Wishnutama Jadi Menparekraf, Kunjungan Wisman Turun 89,22 %

Kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia melalui seluruh pintu masuk menurun drastis hingga mencapai 89,22 persen.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (Foto:Tagar/harnas.co)

Jakarta - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menanggapi soal penurunan drastis kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia. Menurutnya, penurunan sebanyak 89,22 persen sektor yang dinahkodai Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio itu dipicu masa pandemi yang masih berlangsung sampai hari ini. 

Kondisi pariwisata pada segmen kunjungan taman wisata dan hiburan di tengah pandemi covid-19 jelas turun drastis

Berdasarkan data dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kunjungan wisman melalui seluruh pintu masuk mengalami penurunan hingga mencapai 89,22 persen. 

Kunjungan tersebut pada bulan Juli 2020 berjumlah 159.763. Atau mengalami penurunan sebesar 89,12 persen dibandingkan bulan Juli 2019 yang berjumlah 1.468.173 kunjungan.

"Kondisi pariwisata pada segmen kunjungan taman wisata dan hiburan di tengah pandemi covid-19 jelas turun drastis. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga negara-negara lain," kata Esther Sri Astuti saat dikonfimasi Tagar melalui pesan WhatsApp, Senin, 7 Desember 2020. 

Menurutnya, Covid-19 membatasi mobilitas masyarakat, tidak hanya untuk berwisata juga tetapi juga untuk aktivitas lainnya seperti belanja dan bepergian ke tempat lainnya. 

"Tidak heran sektor pariwisata lebih lama pulih karena covid-19," ujarnya. 

Namun, dari kaca mata ekonomi Esther menyebutkan ada solusi yang bisa diupayakan untuk menyelamatkan kondisi itu. 

Kata Esther, sebaiknya di masa pandemi ini pemerintah tetap fokus pada penanganan covid-19.  "Selama daily cases di Indonesia naik terus maka pariwisata juga tidak pulih. Bahkan Indonesia sudah dimasukkan ke zona 4, Travel warnings juga diterbitkan di beberapa negara untuk Indonesia,".

Menurut dia, saat covid-19 berlalu maka ada dua hal yang harus diperbaiki untuk pengembangan pariwisata di Indonesia. Diantaranya dari sisi infrastruktur khususnya tourist service infrastructure, ground & port infrastructure dan T&T policy terutama terkait environmental sustainability atau terkait strategi pelestarian sumber daya dan pengendalian polusi yang harus diperbaiki. 

Juga memperhatikan empat indikator indeks daya saing pariwisata yang dipublikasi oleh World Economic Forum (2019). Empat indikator tersebut antara lain enabling environment, T&T policy, infrastructure, dan natural and cultural resources.

"Dari keempat indikator tersebut, kondisi lingkungan atau enabling environment dan sumber daya alam  budaya atau natural & cultural resources di Indonesia sudah mendukung pengembangan performa pariwisata di Indonesia. Jika itu diperbaiki maka saya yakin kontribusi sektor pariwisata Indonesia ke GDP lebih besar," jelas pakar ekonomi ini. 

Perihal pemulihan destinasi yang disampaikan Esther senada dengan hal yang dipaparkan Taufan Rahmadi, seorang pengamat dan praktisi pariwisata. Menurutnya yang layak dijadikan prioritas dari sektor pariwisata saat ini adalah pemulihan destinasi itu sendiri. 

Sebagaimana diketahui, panggung Menparekraf saat ini goyang diakibatkan kinerja Menparekraf yang terus dipertanyakan. Wishnutama dinilai terus-menerus melakukan kesalahan dalam menempatkan prioritas program atau prioritas dalam kebijakannya.  

Taufan juga menyebutkan kinerja Menparekraf Wishnutama secara keseluruhan adalah minim terobosan. Selain itu, kebijakannya juga tidak direncanakan dengan baik sehingga terlihat sporadis.

"Ketika kita berbicara tentang kinerja Menteri Pariwisata (Wishnutama) secara keseluruhan tentunya boleh saya katakan pertama minim terobosan dan tidak terencana dengan seksama, dengan baik, terkesan sporadis," katanya kepada wartawan Tagar melalui sambungan telepon Rabu, 2 Desember 2020 lalu. [] 

Baca juga:

Berita terkait
Pengamat: Kinerja Wishnutama? Jelas Kurang Inovasi
Pengamat Kebijakan Publik menilai kinerja Menteri Wishnutama relatif tidak baik dan tidak mempunyai inovasi apa-apa.
Sandiaga Uno Blak-blakan Siapkan Pengganti Wishnutama
Sandiaga Uno, blak-blakan mendukung Praktisi Pariwisata Taufan Rahmadi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama.
Wishnutama Tidak Adil dalam Distribusi Anggaran
Praktisi Pariwisata mengatakan, seharusnya distribusi anggaran dana hibah pariwisata bisa lebih adil dan merata.