YouTuber Modal Kartu Memori Punya 265 Ribu Subscriber

Willy Isnan YouTuber asal Yogyakarta tidak menyangka bisa menjadi makmur hanya dengan main-main bikin video. Ini lika-liku perjuangannya.
Willy Isnan, YouTuber asal Yogyakarta. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Willy Isnan, YouTuber asal Yogyakarta, tidak menyangka bisa menjadi makmur hanya dengan main-main bikin video ngasal kemudian mengunggahnya di YouTube. Ia bukan hanya makmur, juga terkenal sesuai cita-cita pertama kali bersentuhan dengan YouTube.

Dalam salah satu videonya yang diunggah di YouTube, tampak perempuan berkaus lengan panjang warna biru menangkupkan kedua tangan di wajah. Sementara perempuan berkacamata di sampingnya duduk tenang sambil tersenyum.

Keduanya seperti sedang asyik menikmati suasana, ditemani makanan dan minuman, di semacam resto, sambil ngobrol santai.

Di hadapan keduanya, dua minuman berwarna merah muda dan hijau, telah tersaji, lengkap dengan dua porsi cemilan, yang entah apa namanya.

Di sela obrolan santai mereka, tiba-tiba muncul seorang pemuda berkostum serba hitam dari celana, kemeja lengan panjang, dan topi. Pemudia itu duduk begitu saja di samping perempuan berkaus biru, nyerocos, membicarakan sesuatu yang tampaknya tidak dipahami kedua perempuan muda tersebut.

Parahnya lagi, pemuda tak dikenal itu tanpa bertanya dan basa-basi, mengambil satu cemilan yang ada di meja, dan memakannya tanpa izin, membuat kedua perempuan muda itu tertawa terbahak.

Bukan hanya dua perempuan muda itu yang mengalami kejadian tersebut. Pemuda tak dikenal yang mengenakan kacamata tersebut juga mendatangi dua perempuan dan satu pemuda lain, di meja lain. Dia menyeruput minuman milik perempuan di sampingnya.

Kejadian itu merupakan cuplikan adegan prank, pada salah satu video yang diunggah di channell YouTube milik Willy Isnan, YouTuber asal Yogyakarta.

Pemuda yang mengenakan setelan hitam-hitam itu adalah Willy. Dia mengawali karya-karya video kreatifnya dengan konten prank yang kemudian melejitkan namanya, membuatnya memiliki 265 ribu subscriber saat ini dan mungkin akan terus bertambah.

"Awal mulai menjadi YouTuber, merambah dunia YouTube pertengahan tahun 2016, dengan awalan iseng dan tidak tahu YouTube bisa menghasilkan," ujar Willy kepada Tagar di Sleman dalam wawancara tertulis, Rabu, 9 Oktober 2019.

Biar gak harus minta uang orang tua terus.

Willy IsnanWilly Isnan sedang merenung, menurutnya dia sedang bingung memikirkan konten video yang akan diproduksinya. (Foto: Dok willy Isnan/Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Berawal Ingin Terkenal

Kata Willy, saat memulai menjadi YouTuber, dia tidak mempedulikan tentang penghasilan yang bisa diraup dari konten yang diunggahnya

Alasannya, karena tujuannya menjadi YouTuber adalah ingin terkenal, selain memang dirinya hobi membuat konten video jahil.

"Dulu sering nonton konten dari Bayu Skak, dan pada ahirnya terinspirasi, terus coba bikin video di-upload ke YouTube dengan konten yang ngasal. Selain ke YouTube juga pernah beberapa kali upload di Instragam yang berdurasi pendek, sekitar 1 menit," tuturnya.

Pada 2016 titik awal dia mengunggah video di YouTube, dalam setahun hanya sekitar 8 video saja yang dibuat dan diunggah ke YouTube.

Tahun berikutnya, yakni 2017, Willy vakum, merasa bimbang video yang diunggah tidka kunjung mendapat banyak penonton.

Jumlah Subscriber Mentok 80 Orang

Pada awal 2018 itu, bukan hanya penonton video yang minim, jumlah subscribernya pun mentok pada angka 80.

Willy kemudian mencoba mencari kesibukan lain, mulai dari bermusik, olahraga, berdagang, dan kegiatan lain. Tetapi dia kembali bimbang, bertanya pada dirinya sendiri, 'Ke depan saya mau ngapain?'

“Mau bagaimana biar gak harus minta uang orang tua terus? Minimal ada tambahan buat uang jajanlah," kenangnya.

