Akses Terhambat Akibat Talud Longsor di Kulon Progo

Talud ambrol mmenutup sebagian ruas jalan membuat akses warga di Kulon Progo, Yogyakarta terhambat.
Talud yang ambrol di Dusun Wonosari Kalurahan Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta akibat diguyur hujan lebat. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Talud yang terletak di Dusun Wonosari, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta longsor. Penyebabnya akibat hujan lebat yang melanda wilayah Girimulyo pada Kamis 5 maret 2020. Akibatnya, warga mengalami kesulitan saaat melewati ruas jalan Dusun Wonosari-Patihombo.

Talud atau bangket tersebut termasuk dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 Tahun 2020. Di mana dalam pengerjaannya pada akhir Februari lalu, salah satu pembangunan dalam pra TMMD, jajaran Kodim 0731 Kulon Progo melibatkan warga setempat dan unsur yang lainnya.

Komandan Kodim 0731 Kulon Progo, Letkol Inf Dodit Susanto mengatakan, ada dua titik bangket di ruas jalan Wonosari-Patihombo tersebut memiliki panjang 25 meter dan tujuh meter dengan ketinggian tujuh meter. Rusaknya bangket ini, menyebabkan ruas jalan Wonosari-Patihombo tertutup material tanah.

Menurut dia lebar ruas jalan setelah talud longsor, kini hanya sekitar 1,5 meter saja. Kondisi ini membuat akses jalan masyarakat terganggu. "Kami telah melapor, salah satunya ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kulon Progo," ucapnya usai acara Coffee Morning di Aula Kodim 0731 Kulon Progo pada Selasa 10 Maret 2020.

Dodit mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan meminta Babinsa dengan dibantu masyarakat sekitar, membangun bangket darurat dengan memakai bambu dan karung berisi tanah. Setelah cuaca membaik, pembangunan dilanjutkan mengingat progres pembangunan bangket baru sekitar 50 persen.

Pembangunan bangket atau talud senilai Rp 50 juta. Pembangunan merupakan bagian dari rangkaian program TMMD 2020 Kodim 0731 Kulon Progo. Selain di Kulon Progo, kegiatan serupa juga digelar serentak oleh jajaran Kodim di 52 kabupaten dan kota di Indonesia mulai 16 Maret sampai 14 April mendatang.

Kami memilih Kalurahan Purwosari sebagai lokasi kegiatan, karena wilayah ini tergolong rawan bencana, khususnya tanah longsor.

Dia mengatakan kegiatan TMMD ke-107 Tahun 2020 memilih Kalurahan Purwosari karena ada pertimbangan rawan bencana. "Kami memilih Kalurahan Purwosari sebagai lokasi kegiatan, karena wilayah ini tergolong rawan bencana, khususnya tanah longsor," ungkap Dodit.

Dodit menjelaskan, dalam kegiatan TMMD tahun 2020, pihaknya juga akan melakukan kegiatan lainnya yaitu pembangunan jalan, bedah rumah, pipanisasi, pembuatan saluran air bersih, dan lainnya. Total anggaran lebih dari Rp 1 miliar.

Sementara itu, Anggota Taruna Siaga Bencana wilayah Girimulyo, Sutikno, mengharapkan, bangket tersebut bisa segera diperbaiki. Sejak bangket ini, warga mengalami kesulitan melewati jalan Wonosari-Patihombo.

Selain di Wonosari, lanjutnya, bangket yang ambrol juga terjadi di Dusun Penggung, Purwosari. Bangunan bangket yang masih dalam pemeliharaan rekanan ini rusak diterjang longsor pada Kamis 5 Maret 2020. "Yang di Penggung juga vital, karena berfungsi melindungi dari longsor yang rawan menutup akses jalan penghubung Purwosari-Pendoworejo," tuturnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Longsor Timpa Gudang Gula Semut di Kulon Progo
Hujan berdurasi lama di Kulon Progo Yogyakarta menyebabkan tanah longsor di sejumlah lokasi. Salah satunya di Kapanewon Kokap.
Sekolah Libur Akibat Terendam Banjir di Kulon Progo
Siswa diliburkan setelah SD di Kulon Progo, Yogyakarta tergenang banjir.
Warga Resah Talud Sungai Winongo Yogyakarta Longsor
Warga di bantaran sungai Winongo Yogyakata resah akibat talud longsor. Lima rumah terancam. Warga minta Pemkot segera memperbaiki.
0
Kemenkes Ingatkan Masyarakat Agar Waspada karena Kasus Covid Meningkat
Meski kenaikan kasus di Indonesia masih dapat dikendalikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk waspada