Padang - Dua daerah di Sumatera Barat (Sumbar), yakni Kabupaten Dharmasraya dan Kota Padang diprediksi mengalami bonus demografi di tahun 2020.
Artinya, dua daerah ini lebih awal memasuki bonus demografi jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia yang diprediksi mengalami bonus demografi rentang tahun 2020 hingga 2030.
"Itu kata para ahli yang sudah meneliti berdasarkan sejumlah data dan fakta yang ada. Dua daerah di Sumbar akan lebih awal memasuki bonus demografi," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar H Syahruddin, Kamis 22 Agustus 2019 di Padang.
Bonus demografi merupakan kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan usia non produktif (0-14 dan 65 tahun ke atas). Indonesia diproyeksikan akan menikmati puncak bonus demografi pada tahun 2020-2035.
Untuk itu, dalam rangka menyambut bonus demografi khususnya dua daerah di Sumbar, BKKBN melakukan penguatan terhadap program-program yang sudah dijalankan.
Kami berharap media terus memberikan dukungan terhadap program kami, mulai dari bina keluarga balita, orangtua hebat
Selain program, media dianggap salah satu pihak yang berperan penting dalam mensukseskan program BKKBN menghadapi bonus demografi.
"Kami berharap media terus memberikan dukungan terhadap program kami, mulai dari bina keluarga balita, orangtua hebat, genre, pusat informasi konseling remaja di sekolah hingga program bina keluarga lansia dan banyak lagi program lainnya," jelasnya.
Di Sumbar, perkembangan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) cukup mengembirakan.
Target-target program yang diamanahkan pada BKKBN Sumbar menunjukkan perkembangan membanggakan, misalnya total fertility rate (TFR/angka kelahiran) di tahun 1991 sekitar 3,6 telah turun menjadi 2,5 di tahun 2017.
Dengan terjadinya penurunan TFR ini, banyak dampak positif dirasakan masyarakat di Sumbar. Selain mengatur jarak kelahiran, kondisi sosial ekonomi keluarga berencana juga meningkat.
"Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari kerja sama dari rekan-rekan media," tuturnya.
Sekretaris BKKBN Sumbar Budi Mulia mengatakan, menghadapi bonus demografi, BKKBN mengambil peran meningkatkan kualitas penduduk melalui pembangunan keluarga.
Mendorong agar setiap anak yang dilahirkan berkualitas, dengan memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak di 1.000 hari pertama kehidupan, dengan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, diharapkan orangtua cerdas dalam mengurus buah hatinya.
"Mulai dari kebutuhan gizi hingga stimulus perkembangannya," kata dia.
Disebutkan, ada yang mengungkapkan bahwa bonus demografi hanya akan dialami Indonesia satu kali. Oleh karena itu, menjadi penting bagi semua pihak, baik itu pelajar, mahasiswa, guru, dosen, akademisi, seluruh masyarakat, untuk memahami seluk beluk bonus demografi.[]