BPOM Bagikan 5 Cara Membuang Obat yang Benar

Obat yang dibuang di sembarang tempat bisa mencemari lingkungan sekitar.
Ilustrasi obat-obatan. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Obat rusak dan kedaluwarsa jangan pernah dibuang sembarangan, misalnya di tempat sampah atau saluran air, karena bisa mencemari lingkungan sekitar. Selain itu, obat yang dibuang sembarangan dan rentan disalahgunakan oleh oknum yang tak bertanggungjawab sebagai bahan pembuatan obat ilegal. 

Hentikan kebiasaan itu, buanglah obat yang sudah tidak terpakai dengan aman dan benar sesuai petunjuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di bawah ini.

Berikut panduan lengmembuang obat yang benar di rumah menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM):


1. Cara membuang obat dengan tekstur padat bersama sampah rumah tangga

Keluarkan obat dari bungkusnya Hancurkan obat agar bentuknya tidak utuh 

Campurkan obat dengan ampas kopi, tanah, atau bahan lainnya. Tujuannya, agar tidak dikonsumsi anak-anak, hewan peliharaan, atau dipungut pemulung.

Simpan obat yang sudah dicampur dengan bahan lain ke dalam wadah yang bisa ditutup dan tidak tumpah. Misalkan botol plastik bekas, kaleng, atau wadah lainnya Buang wadah berisi campuran obat dan sudah tertutup rapat ke tempat sampah di rumah


Cara membuang obat sirup dan cairan 

Periksa endapan di bawah botol kemasan obat, apabila ada endapan atau obat sudah mengental, tambahkan sedikit air dan kocok sampai endapan larut.

Tuang larutan cairan obat ke dalam plastik Tambahkan ampas kopi, tanah, atau bahan kotor lainnya ke dalam larutan obat tersebut.

Tuang campuran obat ke wadah plastik yang ada tutupnya, lalu tutup sampai rapat Buang kemasan berisi campuran obat ke tempat sampah


Cara membuang obat antibiotik 

Antibiotik adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini tak boleh dibuang sembarangan. Saat dibuang ke saluran pembuangan air atau ditimbun ke dalam tanah, obat ini bisa mencemari lingkungan sekitar, termasuk sumber air minum dan diserap tanaman yang tumbuh. Apabila air minum dan tanaman yang tercemar antibiotik dikonsumsi, orang tersebut bisa mengalami resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik menyebabkan bakteri kebal obat. Kondisi ini membuat orang yang kebal antibiotik jadi sulit disembuhkan apabila terkena infeksi bakteri. Bila terus-menerus terkena infeksi, dampaknya bisa fatal.

Cara membuang obat antibiotik mengikuti langkah-langkah membuang obat tablet, pil, puyer, salep, dan krim yang sudah dijabarkan di atas.


Cara membuang obat inhaler atau aerosol (biasanya diberikan untuk penderita gangguan pernapasan).

Jika kemasan sudah benar-benar kosong, wadah inhaler bisa dibuang langsung ke tempat sampah. 

Jangan melubangi atau merusak kemasan karena bisa meledak.

Jika masih ada sisa obat inhaler atau aerosol, kirim obat bekas ini ke rumah sakit, puskesmas, atau klinik agar bisa dibuang bersama limbah medis secara aman.


Cara membuang obat kanker Obat kanker 

Kumpulkan obat kanker yang sudah tidak dikonsumsi ke dalam wadah tertutup Kirim obat kanker bekas tersebut ke rumah sakit agar bisa dibuang bersama limbah medis secara aman. []


Baca Juga :







Berita terkait
Pfizer Memulai Uji Klinis Obat Pencegah Covid19
Pfizer telah mulai uji klinis dalam skala besar untuk sebuah obat yang dibuat untuk mencegah orang-orang tertular Covid-19
Malaysia Jajaki Beli Obat Covid-19 Buatan Merck
Menkes Malaysia katakan sedang dalam pembicaraan untuk dapatkan obat antivirus eksperimental yang dikembangkan oleh Merck & Co
Obat Covid-19 yang Akan Hadir Beberapa Bulan ke Depan
Setidaknya ada tiga antivirus sedang dalam uji klinis, antivirus ini dapat mencegah gejala dan membatasi penularan Covid-19