Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi membantah klaim Amien Rais yang mengaku telah dikeluarkan dari partai matahari terbit yang didirikan tersebut.
"Mana mungkin Pak Amien Rais dikeluarkan dari PAN? Pak Amien adalah tokoh reformasi, salah satu pendiri PAN, pernah menjadi ketua umum PAN, dan menjadi personifikasi bahwa PAN itu Amien Rais, Amien Rais itu PAN," kata Viva, di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020
Viva mengatakan tidak mungkin Ketua Umum Zulkifli Hasan atau pengurus yang lain memiliki pemikiran untuk mendepak Amien Rais. Menurutnya Amien merupakan sosok yang tak terpisahkan dari PAN.
Kalau ada berita yang menyatakan bahwa Pak Amien Rais telah dikeluarkan dari PAN, itu berita tidak benar dan menyesatkan.
"Kalau ada berita yang menyatakan bahwa Pak Amien Rais telah dikeluarkan dari PAN, itu berita tidak benar dan menyesatkan!," tutur Juru Bicara PAN tersebut.
Baca juga: Amien Rais Tak Ingin Jadi Presiden Tapi King Maker
Menurut dia, hingga saat ini Amien Rais masih menjadi aset PAN. Ia pun meragukan mantan ketua MPR itu akan mendirikan partai baru setelah calon ketumnya dikalahkan Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, mengklaim dipecat oleh kadernya sendiri dari partai. Amien menduga ia dipecat karena sikapnya yang menolak jika PAN gabung koalisi pemerintah.
"Saya sudah enggak di PAN. Saya sudah dikeluarkan anak-anak buah saya itu karena enggak setuju gabung dengan rezim yang enggak ketulungan itu," kata Amien dalam diskusi daring Bahaya Komunisme di Dunia Islam seperti dikutip dari akun YouTube UTZ Official, Rabu, 22 Juli 2020.
Amien mengkritik langkah ketum PAN Zulkifli Hasan yang mengajak pengurus baru menghadap Presiden Joko Widodo. Menurutnya, hal itu baru pertama kali terjadi dalam sejarah PAN.
"Saya lihat kemarin, ya Allah, mohon maaf, baru kali ini kami bawa menghadap presiden pengurus baru," tuturnya.
Baca juga: Guntur Romli Sinyalir Amien Rais Ngebet Jadi Presiden
Tak hanya itu, Amien menyarankan pengurus PAN berpikir ulang jika ingin bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Ia meminta mereka berhitung dengan rasio dan keimanan.
"Kalau anda ingin tetap mendukung rezim ini, itu jelas langkah yang keliru bin salah. Jadi nggak ada rasionalisasinya," kata dia. []