Amien Rais Tertawa Melihat Sandiwara Jokowi Marah

Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai kemarahan Presiden Jokowi di depan para menteri ia anggap sandiwara politik.
Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku tertawa melihat sandiwara politik Presiden Jokowi saat memarahi menteri. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Jakarta - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku kasihan sekaligus tertawa usai menyaksikan Presiden Joko Widodo memarahi para Menteri Kabinet Indonesia Maju. Dia mengibaratkan Jokowi seperti menepuk air di dulang tepercik muka sendiri. 

Sebab, bagi Amien Rais, tidak semua menteri dalam kabinet yang sekarang mempunyai sifat mengayomi rakyat yang sedang diterpa krisis dengan adanya pandemi Covid-19. Dalam hal ini ia merasa perlu mengkritisi kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang notabene merupakan pebisnis.

Kemungkinan pertama Pak Jokowi sedang bermain sandiwara politik dengan mengaduh-aduh, merintih-rintih, biar rakyat kembali menjadi mempercayai Pak Jokowi.

"Jadi seorang CEO Ojol (ojek online) tiba-tiba mengurusi Kementerian Pendidikan Nasional. Kemudian juga seorang yang pemain uang, pikirannya hanya uang. Bagaimana kemudian dia malah memikirkan membeli saham Inter Milan di Eropa, klub basketball dalam dan luar negeri tiba-tiba jadi mengurusi BUMN kita. Ada lagi yang merasa menjadi super minister merasa tahu semuanya, memborong, dan lain-lain. Ini tidak sehat begitu," kata mantan Ketua MPR itu, Jumat, 3 Juli 2020, dalam akun Instagram @amienraisofficial.

Baca juga: Amien Rais Minta Jokowi Berkaca pada Nasib Pak Harto

Setelah menyaksikan video kemarahan Jokowi kepada para menteri yang disebarkan Sekretariat Presiden, Amien mengaku mendapati dua kemungkinan. Salah satunya ialah, presiden sedang bermain sandiwara politik agar masyarakat berbelaskasihan.

"Kemungkinan pertama Pak Jokowi sedang bermain sandiwara politik dengan mengaduh-aduh, merintih-rintih, biar rakyat kembali menjadi mempercayai Pak Jokowi, mencintai, beliau harus dibela. Jadi yang membuat jengkel Pak Jokowi adalah para menterinya," ucapnya.

Menurut Amien, kini nasi sudah menjadi bubur. Seandainya presiden menghendaki reshuffle kabinet, ia hanya bisa menyarankan untuk tidak salah lagi saat memilih menteri. Sebab, menjadi hak prerogatif presiden untuk melakukan bongkar pasang kabinet.

Baca juga: Amien Rais: Jangan Sampai Pemerintahan Jokowi Rontok

Lantas dia menyindir Presiden Joko Widodo untuk berkaca pada nasib mantan Presiden Soeharto yang sudah 32 tahun berkuasa, akan tetapi malahan ditinggalkan para menterinya, dan lebih tragis lagi tatkala ditumbangkan oleh kekuatan rakyat.

Menurut tokoh Muhammadiyah itu, Soeharto kerap mendapat pujian dari para menterinya sehingga terlena. Dia mencatat, ada fase di mana Pak Harto tidak bisa melanggengkan lagi kekuasaannya lantaran orang-orang di sekitarnya masing-masing melarikan diri untuk mencari aman.

"Semuanya (menteri) balik kanan. Artinya, tidak ada lagi dipikiran mereka membela Pak Harto, kecuali satu orang yaitu Saadilah Mursjid. Seorang yang saya kira sangat tinggi integritas dan moralnya. Jadi, ketika pesta nangka, nangkanya habis tinggal getah, maka dia (Saadilah) dengan Pak Harto tetap memikul di kesalahan-kesalahan para menterinya yang mungkin juga sontoloyo juga begitu," katanya.

Dengan mengingat kejadian tersebut, Amien merasa Presiden Jokowi dapat mengalami peristiwa serupa kapan pun, karena umumnya para menteri dengan presiden belum saling mengenal baik. Untuk itu dia mengingatkan agar ke depannya presiden jangan sampai salah lagi memilih menteri yang bisa berujung tragis seperti Presiden RI ke-2 Soeharto. 

"Ya Allah jadi saya cuman mengingatkan (Presiden Jokowi) berkacalah pada nasib Pak Harto yang sangat kuat waktu itu, tapi itupun ketika ditinggal menterinya jadi keropos kemudian menjadi kurban," ucap Amien Rais. []

Berita terkait
Tanggapan PKS Soal Amien Rais Sebut Jokowi Sandiwara
PKS membela Amien Rais yang mengkritik pidato Jokowi hanya sandiwara untuk mencari simpati rakyat.
Partai Amien Rais Bisa Bersaing Bersama Muhammadiyah
Pengamat Politik Ujang Komarudin menyarankan Amien Rais harus memanfaatkan suara Muhammadiyah apabila benar ingin mendirikan partai baru.
PA 212 Siap Gabung Partai Baru Amien Rais, Ada Syaratnya
Persaudaraan Alumni (PA) 212 siap bergabung bila Amien Rais mendirikan partai baru, tetapi ada syaratnya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.