Alasan di Balik Upacara di Sungai Code Yogyakarta

Upacara HUT RI unik dilakukan warga, yakni di tengah Sungai Code Yogyakarta. Ternyata ada alasan di balik pelaksanaan upacara ini.
Warga menggelar upacara HUT RI ke-75 di tengah Sungai Code Yogyakarta. (Foto: IStimewa)

Yogyakarta - Berbagai keunikan dilakukan warga dalam menggelar upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia. Salah satunya upacara detik-detik proklamasi yang unik dilakukan puluhan warga bantaran Sungai Code Yogyakarta. Mereka menggelar upacara di tengah sungai yang membelah Yogyakarta ini saat keadaan air surut.

Meski digelar di sungai, upacara tetap dilakukan dengan protokol kesehatan salah satunya peserta yang dibatasi. Selain itu penggunaan masker dan social distancing juga diterapkan oleh sekitar peserta 50-an orang tersebut.

Seorang Pamerati Kali Code, Totok Pratopo menuturkan gelaran upacara ini merupakan inisiasi dari sejumlah masyarakat. Karena tidak ada kegiatan maupun arahan dari pemerintah, warga berinisiatif menggelar acara tahunan tersebut namun tetap dengan protokol kesehatan.

"Karena ini di tengah pandemi, jadi kami lakukan dengan simpel. Kalau tahun lalu pesertanya banyak dan prosesinya lengkap mulai dari pengibaran bendera hingga menyanyikan lagu," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin, 17 Agustus 2020.

Rencananya, upacara yang baru diadakan dua kali tersebut akan diupayakan sempurna dan rutin tiap tahun. Namun karena adanya pandemi, membuat rencana tersebut ditunda terlebih dahulu.

Sebenarnya kami punya gagasan jangka panjang Code itu sekali lagi dirawat ya jangan lagi dibuangin sampah, jadi di perkotaan itu tidak banyak tersedia ruang.

"Rencananya akan kami rutinkan tiap tahun, dan kami sempurnakan prosesinya. Tapi terhalang pandemi ini, jadi kami tunda dulu. Peserta juga hanya 50 tadi dari warga Kalasan Code Utara, kampung Jetis Pasiraman sekitar Sungai Code wilayah Jetisharjo, Pasiraman dan Terban," jelasnya.

Totok mengatakan, upaya penyempurnaan prosesi upacara, akan diadakan acara pemutaran lagu-lagu perjuangan setelah prosesi upacara. Juga diselingi makan-makan bersama warga di pinggiran Sungai Code.

Baca Juga:

Peringatan hari kemerdekaan kali ini, dimaksudkan Totok sekaligus untuk mengkampanyekan Kali Code Bersih. Selama ini salah satu aliran sungai besar di Yogyakarta itu masih sering dijadikan pilihan tempat pembuangan sampah sekunder masyarakat.

"Sebenarnya kami punya gagasan jangka panjang Code itu sekali lagi dirawat ya jangan lagi dibuangin sampah, jadi di perkotaan itu tidak banyak tersedia ruang. Memang kami hanya tinggal di pinggiran sungai. Jadi sungai ini harus dipelihara," terangnya.

Selain itu, perlu upaya yang serius dari pemerintah maupun masyarakat sendiri untuk mewujudkan sungai bersih. Jika bisa disiplin, bukan tidak mungkin Sungai Code akan menjadi tempat kunjungan wisata atau ruang terbuka hijau.

"Karena ruang sungai itu ruang yang sangat bernilai tinggi terutama di kota ini yang orang sangat sulit menemukan ruang bagi kebersamaan dan mengekspresikan kecintaan terhadap negara dan lainnya," ujarnya. []

Berita terkait
Makna di Balik Merah Putih Raksasa di Kulon Progo
Bendara Merah Putih ukuran besar terbentang di Puncak Widosari Kulon Progo, Yogyakarta. Ada makna di dalamnya.
HUT RI, Dandim Yogyakarta Ajak Warga Tetap Berperang
Dandim 0734/Yogyakarta Kolonel Arm Tejo Widhuro mengajak warga untuk terus berperang dalam rangka turut mengisi kemerdekaan.
HUT RI di Mata Mantan Napi Bom Bali Asal Yogyakarta
Jack Harun, mantan napi teroris Bom Bali I, asal Kulon Progo, Yogyakarta, berbagi kisah saat HUT RI ke-75 ini. Berikut kisahnya.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.