Andika Perkasa dan Karier Cemerlangnya

Jenderal Andika Perkasa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) membersihkan bibit radikalisme dalam tubuh TNI. Siapa Andika Perkasa? Ini profilnya.
Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Instagram/indonesiahebatkeren)

Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa, keperkasaannya dengan tidak memberi ruang tumbuh bibit radikalisme di tubuh institusi TNI, menarik perhatian.

Sikap perkasa ia tunjukkan pada Jumat, 11 Oktober 2019, mengumumkan hukuman untuk Dandim Kendari yang istrinya mengunggah konten nyinyir terhadap penusukan Menko Polhukam Wiranto, di media sosial. 

Andika Perkasa bukan sekadar menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono. Ia lebih besar dari itu.

Pengamat Intelijen, Stanislaus Riyanta, mengatakan kecemerlangan karier Andika Perkasa tidak ia dapatkan karena memiliki hubungan keluarga dengan AM Hendropriyono. Menurutnya, secara sumber daya manusia (SDM), Andika sangat mumpuni di bidang intelijen.

"Saya kira tidak tepat anggapan seperti itu dialamatkan kepada Andika Perkasa. Menurut saya, sosok Jenderal Andika Perkasa memiliki pengalaman dan pendidikan kemiliteran yang mempuni. Lulus dari Akmil tahun 87, lulusan terbaik di Seskoad, lulus dari sejumlah sekolah kemiliteran di luar negeri. Saya kira tudingan itu nggak cocoklah dialamatkan seperti itu," ujar Stanislaus Riyanta saat dihubungi Tagar, Sabtu, 12 Oktober 2019.

Stanislaus menyebut kecemerlangan Andika justru menarik perhatian banyak kalangan termasuk Hendropriyono yang merupakan seniornya di tubuh TNI. Stanislaus berpendapat, Hendropriyono memiliki penilaian tersendiri terhadap Andika sehingga mau mengangkatnya sebagai menantu.

"Justru sebenarnya Hendropriyono memiliki penilaian tersendiri terhadap Andika. Hendropriyono punya latar belakang intelijen dan Andika juga pernah memegang jabatan-jabatan penting di Kopassus. Saya kira mungkin itu yang menjadi dasar penilaian Hendropriyono," katanya.

Secara sumber daya manusia (SDM), Andika sangat mumpuni di bidang intelijen.

Analis Intelijen tersebut juga menyebut tindakan tegas Andika untuk memberhentikan dua anggotanya akibat istri dua orang prajurit tersebut mengunggah tulisan nyinyir terhadap insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto sebagai tindakan yang berani.

"Respons Jenderal Andika untuk memberhentikan dua prajurit itu sebagai tindakan yang tepat. Ini membuktikan dan sebagai sinyal tegas agar di dalam tubuh TNI tidak melakukan hal yang bertentangan terhadap unsur-unsur pemerintah, apalagi Wiranto mantan Panglima ABRI, senior di tubuh TNI," ujar Stanislaus.

Ia menyebut fenomena tersebut sebagai bukti dari adanya beberapa anggota TNI yang sudah terpapar radikalisme dan hasil dari sisa atau residu pemilihan presiden 2019.

"Ya kita kembali saja pada pernyataan Menhan yang pernah menyebut ada sekitar 3 persen anggota TNI yang sudah terpapar radikalisme. Selain itu ada juga faktor lain, temasuk residu dari Pilpres lalu yang karena tidak puas, akhirnya ada orang-orang yang akhirnya nyinyir kepada pemerintah. Karena Wiranto merupakan Menko Polhukam di kabinet Jokowi, mereka melampiaskan itu," katanya.

Tak Ada Ruang untuk Radikalisme

Istri Dandim Kendari mengunggah konten nyinyir dengan emoticon tertawa ditujukan kepada Wiranto, berbunyi: "Jangan cemen, Pak. Kejadianmu tak sebanding dengan jutaan nyawa melayang."

Pegiat media sosial Denny Siregar dalam catatan di laman Facebook, Jumat, 11 Oktober 2019, memuji langkah Jenderal Andika yang menghukum Dandim Kendari.

"Melihat Jenderal Andika Perkasa, KSAD, tampil dengan gagah di depan kamera televisi mengumumkan memberi hukuman dengan mencopot Dandim Kendari, karena perilaku istrinya yang mendukung terorisme dan tidak menghormati seniornya, duh, saya lega bukan kepalang," tulis Denny Siregar dalam catatan berjudul 'Bravo, Jenderal Andika Perkasa'.

Semoga kelak Jenderal bisa menjadi Panglima TNI.

Denny menilai menantu Jenderal purnawirawan AM Hendropriyono ini bisa dengan tegas melihat masalah dalam institusinya. Dia tidak membiarkan bibit radikalisme tumbuh di jajarannya.

