Wisatawan Malioboro Dipantau Sistem Barcode

Sistem barcode diterapkan kepada wisatawan Malioboro Yogyakarta. Tujuannya untuk memantau tingkat kerumunan.
Suasana Malioboro Yogyakarta menjelang new normal. Pengunjung akan dimonitor memakai barcode untuk mencegah kerumunan. (Foto: Tagar/Hidayat)

Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta akan memakai konsep barcode kepada wisatawan di kawasan Malioboro seperti Taman Pintar, Alun-alun Utara, Pasar Beringharjo. Mekanisme ini untuk memantau pengunjung guna menghindari terjadinya kerumunan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan barcode tersebut serupa stiker yang ditempelkan kepada pengunjung secara gratis. Nantinya akan dipindai oleh petugas kemudian disambungkan ke sistem di Pemkot Yogyakarta. “Nanti akan tersambung melalui sistem pemantauan untuk menghitung kerumunan yang terjadi,” kata dia pada Kamis 11 Juni 2020.

Heroe mengatakan barcode ini akan diberikan kepada pengunjung di setiap jalur masuk destinasi. “Hanya wisatawan yang masuk destinasi itu yang akan diberikan barcode itu, kalau hanya lewat tidak diberikan,” ucapnya.

Heroe menyebut saat ini konsep pemantauan kerumunan barcode ini sudah disiapkan di Taman Pintar dan Alun-Alun Utara. Tahap berikutnya yakni Pasar Beringharjo dan Malioboro.

Malioboro YogyakartaSuasana Malioboro Yogyakarta menjelang new normal. Pengunjung akan dimonitor memakai barcode untuk mencegah kerumunan. (Foto: Tagar/Hidayat)

“Di Malioboro saat ini sedang dibuat alur jalan masuk dan keluar. Ada pintu utara, tengah dan selatan. Di sana ada alur pejalan kaki sehingga tidak bersinggungan. Pada setiap zona nanti akan ada pengaturan arus masuk orang,” katanya.

Menurut Heroe, konsep ini sebelumnya diinisiasi melalui uji model di Kecamatan Gondomanan Kota Yogyakarta. "Awalnya Kecamatan Gondomanan membuat barcode yang harus dipindai oleh para pengunjung di sekitaran Alun-alun Utara, setelah itu pengunjung wajib mengisi data diri," kata dia.

Hanya wisatawan yang masuk destinasi itu yang akan diberikan barcode itu, kalau hanya lewat tidak diberikan.

Heroe juga mengatakan selain sistem barcode juga nantinya akan dilakukan pendataan bagi pengunjung. “Mekanismenya sedang kami susun, apakah dengan memotret KTP atau atau yang lainnya,” katanya.

Upaya ini dilakukan supaya ketika nantinya ada temuan kasus Covid-19, lebih mudah dilakukan tracing atau penelusuran. “Tujuan kami hanya mencegah jangan sampai terjadi kasus ledakan Covid-19 seperti Indogrosir Sleman kemarin yang membuat kabupaten atau kota di DIY kesulitan melakukan tracing terhadap mereka yang terpapar Covid-19," katanya.

Ia menuturkan, saat terjadi penularan klaster Indogrosir mengalami kesulitan tracing atau pelacakan pengunjung pada hari di mana ada yang terpapar Corona. "Saat itu harus menunjukkan struk belanja, kalau struk hilang maka akan kerepotan,” katanya.

Heroe mengungkapkan kondisi di kawasan Malioboro saat ini sudah berangsur mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Baik pengunjung maupun pedagang di sana telah memakai masker. “Jadi para pedagang, pekerja dan pengunjung sudah bermasker semua. Saya kira ini peningkatan kesadaran, yang harus terus dipertahankan,” ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Wajib Protokol Covid-19 di Malioboro Yogyakarta
Malioboro menjadi kawasan wajib protokol Corona. Jika tidak diindahkan ikon Yogyakarta bakal ditutup.
Kata Sultan Saat Warga Mulai Berkerumun di Malioboro
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyaksikan banyak warga di Malioboro tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Daop 6 Yogyakarta Menambah Operasional KA Prameks
Daop 6 Yogyaarta mulai menambah opersional perjalnan kereta api jarak jauh dan dekat, salah satunya KA Prameks.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.