Amien Rais: Jangan Sampai Pemerintahan Jokowi Rontok

Amien Rais melihat pemerintahan Jokowi tak siap menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai pemerintahan Presiden Jokowi rawan jatuh sebelum 2024. Amien Rais bersandar pada terpuruknya ekonomi Indonesia akibat pandemi Covid-19.

"Saya mengharapkan jangan sampai pemerintahan Jokowi ini rontok sebelum waktunya," kata Amien Rais seperti dalam video yang diunggah oleh Instagram amienraisofficial, Jumat, 3 Juli 2020.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini mengaku menerima laporan dari temannya, anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Tapi Amien tidak menyebut nama anggota Kadin itu.

Saya melihat menteri-menteri itu, maaf ya, tidak begitu paham dengan kehidupan rakyat

Mengutip catatan temannya, Amien bilang, orang yang dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah pagebluk menghantam ekonomi Indonesia mencapai 6,4 juta. Ini berbeda, kata dia, dengan Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan angkanya hanya 1,7 juta.

"Jadi catatan angka BPS dan Kadin memang selisihnya jauh," ujarnya.

Dari angka itu, total pekerja yang dirumahkan lebih banyak dibandingkan penerima surat PHK. Musababnya, kata Amien, perusahaan tak perlu membayarkan pesangon kepada orang yang dirumahkan.

"Nah sekarang kita coba lihat, buruh laki-laki dan perempuan, wajahnya kelihatan kosong ketika mereka demo. Hidup tanpa harapan itu kan kosong," katanya.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bappenas mengakui angka pengangguran tahun ini meroket. Tahun ini, tingkat pengangguran terbuka menyentuh 8,1 hingga 9,2 persen melampaui tahun lalu yang berkisar 5,28 persen. Pada tahun 2021 angkanya diperkirakan dapat mencapai 12,7 juta orang.

Baca juga:

Situasi krisis telah di depan mata, tapi menurut Presiden Jokowi, kabinetnya lamban merespons. Penyaluran anggaran kesehatan, bantuan sosial dan stimulus bagi usaha kecil dan menengah lambat.

Jokowi pun akhirnya menumpahkan kemarahannya di depan menterinya dalam sidang kabinet, 18 Juni 2020. Ia mengaku jengkel dan tidak segan-segan merombak kabinetnya.

"Kita juga mestinya semua yang hadir di sini sebagai pimpinan, penanggung jawab kepada 267 juta penduduk Indonesia, tolong digarisbawahi, memiliki perasaan suasana krisis yang sama," ujar Presiden dengan nada meninggi di depan menterinya.

Menurut Bappenas, pemerintah ingin menekan angka pengangguran tahun ini pada kisaran 7,7 sampai 9,1 persen. Angka pengangguran pada 2007 pernah mencapai 9,1 persen dengan jumlah 10 juta penganggur.

Sementara Amien Rais menilai kabinet Jokowi bukan tim ideal menghadapi krisis.  Sebagian dari para menteri itu, kata dia, bahkan tidak pernah merasakan derita rakyat lantaran hidupnya selama ini serba mewah.  

"Saya melihat menteri-menteri itu, maaf ya, tidak begitu paham dengan kehidupan rakyat yang kembang kempis, yang betul-betul kehidupannya itu sangat berat," kata Amien Rais.[]

Berita terkait
Amien Rais Minta Jokowi Berkaca dengan Nasib Soeharto
Mantan Ketua MPR Amien Rais meminta Presiden Jokowi berkaca pada nasib eks Presiden Soeharto atau Pak Harto yang pernah ditinggal menteri.
Pengangguran Naik, Jokowi Tambah Kawasan Industri
Angka pengangguran yang meningkat membuat Jokowi berupaya memperluas lampangan kerja. Ia menyiapkan 4 ribu hektare di Batang untuk investor.
Jokowi Marah dalam Rapat Kabinet: Saya Jengkel!
Presiden Jokowi berang di hadapan para menterinya. Ia kecewa dengan kerja pembantunya menangani pandemi Covid-19
0
26 Pemain untuk Satu Tim di Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
FIFA telah menyetujui 26 pemain untuk Piala Dunia FIFA 2022 tahun ini di Qatar yang merupakan perluasan dari 23 pemain sebelumnya