Jakarta - Angkie Yudistia menjadi salah satu nama yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi staf khusus (stafsus). Saat diperkenalkan di Istana Merdeka, Angkie mengucapkan terima kasih kepada RI-1, karena di balik kekurangannya menjadi disabilitas, dia justru dapat membuktikan kelebihannya di masyarakat.
Disability enterprice yang saya bangun 8 tahun di mana sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas, tetapi kita dianggap setara.
Dalam sesi perkenalan, Angky mengaku bangga dapat dipilih Presiden RI ke-7 menjadi stafsus karena merepresentasikan puluhan juta jiwa disabilitas yang ada di Tanah Air.
Baca juga: Profil Putri Tanjung, Staf Khusus Presiden Jokowi
"The one and only women with disability perempuan berkebutuhan khusus di tengah-tengah diberikan kesempatan terbaik oleh Bapak Presiden Jokowi, berdiri di sini menyuarakan 21 juta jiwa disabilitas di seluruh Indonesia dan turut bangga saya berdiri di sini mewakili disability enterprice," kata Angkie di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 21 November 2019.
Angkie mengharapkan, agar ke depan, penyandang disabilitas tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai kelompok kecil, justru harus digali potensinya.
"Disability enterprice yang saya bangun 8 tahun di mana sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas, tetapi kita dianggap setara. Membentuk lingkungan inklusi melalui staf khusus presiden. Mudah-mudahan saya bisa bekerja lebih baik ya pak presiden dan dibantu dengan teman-teman yang hebat di sini," ucapnya.
Gadis cantik berhijab ini merupakan pendiri sekaligus CEO pusat pemberdayaan ekonomi kreatif untuk kalangan disabilitas, Thisable Enterprise sejak tahun 2011. Wadah itu dikenal untuk memberdayakan disabilitas di Indonesia yang ingin bekerja.
Baca juga: Gracia Billy, Milenial Papua Staf Khusus Jokowi
Angkie menyandang tunarungu, tetapi tidak didapat sejak lahir. Dia mengalaminya ketika berusia 10 tahun, saat terkena malaria.
Dia sempat menceritakan, badannya saat itu meriang, tetapi tiba-tiba saja tidak bisa mendengar setelah mengonsumsi antibiotik.
"Dulu sempat demam tinggi, malaria. Itu yang mengakibatkan tak bisa mendengar lagi. Tadinya bisa mendengar, jadi enggak bisa dengar lagi dari umur 10 tahun, jadi kehilangan jati diri," kata Angkie di acara Buka Talks di Hall Bukalapak, Jalan Kemang Timur, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.
Presiden Jokowi telah memilih tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Tiga di antaranya merupakan seorang perempuan, yaitu Putri Indahsari Tanjung, Ayu Kartika Dewi, dan Angkie Yudistia. []