Jakarta - Persiraja Banda Aceh memilih bertahan di Yogyakarta setelah PSSI mengumumkan kompetisi Liga 1 ditunda. Sambil menunggu kepastian dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) tentang kelanjutan liga, Persiraja tak ingin pemain mengalami kelelahan fisik dan psikis hanya karena bolak-balik Banda Aceh-Yogyakarta.
Persiraja memilih menunggu kepastian kelanjutan Liga 1 di Yogyakarta. Lebih dari itu, pemain tak perlu bolak-balik bila kembali ke Banda Aceh. Pasalnya bila liga digulirkan kompetisi tetap dipusatkan di Jawa dan tim bakal kembali ke Yogyakarta.
Ini menjadikan klub buang-buang waktu karena tim justru bisa menjalani latihan di Yogyakarta. Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam menuturkan kondisi fisik pemain akan menurun bila kembali melakukan perjalanan yang cukup jauh.
Pelatih Hendri Susilo pun harus memulihkan kondisi fisik pemain. Saat persiapan kian mepet, pelatih malah disibukkan dengan program peningkatan fisik pemain.
"Kalau pulang ke Aceh, kondisi fisik sudah pasti bakal menurun. Dengan persiapan yang singkat tentu sulit bagi pemain mengembalikan kondisi seperti semula," kata Dek Gam di Banda Aceh, Jumat, 2 Oktober 2020.
"Mau tidak mau, saya selaku presiden klub harus menerima kenyataan ini. Sambil menunggu kepastian liga, tim tetap berada di Yogyakarta sampai 2 pekan ke depan. Pemain tetap mengikuti latihan sesuai program tim pelatih," ujar Dek Gam.
Selama persiapan di Yogyakarta, tim Laskar Rencong justru mendapat kesempatan menggelar uji coba. Pasalnya ada beberapa tim Liga 1 dan Liga 2 yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca juga:
Efek Liga 1 Ditunda, Persiraja Benahi Psikis Pemain
Hasil Tes Negatif, Persiraja Pindah Markas ke Yogyakarta
Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani menuturkan tim pelatih sudah merancang uji coba di Yogyakarta. Menurut dia bisa jadi tim melakukan uji coba melawan PSS Sleman atau PSIM Yogyakarta.
"Kami mengagendakan menggelar laga uji coba di Yogyakarta dengan beberapa tim seperti PSS, PSIM dan beberapa tim lokal lainnya," ujar Rahmat. []