Abisai Rollo Penyumbang Lahan Istana Kepresidenan Papua

Abisai Rollo, Ketua DPRD Kota Jayapura, serahkan tanah 10 hektar kepada negara sebagai lahan untuk membangun istana kepresidenan di Kota Jayapura
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima map berisi saran dari perwakilan tokoh Papua Abisai Rollo (kiri) dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 10 September 2019. Pertemuan tersebut membahas isu-isu terkini di Papua. (Foto: Tagar/ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).

Jakarta - “Jangan bilang apa yang diberikan negara kepada saya, tetapi apa yang saya berikan kepada negara.” Ini dikatakan oleh Abisai Rollo, seorang tokoh Papua yang ikut pada pertemuan tokoh-tokoh Papua dan Papua Barat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa, 10 September 2019.

Bagi Abisai hal itu merupakan pemahamannya terhadap pesan Presiden Pertama RI Ir Soekarno tentang berkorban untuk negara. Sebagai langkah konkret Abisai akan menyumbangkan tanah seluas 10 hektar kepada negara untuk lahan tempat membangun istana kepresidenan. Secara tegas Abisai mengatakan hal ini di depan Presiden Jokowi: “Saya Abisai Rollo menyumbangkan tanah kepada negara 10 hektar untuk dibangun Istana Presiden Republik Indonesia.”

Jokowi sendiri sudah beberapa kali ke Papua, bahkan sebelum terpilih jadi presiden ketika kampanye pada Pilpres 2014 Jokowi dan Iriana kampanye ke Papua. Wacana bangun istana kepresidenan di Papua pernah mencuat ketika Jokowi berkunjung ke Papua.

Abisai dikenal sebagai Ketua DPRD Kota Jayapura yang di masa kampanye pemilihan presiden dia sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Papua untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Bagi Abisai jika ada istana kepresidenan di Papua, maka Presiden Jokowi tidak lagi berkunjung ke Papua, tapi berkantor di Papua. 

Istana membantah kehadiran Abisai dengan 60 tokoh Papua dan Papua Barat karena dia pernah jadi TKD. Selai itu tokoh-tokoh yang bertemu dengan Presiden Jokowi pun tidak dipilih-pilih hanya dari kalangan yang pro pemerintah, tapi berdasarkan ketokohan mereka di masyarakat.

Abisai, politisi Golkar ini, berharap agar istana kepresiden dibangun di Kota Jayapura, Papua, karena Jokowi sendiri sudah memutuskan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur yang sudah barang tentu akan membangun istana juga di sana. 

[Baca juga: Langkah Jokowi Berlabuh di Kaltim]

Bak gayung bersambut karena lahan sudah tersedia Jokowi pun memutuskan akan mulai membangun istana kepresidenan di Papua. Itu artinya, seperti harapan Abisai, dalam lima tahun ke depan sebelum pindah dari Jakarta Presiden Jokowi sudah bisa berkantor di Papua.

Pernyataan itu muncul setelah Jokowi berbicara dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menko Polhukam Wiranto. Jokowi sendiri mengatakan: "Ini saya bisik-bisik dulu dengan para menteri supaya keputusannya tidak keliru. Nanti saya ngomong iya, duitnya enggak ada. Ya jadi mulai tahun depan Istana dibangun." 

Tokoh Papua dan Papua Barat pun langsung memberikan penghargaan atas pernyataan Presiden Jokowi dengan tepuk tangan yang meriah.

Abisai bertemu dengan Presiden Jokowi sebagai bagian dari 61 tokoh Papua dan Papua Barat yang terdiri atas tokoh politik, tokoh adat, dan tokoh agama untuk berbicara langsung dengan presiden terkait dengan gejolak yang terjadi di masyarakat Bumi Cenderawasih. Pertemuan ini sendiri sudah lama dirancang Jokowi jauh-jauh hari sebelum gelombang unjuk rasa di Papua dan Papua Barat sebagai reaksi atas perlakuan terhadap mahasiswa Papua di asrama mahasiswa Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, 16 Agustus 2019.

Membangun istana kepresidenan di Papua, menurut Abisai, salah satu dari sepuluh aspirasi rakyat “Tanah Papua” yang disampaikan kepada Presiden Jokowi. Dalam pernyataannya pada konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi, Abisai mengatakan: “Puji Tuhan Pak Presiden pada hari ini diberkati oleh Tuhan menerima semua apa yang kami sampaikan, aspirasi dari Papua dan Papua Barat.”

Ini 10 aspirasi yang disampaikan Abisai mewakili masyarakat Papua dan Papua Barat kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, yaitu:
 
1. Pembentukan lima wilayah adat di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

2. Pembentukan Badan Nasional Urusan Tanah Papua

3. Penempatan pejabat-pejabat eselon 1 dan 2 di kementerian dan LPMK

4. Pembangunan Asrama Nusantara di seluruh kota studi dan menjamin keamanan mahasiswa Papua

5. Menjamin keamanan mahasiswa asal Papua.

6. Usulan revisi Undang-undang Otsus dalam Prolegnas 2020.

7. Menerbitkan Inpres untuk pengangkatan ASN Honorer di Tanah Papua.

8. Percepatan Palapa Ring Timur Papua.

9. Mengesahkan lembaga ada perempuan dan anak Papua

10.  Membangun Istana Presiden RI di Ibu Kota Provinsi Papua, di Kota Jayapura

Terkait dengan kondisi di Papua dan Papua Barat pasca unjuk rasa, menutut Abisai, di Tanah Papua dan khususnya Papua Barat dan khususnya Kota Jayapura tidak ada bendera yang lain, hanya satu bendera, yaitu bendera “Merah Putih”. “Bendera ‘Merah Putih’ itu dikibarkan dari ombak putih-putih sampai gunung biru-biru, tidak ada bendera yang lain, hanya satu bendera, bendera sang saka merah putih,” ujar Abisai.

Bagi masyarakat Papua dan Papua Barat, seperti dikatakan oleh Abisai, tidak ada yang lain selain Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Abisai menunjukkan fakta. Hasil dari berbagai sumber daya alam (SDA) di Papua, seperti Freeport, hanya Rp 26 triliun per tahun, sedangkan dana yang dikucurkan pemerintah (pusat) ke Papua setiap tahun Rp 92 triliun. Itu artinya  dana yang diberikan NKRI untuk membangun Papua jauh lebih besar daripada yang diberikan Papua kepada NKRI.

Maka, Abisai pun mengatakan: “Oleh sebab itu, kita orang Papua harus bersyukur dan terima kasih kepada Negara Republik Indonesia yang saat ini dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir H Joko Widodo.” (dari berbagai sumber) [] 

Berita terkait
Jokowi Kabulkan 10 Permintaan Tokoh Papua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabulkan sebagian besar dari 10 permintaan yang diajukan oleh tokoh Papua, salah satunya membangun Istana Presiden
Tokoh Papua Diajukan Jadi Menteri Jokowi
Beberapa tokoh Papua berpeluang menjadi menteri dalam Kabinet Jokowi jilid dua masa bakti 2019-2024. Kemenangan Jokowi di sana 90 persen.
Jokowi Janji 1.000 Sarjana dari Papua Bekerja di BUMN
Presiden Joko Widodo menjanjikan 1.000 sarjana dari Papua akan diterima bekerja di BUMN serta perusahaan swasta besar.