Dari situ ia memikirkan beberapa pilihan, antara lanjut kuliah, mencoba berbisnis kembali, atau di dunia musik yang kebetulan ia menekuni dari dulu. Atau bahkan mencoba bermain video yang di-upload lagi.

Willy dilema. Selama beberapa waktu, dia berpikir dan membandingkan semua hal itu.

Sebenarnya, kata Willy, dia sangat berminat menjadi pengusaha, tapi saat itu dia belum memiliki modal, dan ia enggan meminta modal kepada orang tua.

Akhirnya Willy memutuskan kembali menggeluti YouTube, karena juga bisa menghasilkan uang. Dia berharap penghasilan dari YouTube itu nantinya bisa ditabung untuk modal membangun bisnis.

"Terus di Januari 2018, saya mulai upload video kembali, dengan berbagai macam rintangan, tantangan, dan sebagainya. Dari yang susah cari konten, kadang malas buat ngedit, dan cuaca yang gak mendukung," tutur Willy.

Saat awal berkarya dan berkolaborasi, Willy membuat dan mengedit video, menggunakan ponsel. Meski sesekali dia meminjam kamera milik rekan sesama YouTuber. Bahkan saat itu tak jarang dia hanya bermodal kartu memori, untuk menyimpan video yang telah diproduksi menggunakan kamera milik rekan.

"Pas ketemu kreator lain yang ngajakin bareng, saya hanya bermodalkan memori, untuk nyimpan data video. Kameranya dari teman-teman. Beruntung teman-teman pada baik, pada welcome, yang penting berkarya bareng dengan satu passion yang sama," kenangnya.

Kebetulan saya juga orangnya jahil, akhirnya bikin konten prank.

Willy IsnanWilly Isnan sedang \'mengerjai\' dua perempuan, dengan mengambil makanan mereka tanpa izin. (Foto: Dok Video Willy Isnan)

Pilih Konten Prank

Setelah mantap kembali berkarya dengan video, Willy rutin mengunggah video-video hasil karyanya ke YouTube. Dalam sepekan, dia mewajibkan dirinya sendiri untuk mengunggah minimal satu video.

Willy memilih konten atau isi video yang disukai, yakni video prank atau berisi kejahilan. Selain karena Willy yang memang jahil, saat itu video berkonten prank masih ramai dan banyak disukai.

"Kebetulan saya juga orangnya jahil, akhirnya bikin konten prank sampai April kalau enggak salah. Itu masih dengan pinjam kamera, udah enggak pakai handphone, tapi minjem kamera ke teman, siapa pun teman yang mau minjemin," tuturnya.

Pada April 2018 Willy sempat bertemu dan berkumpul dengan YouTuber atau kreator konten lain yang sama-sama berasal dari Kota Yogyakarta. Kebetulan sebagian besar dari mereka juga memilih video berkonten prank.

Karena minat yang sama, akhirnya Willy diajak berkolaborasi membuat video berkonten prank. Mereka pun sering berkarya bareng.

Tapi saat itu video-video yang diunggahnya belum menghasilkan uang karena jumlah penontonnya masih sangat sedikit. Subscriber juga hanya meningkat menjadi sekitar 140 atau 150-an.

"Tapi karena udah mulai nyaman, sampai enggak kepikiran ada hasil. Intinya aku pengen berkarya lewat YouTube. Akhirnya ketemu teman-teman, berkaryalah bareng. Sampai akhirnya bulan Juli atau Juni, setelah puasa, ada video prank yang aku bikin, meledak," ujarnya.

Video itu, menurut Willy, meskipun tidak terlalu meledak, tapi penonton atau view-nya mencapai beberapa puluh ribu. Sehingga dia kembali membuat video lain dan kembali meledak. Penontonnya mencapai ratusan ribu.

Sejak saat itu penonton pada channel YouTubenya mulai stabil, mencapai ratusan ribu, tetapi Willy belum memperoleh penghasilan dari YouTube.

"Uang ad sense dari YouTube pun belum bisa cair, karena masih ditinjau, mungkin dicek, apakah channel ini layak buat di-monetize. Bulan Oktober akhirnya bisa cair, itu penghasilan pertama dari YouTube," kenangnya.

Kita usahakan bikin konten yang kita suka.

