Jakarta – Masyarakat masih sering kali salah dalam mengonsumsi obat meskipun sudah melihat brosur atau keterangan dalam bungkus obat itu sendiri. Padahal, penggunaan obat harus selalu mengikuti aturan dan petunjuk yang tepat.
Meminum obat sesuai dengan aturan dan petunjuk penggunaan penting dilakukan demi mencegah gangguan pada kinerja dari obat serta membantu obat dalam bereaksi secara baik kepada tubuh. Karena itu, perhatikan dosis, aturan pakai, dan waktu yang tepat dalam mengonsumsi obat berikut ini.
1. Berdasarkan Dosis Pemakaiannya
Penting untuk meminum obat sesuai dosis yang ditentukan karena sebagian orang masih menganggap bahwa menggandakan dosis obat dapat mempercepat penyembuhan. Kenyataannya anggapan itu salah karena menggandakan dosis bukan solusi yang tepat.
Menggandakan dosis penggunaan obat dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh hingga mengalami overdosis, yang mana hal ini tentunya berbahaya.
- Baca Juga: Daftar Obat Covid-19 yang Akan Diimpor Pemerintah Indonesia
- Baca Juga: Risiko Konsumsi Obat Pereda Nyeri Saat Menstruasi
Tak hanya berlaku dalam penggandaan, mengurangi dosis obat juga dapat membuat kinerja obat berkurang. Dengan kata lain, kita harus mengonsumsi obat sesuai dosis yang ada atau sesuai petunjuk yang sudah dijelaskan.
2. Berdasarkan Takaran Penggunaan
Banyak orang tua yang masih memberikan obat sirup dengan sendok makan karena instruksi dosis yang menuliskan keterangan satu sendok makan (sdm) atau satu sendok teh (sdt). Nyatanya, penggunaan obat sirup harus menggunakan sendok takar ataupun pipet tetes yang tersedia di dalam kemasan.
Penggunaan sendok yang tidak tepat tentunya menimbulkan kesalahan dalam pemberian dosis obat karena takarannya yang berbeda. Berdasarkan hasil studi oleh Wansink et al, penggunaan sendok teh menyebabkan dosis obat 8,4 persen lebih sedikit dan penggunaan sendok makan menyebabkan dosis obat 11,6 persen lebih banyak dari seharusnya.
- Baca Juga: Skoliosis dan Delapan Penyakit Tanpa Obat
Oleh karena itu, pemberian obat sirup menggunakan sendok yang tidak tepat seperti sendok makan dan sendok teh harus dihentikan agar tidak terjadi kesalahan dosis. Hal ini tentunya sangat beresiko, khusunya pada anak-anak.
3. Berdasarkan Waktu Pemakaiannya
Masih banyak yang salah dalam menerapkan waktu aturan pakai seperti keterangan meminum obat 3 kali sehari yang dikonsumsi saat pagi, siang, dan malam. Hal ini tidak tepat karena dalam pemakaiannya kita juga harus tahu pembagian waktu yang tepat.
Dalam aturan pemakaian 1 kali sehari, orang yang meminum obat harus meminum di waktu yang sama setiap hari. Misalnya hari ini seseorang mengonsumsi obat di jam 8 pagi, makan keesokan harinya ia harus mengonsumsi di jam yang sama. Lalu untuk aturan pemakaian 2 kali sehari, obat ini seharusnya dikonsumsi setiap 12 jam sekali.
Jika aturan pemakaiannya 3 kali sehari, maka obat yang harus dikonsumsi yaitu setiap 8 jam sekali. Untuk menghindari meminum obat di tengah malam dan berakhir terlewatkan ada baiknya menarik mundur dari jam terakhir kita ingin meminum obat.
Misalnya Anda ingin mengonsumsi obat terakhir kali di pukul 22.00 WIB, makan konsumsi obat kedua harus dipukul 14.00 WIB dan konsumsi obat pertama harus dipukul 06.00 WIB.
Terakhir, untuk penggunaan obat 4 kali sehari, obat ini harus dikonsumsi setiap 6 jam sekali. Bagi seluruh obat yang memiliki keterangan dua di akhir seperti 1 kali 1, 2 kali 2, ataupun 3 kali 3, waktu penggunaannya tetap sama. Hanya saja dalam kasus ini, orang yang mengonsumsi obat harus mengonsumsi sebanyak dua butir atau dua sendok sekaligus.
(Rana Maheswari Ummairah)