Banda Aceh – Sebanyak 5 tenaga medis di Provinsi Aceh dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab Polymerase Chain Reaction (PCR) Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh.
Selain 5 tenaga medis, pada hari yang sama 8 warga juga dinyatakan positif Covid-19. Kedelapan warga ini berasal dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Sehingga, total pasien Covid-19 di Tanah Rencong mencapai 184 orang.
Koordinator Pelayanan Tim PIE Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainal Abidin (RSUDZA), Novina Rahmawati menyebutkan, kelima tenaga medis itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab yang keluar pada Senin, 27 Juli 2020 tadi malam.
Lima orang pasien ini hasil dari hasil tracing yang pernah kontak dengan pasien yang positif sebelumnya yaitu TI.
“Iya benar ada 5 tenaga medis yang positif Covid-19, hasilnya keluar tadi malam,” kata Novina saat dikonfirmasi Tagar, Selasa, 28 Juli 2020.
Ia menjelaskan, kelima tenaga medis itu bertugas di RSUDZA Banda Aceh. Rinciannya adalah 4 orang dokter dan 1 orang perawat. Keempat dokter tersebut masing-masing berinisial FAK, 30 tahun, MI, 37 tahun, Zul, 34 tahun, dan KR, 32 tahun. Sementara 1 orang perawat adalah Mn, 28 tahun.
Kata Novina, kelima dokter itu diduga terpapar Covid-19 dari pasien TI yang sebelumnya dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUDZA. Setela dinyatakan positif Covid-19, TI baru dibawa ke ruang isolasi rumah sakit setempat.
“Lima orang pasien ini hasil dari hasil tracing yang pernah kontak dengan pasien yang positif sebelumnya yaitu TI,” tutur Novina.
Baca juga:
- Riwayat Empat Warga Aceh Terpapar Covid-19
- 7 Wanita di Aceh Tamiang Jalani Karantina Covid-19
- Jumlah Pasien Covid-19 yang Sembuh di Aceh
Ia menambakan, tenaga medis yang saat ini dinyatakan positif Covid-19 sudah melakukan isolasi mandiri. Mereka tidak dirawat karena tidak memiliki gejala atau kurang sehat. “Kelima pasien itu diwajibkan isolasi mandiri dan terus dipantau,” ujar dia.
Sementara 8 pasien lainnya, kata Novina, merupakan warga Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Namun, Novina tak tahu betul identitas dan riwayat sehingga mereka terpapar Covid-19.
“Kami belum memperoleh data mengenai identitas dan riwayat mereka sehingga terpapar Covid-19,” katanya. []