Ajax Tersingkir Karena Lakukan Kesalahan Besar

Ajax Amsterdam gagal ke final Liga Champions karena melakukan kesalahan besar saat melawan Tottenham Hotspur di semifinal kedua.
Pemain Ajax Amsterdam tampak kecewa atas kekalahan dari Tottenham yang menggagalkan mereka ke final Liga Champions. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Ajax Amsterdam terlalu yakin bakal lolos ke final Liga Champions setelah dua kali membobol gawang Tottenham Hotspur. Peringatan pelatih Eric ten Hag untuk tetap waspada ketika jeda babak pertama malah diabaikan. Dan mereka pun harus membayar kesalahan besar yang dilakukannya. 

Dalam duel di Johan Cruyff Arena, Kamis 9 Mei 2019 dinihari WIB, gol cepat Matthijs de Ligt seolah meruntuhkan Tottenham. Bagaimana tidak, sundulan De Ligt sukses menaklukkan kiper Hugo Lloris saat laga baru berjalan lima menit. 

Keyakinan mereka kian menebal saat Hakim Ziyech memperbesar keunggulan Ajax menjadi 2-0. Ajax pun unggul agregat 3-0. Beban Tottenham dianggap kian berat karena harus mencetak tiga gol bila ingin membalikkan keadaan. 

Hanya keunggulan itu membuat mereka meremehkan Tottenham. Bahkan saat jeda, Ten Hag kembali mengingatkan bahwa pertandingan belum selesai. Sang pelatih tahu pemain yang rata-rata masih muda tampak jemawa dan merasa sangat yakin bakal lolos ke final. 

"Saya katakan kepada pemain saat jeda kalau pertandingan belum selesai. Anda perlu mengingatkan hal itu karena mencermati bagaimana pemain Tottenham menyikapi pertandingan. Mereka sepenuhnya masih percaya bisa membalikkan keadaan," beber Ten Hag. 

Dan, pemain Ajax tak menyadari bila Tottenham melakukan perubahan di babak kedua. Semangat pemain untuk menolak menyerah sangat tinggi. Sebaliknya, Ajax tetap mempertahankan filosofi bermain menyerang meski tak lagi memberi tekanan seperti di babak pertama.

Mengejar Ketinggalan

Hasilnya, Tottenham mendapat kesempatan untuk mengejar ketinggalan. Mantan manajer Manchester United Jose Mourinho menilai Ajax seharusnya mengubah filosofi bermain menyerang mereka. Dia juga menilai De Ligt dan Daley Blind sebagai penyebab kegagalan Ajax karena gagal menata lini pertahanan. 

"Ajax memang pantas mendapat pujian dengan filosofi bermain yang diterapkannya. Dan filosofi mereka sangat dihormati oleh siapa pun yang menyukai sepak bola," kata Mourinho. 

"Persoalannya sepak bola adalah sebuah pertarungan. Dan di setiap pertarungan, Anda butuh strategi. Dan untuk memenangkan pertandingan, terutama untuk pertandingan yang khusus, Anda kadangkala tidak perlu terikat dengan filosofi Anda," tuturnya. 

Menurut Mourinho, Ajax terlalu terpaku pada filosofi menyerang saat sudah unggul. Mereka membiarkan kelemahannya terbuka begitu saja yang kemudian dimanfaatkan Tottenham. Bahkan kelemahan di sektor belakang saat ditinggalkan Blind dan De Ligt yang menjadi bencana bagi Ajax.   

"Hal mendasar yang harus Anda lakukan saat sudah unggul adalah menjaga keseimbangan sepanjang waktu. Keseimbangan dimulai dari lini pertahanan. Dan, seharusnya ada pemain yang tetap berada di barisan pertahanan. Tetapi mereka masih saja bermain sesuai pakemnya. Mereka malah bermain seperti tim Vitesse (klub papan tengah di Eredivisie Belanda)," kata Mourinho. 

"Mereka berpikir seolah masih ada pertandingan lagi yang harus dilakoni seperti di liga atau penyisihan grup. Sebaliknya Tottenham melakukan perubahan. Mereka memainkan sepak bola langsung ke depan dengan sangat baik. Dan mereka dinaungi keberuntungan," kata Mourinho yang pernah membawa Inter Milan meraih treble pada 2010. 

Ajax terkesan meremehkan Tottenham dengan mempertahankan filosofi bermain menyerang dan membiarkan pertahanan tetap terbuka. Menariknya, Ajax sesungguhnya memiliki rekor buruk di laga kandang. Pada dua pertandingan kandang di babak knockout, mereka dikalahkan Real Madrid 1-2 dan ditahan Juventus 1-1. Bahkan saat melawan Juve, mereka nyaris kalah bila David Neres tidak mencetak gol yang menyamakan kedudukan. 

Dan hasil di semifinal kedua menunjukkan bila rekor kandang mereka di kompetisi Eropa tak sebagus saat bermain di kandang lawan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.