Adam Malik dan Enam Tokoh Batak di Kemerdekaan

Kemerdekaan Republik Indonesia diperjuangkan dengan jiwa dan raga pahlawan. Pada masa revolusi, Indonesia pernah dipimpin oleh orang batak.
Amir Syarifuddin. (Foto: Instagram/@bukanalumni212)

Jakarta - Kemerdekaan Republik Indonesia diperjuangkan dengan jiwa dan raga pahlawan. Setiap daerah pasti ada tokoh pejuang pada saat menghadapi musuh waktu itu, termasuk orang batak.

Pada masa revolusi, Indonesia pernah dipimpin oleh orang batak. Hal tersebut bisa terjadi karena kepala pemerintahan saat itu dipegang oleh Perdana Menteri. Sementara Presiden, yang dijabat Soekarno, berperan sebagai kepala negara.

Dia adalah Amir Sjarifuddin Harahap. Pria kelahiran Medan 27 April 1907 itu memimpin pemerintahan Indonesia saat Era Perjuangan Kemerdekaan lewat dua kabinet yang dibentuknya. 

Pertama, Kabinet Amir Sjarifuddin pada 3 Juli 1947-11 November 1947. Kedua Kabinet Amir Sjarifuddin II pada 11 November 1947-29 Januari 1948. Amir merupakan Perdana Menteri ke-2 Indonesia.

Sebelumnya, pada era Perdana Menteri pertama Sutan Sjahrir (1945-1957), dirinya juga pernah menjadi Menteri Penerangan dan Menteri Pertahanan. Saat itu Belanda menyebutnya sebagai orang yang tidak mengenal kata takut.

Namun, pada 19 Desember 1948, Amir tewas dieksekusi mati. Amir yang merupakan tokoh PKI dituduh terlibat dalam pemberontakan di Madiun 1948. Meski komunis, Amir adalah seorang Kristen yang taat. 

Selain Amir Syarifuddin, berikut tokoh Batak yang berperan pada zaman kemerdekaan 

1. Burhanuddin Harahap

Burhanuddin HarahapBurhanuddin Harahap. (Foto: Instagram/@harahap.group)

Burhanuddin Harahap merupakan Perdana Menteri ke-9 Indonesia. Pria kelahiran Medan pada 1917 ini memerintah dalam Era Demokrasi Liberal, mulai 12 Agustus 1955 sampai 24 Maret 1956.

Burhanuddin merupakan perdana menteri yang sukses menggelar pemilu pertama di Indonesia. Sejarah mencatat, pesta demokrasi yang digelar pada 1955 itu berlangsung damai dan lancar, kendati diikuti oleh banyak sekali partai politik.

Di usianya yang sudah menua pada 1980, Burhanuddin tetap tidak tahan melihat kesewenang-wenangan Presiden Soeharto terhadap lawan politiknya.

Tokoh Masyumi, ini pun melawan sang penguasa Orde Baru bersama 49 tokoh lain lewat Petisi 50, yakni dokumen yang berisi penggunaan filsafat negara Pancasila oleh Presiden Soeharto terhadap lawan-lawan politiknya. Dokumen ini membuat Soeharto naik pitam.

Burhanuddin meninggal dunia di RS Jantung Harapan Kita pada 14 Juni 1987 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

2. Jenderal Besar TNI (Purn) AH Nasution

AH NasutionJenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution. (Foto: Intagram/@bobbythek4t)

Bernama lengkap Abdul Haris Nasution. Ia merupakan Pahlawan Nasional Indonesia. Tentara berdarah Batak ini lahir di Kotanopan, Sumatera Utara tanggal 3 Desember 1918 dan meninggal di Jakarta tanggal 6 September 2000.

Dia merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.

3. Adam Malik

Adam MalikAdam Malik. (Foto: Instagram/@tutur_buku)

Adam Malik Batubara merupakan Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998. Ia pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga mendampingi Presiden Soeharto.

Lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara tanggal 22 Juli 1917 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat tanggal 5 September 1984.

Adam Malik adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. 

4. DI Panjaitan

DI PanjaitanDI Panjaitan. (Foto: Instagram/@indonesian_military)

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan atau yang kerap disebut sebagai D.I. Panjaitan merupakan Pahlawan Revolusi/Pahlawan Nasional Indonesia.

D.I. Panjaitan lahir di Balige, Sumatera Utara tanggal 19 Juni 1925 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta pada 1 Oktober 1965.

Dia adalah satu dari tujuh jenderal yang menjadi korban Gerakan 30 September 1965.

5. Djamin Ginting

Djamin GintingDjamin Ginting. (Foto: Instagram/@indonesian_military)

Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting merupakan Pahlawan Nasional Indonesia setelah diangkat oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014 lalu.

Dia seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Karo.

Djamin Ginting lahir di Desa Suka, Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara tanggal 12 Januari 1921 dan meninggal di Ottawa, Kanada tanggal 23 Oktober 1974.

6. KH. Zainul Arifin

KH. Zainul ArifinKH. Zainul Arifin. (Foto: Instagram/@khzainularifin)

Zainul Arifin atau biasa disebut Kiai Haji Zainul Arifin Pohan merupakan Pahlawan Nasional Indonesia.

Dia pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri Indonesia, ketua DPR-GR, dan politisi Nahdlatul Ulama (NU).

Zainul lahir di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara tanggal 2 September 1909 dan meninggal di Jakarta tanggal 2 Maret 1963.

7. TB Simatupang

TB SimatupangTB Simatupang. (Foto: Instagram/@bobbythek4t)

Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang merupakan Pahlawan Nasional Indonesia sejak ditetapkan pada 8 November 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

TB Simatupang lahir di Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920 dan meninggal di Jakarta pada 1 Januari 1990 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Selain sebagai tokoh militer, TB Simatupang juga dikenal sebagai tokoh gereja di Indonesia. Saat ini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar di kawasan Jakarta Selatan.[]

Berita terkait
Budaya Batak Bukan "Dijual" untuk Pariwisata
Pembangunan di Tanah Batak, khususnya kawasan Danau Toba, seringkali tak menyentuh kondisi sosial dan budaya.
Ephorus HKBP: Anak Sekarang, Malu Sebagai Orang Batak
Menurutnya, ada banyak anak sekarang yang tidak tahu budaya Batak, tidak tahu berbahasa Batak.
Bukan Batak, Inilah Kerajaan Sisingamangaraja XII
Sebab, kerajaan Sisingamangaraja bukanlah Batak, melainkan Toba.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.