Willy IsnanWilly Isnan mengerjai tiga orang yang sedang nongkrong di salah satu resto, dengan meminum minuman milik salah satu dari mereka. (Foto: Dok Video Willy Isnan)

Punya Kamera Sendiri

Oktober 2018 merupakan titik awal Willy menjadi YouTuber profesional. Dia sudah mendapatkan penghasilan atas karya-karya kreatifnya, dan Willy membeli kamera sendiri untuk memproduksi video.

Berbekal kamera itu Willy semakin produktif. Dari yang awalnya hanya mengunggah satu video setiap pekan, menjadi dua, atau tiga, bahkan empat video dalam sepekan.

Pada akhir 2018 Willy kembali merasa jenuh, mungkin karena kontennya yang menurut dia hanya itu-itu saja. Dia pun mencoba membuat video dengan konten lain, selain prank.

"Tapi penonton menanyakan kenapa kontennya ganti? Padahal niatnya pengen selang-seling. Akhirnya coba ngeprank lagi. Semakin diacak kontennya, ya, mungkin view nggak stabil karena subscriberku memang lebih suka aku yang prank. Tetap konsisten, ada pranknya, tapi ada juga challenge, ngevlog, sampai akhirnya diundang di YouTube Rewind di Jakarta," tuturnya.

Saat diundang, subscriber channel YouTube Willy sudah tembus 100 ribu orang.

Di Jakarta, Willy bertemu banyak YouTuber lain dari seluruh daerah di Indonesia. Mulai dari YouTuber gaming, vlog, dan lain-lain, termasuk YouTuber prank.

Willy juga bertemu YouTuber ngetop, Maeel Lee, dan sempat 'mengerjai' Maeel. Video jahilnya saat mengerjai Maeel, kata Willy, sempat ditayangkan sebuah stasiun televisi swasta.

"Di situ bikin nama saya makin naik. Terus, singkat cerita, berganti tahun 2019, subscriber saya sudah menginjak angka 260 ribu lebih dan untuk konsep pencarian konten, saya lebih pengen channel ini berkembang. Jadi enggak hanya prank," ujar Willy.

Willy bahkan berharap, nantinya dia bisa mendatangkan konten kreator lain dalam videonya. Selain untuk berkarya bareng juga untuk berbagi tips serta pengalaman mengenai YouTube atau hal lain.

"Semoga ke depan channel Willy Isnan lebih berkembang. Saya punya target, awal tahun 2020 satu juta subscriber. Kalau rezekinya bisa tahun ini, 2019 akhir bisa satu juta subscriber," harapnya.

Saran untuk YouTuber Pemula

Untuk para kreator konten atau YouTuber pemula, Willy menyarankan agar membuat video dengan konten yang disukai, atau dengan kata lain, jangan membuat video tentang hal yang tidak disukai.

Dia memberikan contoh, dirinya membuat video berkonten prank karena Willy memang sering jahil. Meski akhirnya dia membuat konten dengan warna lain, tapi bukan konten yang dipaksakan.

Kata Willy, konten khas dari channel-nya adalah prank berkarakter lebay, seperti karakter anak kecil yang sedang merengek. Konten semacam itulah yang awalnya membuat nama Willy melejit.

"Saya sarankan sih, lebih pada konten yang disukai, karena kalau konten yang enggak disukai, terus dipaksa, itu akhirnya bikin video pun enggak nyaman dan enggak enjoy," tuturnya.

Willy berpendapat saat ini banyak yang memaksakan konten di channel-nya, padahal tidak sesuai pribadi atau minat pembuat konten, meski konten semacam itu sedang disukai.

"Itu juga salah, dan akhirnya musiman. Kita usahakan bikin konten yang kita suka, biar kita bisa bikin komunitas di konten kita. Jadi misalnya ada orang yang suka kita, ya suka terus. Kontennya enggak harus ikutan yang lagi booming," tutur Willy. []

Baca cerita lain:

Berita terkait
YouTuber Perusak Anak Disomasi
Akun bernama Gilang Hadi Pratama mensomasi konten video yang trending di YouTube karena dinilai berbau asusila.
Lima YouTuber Indonesia sebagai Inspirasi Make Up
tidak ada alasan untuk berkata tidak bisa merias wajah sendiri. Dengan hadirnya beauty Vlogger memudahkan dalam hal penampilan.
GoPro Versi Hero 8 Hadir untuk YouTuber
GoPro kembali memperkenalkan produk barunya Hero 8 dengan kamera 360 derajat yang memiliki fitur menarik bagi YouTuber.
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.