Surabaya - Tawuran antar geng di Jalan Tembaan, Bubutan, Surabaya pada Jumat pagi, 27 November 2020, menyebabkan seorang remaja berusia 16 tahun tewas dengan luka bacok. Korban pun telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah, Tambaksari, Surabaya.
Ayah korban, Marsuli mendesak kepolisian untuk mengungkap pelaku pembacokan yang menewaskan anaknya. Pria berusia 47 tahun ini mengaku sudah mempunyai gambaran pelaku pembunuhan terhadap anaknya.
Enggak pernah. Dia ikut futsal juga, kadang-kadang ikut masnya (kakaknya) juga futsal.
"Jelas kita ingin tersangkanya cepat tertangkap. Teman-temannya juga sudah kasih lihat fotonya pelaku yang bacok anak saya. Cuma saya takut diadu domba, biarkan polisi yang mengungkap," ujarnya.
Marsuli mengaku anaknya tidak pernah terlibat dengan geng atau kelompok yang suka tawuran dan berbuat orang. Ia mengaku anaknya hanya ikut kelompok futsal bersama kakaknya.
Baca juga:
- Pelaku Pembunuhan di Jalan Jogja - Wonosari Tertangkap
- Berkas Pembunuhan Wartawan Sulbar Segera Dilimpahkan ke Jaksa
- Ini Pelaku Utama Pembunuhan Wartawan Sulbar, Demas Laira
Marsuli meceritakan jika putranya yang meninggal ini, dari empat bersaudara tersebut tidak pernah ikut kelompok-kelompok tertentu atau geng.
"Enggak pernah. Dia ikut futsal juga, kadang-kadang ikut masnya (kakaknya) juga futsal," kata Marsuli.
Marsuli mengaku tewasnya anaknya membuat istrinya syok. Apalagi korban merupakan anak kesayangan bagi istrinya.
"Ibunya syok, karena dia anak yang paling disayang. Terus mendapat kabar ini dari teman-temannya, kemudian saya langsung ke TKP," kata Marsuli.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Oki Ahadian Purwono mengatakan remaja tewas yang ditemukan diduga merupakan korban tawuran. Oki mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Kita masih dalami apakah dia korban tawuran geng atau bukan. Yang pastinya kita akan kerja pelakunya," tuturnya.
Oki mengaku korban tewas akibat luka bacok dibagian perut. Oki sekali lagi menegaskan belum berani menyimpulkan apakah korban tawuran.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Surabaya, Irvan Widyanto mengaku korban pertama kali ditemukan pada pukul 04.54 WIB. Irvan mengaku tidak mengetahui secara jelas apakah remaja tersebut merupakan korban tawuran.
"Petugas Linmas yang berjaga di Pos Pam Tembaan hanya mendapatkan laporan dari pengendara melintas, bahwa sempat ada segerombolan kendaraan dan korban tergeletak di tengah jalan. Petugas Linmas langsung mendatangi lokasi dan melaporkan ke Command Center 112," kata Irvan.[]