"Langkahnya mengumumkan pencopotan Dandim Kendari karena postingan istrinya itu, adalah sebuah pesan kepada seluruh jajaran di bawahnya, bahwa dia tidak kompromi dengan radikalisme," tulis Denny pula.

Denny menambahkan, siapa pun yang mendukung radikalisme, seperti istri sang Dandim, wajib dihukum sepantasnya. Apalagi mereka yang makan dari negara, dari uang pajak rakyat, tetapi mendukung para musuh negara.

"Bravo, Pak Andika. Genderang perang terhadap radikalisme tabuhkanlah sekencang-kencangnya. Mulailah dari dalam institusi sendiri. Bersihkan jangan dipelihara. Semoga kelak Jenderal bisa menjadi Panglima TNI dan memimpin kami dalam perang melawan kejahatan luar biasa ini," tulis Denny mengakhiri catatannya.

Profil Andika Perkasa

Jenderal Andika PerkasaAndika Perkasa mengucap sumpah jabatan dalam pelantikan dirinya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 22 November 2018. (Foto: Antara/Wahyu Putro)

Andika Perkasa lahir di Bandung, 21 Desember 1964. Ia mengawali karier kemiliteran dengan lulus dari Akademi Militer pada 1987. Usai lulus, Andika yang saat itu berpangkat letnan dua memangku sejumlah jabatan, seperti Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus, dan Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan kemiliteran di Sekolah Dasar Kecabangan (Sesarcab) Bidang Infanteri, Pendidikan Komando di Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dengan predikat lulusan terbaik angkatan 37 tahun 1999/2000. Andika yang saat itu berpangkat mayor telah memangku beberapa jabatan penting di tubuh TNI Angkatan Darat (AD), seperti Perwira Menengah (Pamen) Kopassus dan Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam di Kementerian Pertahanan.

Karier militer Andika semakin melejit dengan pendidikan umum dan kemiliteran yang ia tempuh di universitas di luar negeri, yaitu The Military College of Vermont, Norwich University, Amerika Serikat (AS), National War College, National Defense University AS, Harvard University, dan Pendidikan Kebijakan dan Administrasi Publik di The George Washington University, AS.

Andika PerkasaKSAD Andika Perkasa bersama istri,Diah Erwiany saat mengunjungi Divif 2 Kostrad. (Foto: Instagram/pendivif2konstrad)

Selain itu, ia juga menyelesaikan pendidikan keperwiraan di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI). 

Andika mulai dikenal publik pada 2013 saat menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI-AD dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen). Kariernya semakin menanjak pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014. 

Tidak lama setelah Jokowi dilantik, Andika diangkat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Dua tahun kemudian, Andika menduduki jabatan sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura, Kalimantan Barat. Kedua jabatan tersebut ia duduki saat berpangkat Jenderal Bintang Dua (Mayor Jenderal).

Andika PerkasaAndika Perkasa bersama istri, Diah Erwiany. (Foto: Instagram/para.abdinegara)

Pada 2018, pangkat Andika naik menjadi Letnan Jenderal dan memangku sejumlah jabatan, yakni Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto yang memasuki masa pensiun.

Tidak lama memangku jabatan sebagai Pangkostrad, pada 22 November 2018, Andika Perkasa resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang saat itu memasuki masa pensiun. Pelantikan Andika sebagai KSAD mengukuhkan pangkatnya sebagai jenderal penuh (bintang empat) dalam tubuh kemiliteran TNI AD.

Andika PerkasaAndika Perkasa bersama Ketua PKPI, Diaz Hendropriyono. (Foto: Instagram/diaz.hendropriyono)

Andika Perkasa menikah dengan Diah Erwiany, putri pertama Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud (AM) Hendropryono. Keduanya memiliki satu orang putra bernama Wiratama Akbar Perkasa.

Banyak pihak menuding kecemerlangan karier Andika dipicu kedekatan mertuanya, AM Hendropriyono dengan lingkaran Pemerintahan Jokowi. Namun, Andika menampik tudingan tersebut dan mengatakan kariernya yang mampu menduduki jabatan KSAD tersebut sebagai hasil penilaian murni dari Presiden. []

Baca juga:

Berita terkait
Pemuda Adat Papua Kecam Separatis Pembully Wiranto
Pemuda Adat Papua mengecam keras sejumlah tokoh separatis yang justru mendukung penikaman terhadap Wiranto. Berikut ciutan mereka di media sosial
Cerita Prabowo Usai Jenguk Wiranto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto Jakarta pada Jumat, 11 Oktober 2019.
Beropini Soal Wiranto, Jerinx dan Bhaga Dipolisikan
Musisi Jerinx dan aktivis Bhagavad Sambadha dilaporkan ke polisi bersama sejumlah orang lantaran mencuitkan opini soal insiden penusukan Wiranto.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.