Pemuda Adat Papua Kecam Separatis Pembully Wiranto

Pemuda Adat Papua mengecam keras sejumlah tokoh separatis yang justru mendukung penikaman terhadap Wiranto. Berikut ciutan mereka di media sosial
Yan Christian Arebo, MH (kiri) didampingi Sekjen Pemuda Adat Papua, Isak Wetipo. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Pemuda Adat Papua mengecam keras sikap berlebihan sejumlah tokoh kelompok separatis Papua atas penusukan Menko Polhukam Wiranto, pada Kamis 10 Oktober 2019 lalu.

Kecaman ini menyusul ditemukannya tujuh publikasi di akun media sosial kelompok separatis Papua yang diketahui bermukim di luar negeri. Mereka menujukkan rasa senangnya atas penusukan yang dialami seorang menteri.

Lewis Prai Wellip misalnya, dalam akun Facebook miliknya dia menuliskan dalam bahasa Inggris, “feeling thankful“ seraya membagikan tautan berita aljazeera.com berjudul “Indonesia’s security minister Wiranto hurt after stabbing attack”.

Dalam bahasa Indonesia tulisan Lewis diartikan, “Merasa bersyukur". Dia juga membagikan tautan berita berjudul, "Menteri Keamanan Indonesia Wiranto terluka setelah ditusuk”. 

Lewis Prai Wellip dalam kolom komentar juga menulis “‪Karma is coming after him…..I hope he dies…" (Dia mendapat karma, saya berharap dia mati). Komentar itu mendapat 7 likes (tanda suka).

Prai Wellip dalam akun Twitter @WellipPrai, mempublikasi dirinya sebagai The Government of the Republic of West Papua (diplomat dari Pemerintah Republik Papua Barat) dan founder (pendiri) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sorak tokoh separatis Papua itu pun mendapat sorotan dari Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Yan Christian Arebo. Ia memandang sikap tokoh separatis tersebut adalah pemikiran yang menyesatkan.

“Apa yang mereka sampaikan itu adalah pemikiran yang sesat. Kita harus berpikir positif melihat insiden yang dialami Pak Wiranto. Jangan kita manfaatkan peristiwa itu untuk menyesatkan pikiran masyarakat,” kata Arebo yang berprofesi sebagai pengacara ini kepada Tagar di Jayapura, Sabtu 12 Oktober 2019.

Menurut Arebo, opini yang dibangun sejumlah tokoh separatis Papua itu, tak lain untuk kepentingan dirinya sendiri. Dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap unggahan Facebook dan Twitter milik kelompok tersebut.

“Insiden itu sama sekali di luar dugaan kita. Bahkan saat itu ada pengamanan. Hanya saja pengawal pak Menkopolhukam kecolongan, itu yang perlu dievaluasi,” tukas Arebo seraya meminta semua pihak menghentikan bully atau ujaran kebencian terhadap pejabat dan simbol negara.

Tak hanya itu, mendesak kepolisian untuk menindak tegas penganut paham radikalisme, separatisme, dan para penyebar ujaran kebencian yang mengancam toleransi antarumat beragama dan keutuhan bangsa Indonesia.

Kepada generasi muda Papua yang tengah studi di luar negeri dan berbagai provinsi di tanah air, Arebo berpesan agar lebih kritis mencerna informasi serta ajakan dari pihak-pihak yang ingin mengacaukan situasi Papua.

“Sebaiknya adik-adik mahasiwa Papua yang studi di luar dan dalam negeri lebih fokus belajar hingga wisuda, dan kembali ke Papua untuk mengimplementasikan ilmu Anda di tanah ini. Sebagai generasi  cerdas, saya harap adik-adik tidak mudah dipengaruhi opini yang mereka bangun (kelompok separatis, red),” ujar Arebo.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan akan terus mengejar tokoh-tokoh utama penggerak atau aktor intelektual dalam kerusuhan sampai Papua benar-benar aman.

Jenderal yang pernah menjabat Kapolda Papua ini menyebut tokoh-tokoh utama penggerak kerusuhan adalah bagian dari United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

“Di mana definisi aman? Amannya kalau tokoh-tokoh utama penggeraknya baik dari ULMWP maupun KNPB tertangkap. Kami akan kejar terus mereka,” ujar Tito usai mengunjungi pengungsi Wamena di Jayapura, Rabu 9 Oktober 2019 lalu.

Tito pun mengklaim telah mengantongi nama-nama tokoh utama penggerak. Namun, dia masih merahasiakan identitas para tokoh utama tersebut. []

Baca juga:

Berita terkait
Tokoh Papua Bela Wiranto dari Bully Kelompok Separatis
Tokoh muda Papua Hendrik Yance Udam membela Menkopolhukam Wiranto terkait sikap sejumlah kelompok separatis di media sosial.
Kelompok Separatis Papua Senang Wiranto Ditusuk
Tokoh muda Papua mengecam sikap sejumlah tokoh kelompok separatis Papua yang merasa senang atas penusukan Wiranto.
Jokowi Rencanakan Kunjungan ke Sejumlah Daerah di Papua
Presiden Joko Widodo berencana melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Papua. Salah satunya, meninjau lokasi banjir di distrik Sentani.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.