Jakarta - Sugar Rush adalah pepatah lama ketika seseorang merasa bahagia dan energik setelah makan makanan manis, seperti permen. Istilah ini pasti selalu dibicarakan di sekolah atau kalangan Ibu-Ibu yang memiliki anak-anak balita.
Gula adalah sesuatu yang digunakan tubuh Anda untuk menghasilkan energi. Gula adalah salah satu jenis karbohidrat. Karbohidrat ditemukan dalam banyak makanan.
Seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal. Karbohidrat yang ditemukan dalam makanan olahan, seperti permen dan minuman ringan dianggap memberi Anda energi ekstra.
Para ilmuwan dulu berpikir makan makanan manis dan memiliki "Sugar Rush" berarti gula akan memberi Anda banyak bahan bakar untuk dipecah menjadi energi. Mereka mengira ini karena orang akan lebih bahagia, dan memiliki banyak energi setelah makan makanan manis.
- Baca Juga: Alasan Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak
- Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Anak Selama Pandemi Corona
Ini karena gula diserap ke dalam darah Anda dengan cepat setelah makan. Tubuh Anda kemudian mengangkut gula dalam aliran darah Anda ke otot dan organ Anda, seperti jantung dan otak Anda.
Otot dan organ menggunakan gula untuk menghasilkan energi. Semua energi ekstra itu dapat menyebabkan seseorang melakukan banyak aktivitas seperti berlari dan melompat.
Menurut para peneliti di UCLA pada 2012 dalam Arizona Obgyn Affiliates, hasil studi pada tikus tentang asupan gula terlalu tinggi, berdampak buruk bagi kesehatan fungsi otak. Ditemukan bahwa sugar rush dapat memperlambat kinerja otak. Sederhananya, komunikasi antar sel otak pun terganggu.
Kadar gula yang meningkat cenderung meningkatkan resistensi terhadap insulin, hormon yang penting untuk fungsi otak melalui kontrol gula darah.
Kadar gula yang berlebihan pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan pada neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk menjaga suasana hati stabil.
Hal ini membuat anak menjadi lebih rewel dan mood rusak. Sugar rush seringkali menyebabkan depresi dan kecemasan pada anak-anak. Melansir dari Alodokter, agar lebih sehat, asupan gula anak sebaiknya tidak melebihi 25 gram atau setara 6 sendok teh per hari. Jumlah tersebut sudah termasuk gula yang terkandung dalam makanan atau minuman, bukan hanya gula pasir.
- Baca Juga: Meski Lezat, 10 Bahaya Junk Food Bagi Pertumbuhan Anak
- Baca Juga: Cara Berikan Asupan Gizi Seimbang untuk Anak
Meski belum terbukti dapat menyebabkan sugar rush pada anak, asupan gula yang terlalu banyak tetap tidak baik bagi kesehatan tubuh anak.
Apabila anak Anda masih suka mengonsumsi makanan manis dan tidak mau mengurangi, segera konsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan tips dan solusi terbaik.
(Putri Fatimah)