Jakarta - West Java Investment Summit (WJIS) 2021 telah diselenggarakan dan menawarkan lebih dari 30 proyek untuk 1.500 investor. WJIS 2021 ini berhasil mencapai kesepakatan proyek senilai 41 triliun dari total penawaran 47 triliun.
Acara tahunan ini bertujuan untuk menarik investor dengan memberikan ruang untuk menggali lebih dalam informasi sebelum mencapai kesepakatan. WJIS sendiri merupakan sebuah program kolaborasi antara Bank Indonesia dengan pemerintah provinsi Jawa Barat.
“Kami tentunya ingin melakukan berbagai spot apakah itu investasi apakah itu informasi apakah itu kajian untuk mendorong investor bisa hadir di daerah, dan ini opportunitinya gabisa kita tunggu tapi harus kita mulai,” ujar Hermanto selaku kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat.
Pada tahun ini WJIS mengusung tema "Navigating Post-Covid World: Investment Growth for Resilient West Java" tema tersebut diambil karena melihat kondisi perekonomian Jawa Barat yang sempat terganggu karena pandemi Covid-19 kemarin.
Nilai dari infrastruktur yang kita siapkan kurang lebih ada 250 triliun untuk Jabar utara rebana dalam bentuk koneksi jalan tol jalan keretanya juga kita tambah.
Melihat kondisi ekonomi yang sempat terganggu tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan jika ingin menarik investasi yang tinggi pemerintah harus lebih pro aktif.
“Gunakan Politik ekonomi ketok pintu jangan gunakan politik ekonomi jaga warung,” ujar Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat.
- Baca Juga: Daya Tarik Investasi Jawa Barat dan Gelaran WJIS 2021
- Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Resep Pembinaan Atlet Jawa Barat
Pada WJIS kali ini sudah ada 30 proyek yang ditawarkan kepada 1500 investor dari seluruh dunia. Dari 30 proyek tersebut WJIS telah mendapatkan nilai proyek sebesar RP. 41 triliun.
“Yang ready to offer itu ada 47,5 triliun tapi kemudian dalam dua hari ini shining 6,5 triliun, lalu yang kita tawarkan sisanya 41 triliun dalam dua hari ini,” kata Noneng Komara Kepala DPMPTSP Jawa Barat.
Selain menawarkan puluhan proyek, event WJIS kali ini juga ditandatangani 33 MOU dari Pemprov Jawa Barat, pemda kota, hingga sejumlah BUMD di Jawa Barat. Nota kesepakatan ini sendiri diperkirakan bernilai RP 6,5 Triliun.
“Kita menandatangi MOU itu nanti akan kita detailkan di beberapa PKM salah satunya adalah Perusahaan hulugas, nantinya perusahaan ini akan sangat bermanfaat untuk masyarakat Jawa barat nantinya akan ada semacam gas yang langsung kerumah tangga,” kata Iskandar Zulkarnain Anggota Badan Pelaksana BPKH.
Iskandar juga menjelaskan jika program ini akan sangat bermanfat untuk masyarakat dan potensial bagi pemerintah. BPKH juga berusahan menempatkan keuangan haji ini agar bermanfaat untuk investasi dalam konsep syariah, aman, hati-hati dan bermanfaat untuk masyarakat.
Pada tahun 2021 ini WJIS juga membuka kawasan investasi baru sejalan dengan dikeluarkan perpres nomor. 87 tahun 2021 tentang percepatan pembangunan di kawasan rebana dan Jawa Barat bagian selatan.
Pemerintah Jawa Barat sendri juga mendapatkan bantuan dana senilai 400 triliun untuk 3 tahun hingga 2024 mendatang guna membangun kedua kawasan tersebut.
- Baca Juga: Jangan Heran! Harta Kekayaan Ridwan Kamil Naik Rp 6,6 Miliar
- Baca Juga: Ridwan Kamil: Jabar Akan Hadirkan Sentra Vaksinasi di Mal
“Nilai dari infrastruktur yang kita siapkan kurang lebih ada 250 triliun untuk Jabar utara rebana dalam bentuk koneksi jalan tol, jalan keretanya juga kita tambah,” ujar Ridwan Kamil.
Kawasan rebana bari ini dirancang untuk menjadi beberapa smartcity metropolitan dan kawasan industri yang dikelilingi dengan infrastruktur pendukung. Dengan demikian pemerintah berharap jika kawasan ini dapat menyerap hingga 5 juta tenaga kerja dan potensi pertumbuhan Jawa barat hinga 2-3 persen dalam 10 tahun mendatang.
“Sekitar 200 triliun akan ada di Jabar selatan untuk mengkoneksi bikin bandara dan sebagainya termasuk harapan dimasa depan kita punya visi seluruh jabar selatan bisa dikoneksi kereta api seperti di Perancis Selatan karena indah sekali,” tegas ridwan kamil.
(Dimas Rafika)