Jakarta - Wortel mampu meningkatkan kualitas dan jumlah sperma. Khusus pria, jenis sayuran ini menjadi salah satu menu wajib dikonsumsi.
Penelitian dari Universitas Harvard menyebutkan kandungan antioksidan yang ada pada wortel bisa meningkatkan motilitas sperma. Motilitas, maksudnya kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur sebesar 6,5 persen hingga 8 persen.
Wortel memang diakui sebagai penghasil nutrisi yang kaya dengan antioksidan, seperti vitamin E dan beta-karoten. Dengan alasan itulah, wortel bisa dijadikan makanan favorit buat Anda para pria, yang memang ingin memperbaiki kesehatan seksual.
Dilansir dari laman Thehealthsite, antioksidan, vitamin E dan beta-karoten yang ada di dalam wortel juga bisa membantu mencegah kerusakan dan meningkatkan kesehatan sperma. Sedangkan nutrisi pada sayuran ini mampu meningkatkan jumlah sperma.
Bagi pria yang ingin merasakan manfaat dari wortel tersebut, Anda bisa mengonsumsi sayuran oranye secara teratur, minimal satu atau dua kali seminggu. Hal itu supaya jumlah sperma semakin banyak dan lincah untuk membantu proses pembuahan.
Bukan hanya itu saja, wortel juga bermanfaat untuk mengobati disfungsi ereksi. Bagi kaum pria, penyakit ini sangat rentan terjadi. Apalagi dengan bertambahnya usia.
Penyebab disfungsi ereksi tersebut bisa disebabkan karena kadar kalium dan vitamin E yang ada dalam tubuh pria rendah. Bahkan, akibat penyempitan pembuluh darah bisa menghambat kelancaran sirkulasi darah, sehingga penyakit ini bisa terjadi.
Maka dari kandungan potasium dan vitamin E yang ada pada wortel itu, bisa membantu Anda mencegah dan mengatasi gejala disfungsi ereksi tersebut. Antioksidan yang ada pada wortel itu, juga dapat menghambat penuaan.
Penelitian juga menyebutkan wortel bisa mencegah penyakit kanker prostat. Pria yang terkena penyakit itu, disebabkan karena mereka kekurangan vitamin A.
Jadi, para ahli menyarankan pria untuk makan wortel secara teratur. Sebab, sayuran yang satu memang sebagai sumber penghasil vitamin A dan antioksidan. Jika, kaum adam sudah mengonsumsinya sejak belia, pasti risiko terkena penyakit ini sangat rendah. []
Baca juga:
