Anies Rasyid Baswedan menegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan, dalam responsnya terhadap penetapan Tom Lembong sebagai tersangka korupsi oleh Kejaksaan Agung.
Melalui akun media sosialnya, Anies menyampaikan dukungan penuh kepada Tom, yang masih dianggapnya sebagai sahabat terpercaya. "Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini," ungkap Anies.
Selain itu, Anies menegaskan, "Saya masih percaya pada Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus."
Anies juga menekankan pentingnya prinsip-prinsip bernegara di Indonesia. "Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid, yaitu, 'Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machstaat)'," tulis Anies.
Selama Pemilu 2024, Tom Lembong dan Anies sama-sama berjuang untuk perubahan Indonesia, dengan Anies sebagai calon presiden dan Tom sebagai wakil ketua tim pemenangan.
Anies mengaku terkejut dengan penetapan Tom sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. "Kabar ini, amat-amat mengejutkan," tulis Anies.
Meski demikian, Anies menegaskan bahwa proses hukum harus tetap dihormati. "Kami percaya aparat penegak hukum, dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil," ujar Anies.
Kasus ini juga melibatkan CS, direktur pengembangan bisnis PT PPI, terkait korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan periode 2015-2016.
Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung menetapkan Tom sebagai tersangka karena perannya sebagai mantan Menteri Perdagangan. "Pada hari ini Selasa 29 Oktober 2024, penyidik pada Jampidsus menetapkan status saksi terhadap dua orang menjadi tersangka karena telah memenuhi bukti tindak pidana korupsi terkait dengan impor gula di Kementerian Perdagangan 2015-2016," kata Qohar, juru bicara Kejaksaan Agung.
Kedua tersangka, TTL dan CS, ditahan sejak peningkatan status tersangka. Kasus ini diketahui merugikan negara sebesar Rp 400 miliar.
Anies berharap proses hukum dapat berjalan dengan transparan dan adil, sambil tetap memberikan dukungan kepada Tom Lembong.