Wisata Petik Sendiri Buah Naga di Aceh Singkil

Kebun buah naga di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, dikunjungi banyak wisatawan untuk petik sendiri
Buah naga merah di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh .(Foto: Tagar/Khairuman).

Aceh Singkil – Kebun buah yang luas, indah dan menarik milik Adi Banurea, seorang petani di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, dikunjungi banyak wisatawan.

Kebun Adi itu berpotensi jadi areal tempat agrowisata, seperti taman labyrin dan wisata petik buah. Banurea yang ditemui “Tagar.id”, Senin 2 September, mengatakan ada 168 batang buah naga yang terhampar di lahan seluas 20 x 40 meter. 

Menurut Banurea mengatakan nama kebunnya "Kebun Buah Naga Arin" dia ambil dari nama istrinya. Kebun ini benar-benar jadi usaha tani yang menjanjikan keuntungan jutaan rupiah setiap bulan.

Selain menghasilkan omset jutaan rupiah, kebun buah naga yang tepatnya berada di Perumahan Endamakmur, Lorong IV itu, menjelma menjadi sebuah wahana agrowisata atau kebun buah yang sekaligus menjadi lokasi tempat piknik dan swafoto, yang dikunjungi setiap pembeli di sore hari.

buah naga 2Kebun buah Naga Arin di Sukamakmur, Gunung Meriah, Aceh Singkil jadi Agrowisata petik buah sendiri, Senin 2 September 2019.(Foto: Tagar/Khairuman).

"Para pengunjung kebun buah naga, kebanyakan tiba di lokasi pada sore hari, biasanya sebelum membeli, kebanyakan kaum hawa terlebih dahulu menikmati sensasi kebun buah naga," ujarnya.

Buah naga, menurut Banurea, jenis super merah (red), yang rasanya benar-benar manis, sehingga ada juga pengunjung yang petik sendiri dan makan buah di tempat untuk merasakan rasa sensasi di kebun.

Buah naga merah hampir mencapai sebesar buah nanas. Kalau sudah matang agak berkerut dan siap dipetik. "Kebanyakan pembeli lebih doyan petik sendiri pakai gunting khusus, sembari berjalan-jalan di hamparan barisan buah naga," ujarnya.

Pohon buah naga jenis Hylocereus Polirhizus berwarna merah muda dengan daging buah merah, umurnya bisa mencapai puluhan tahun, yakni 20 tahun lebih.

Sementara, panen buah sebulan dua kali. Kita hanya menunggu dalam waktu satu tahun setengah tahun agar stabil, sehingga tahun-tahun selanjutnya cukup melakukan perawatan dan pupuk yang cukup, berupa pupuk alami (organik).

"Saya lebih tertarik jenis organik, seperti kotoran kambing, jangkos limbah pelepah sawit, dan pupuk kandang jenis organic lainnya," kata Banurea.

Ketika ditanya apa latar belakang yang membuat dia sebagai anggota TNI di Kodim 0109/Singkil jadi petani, dia mengatakan terdorong untuk bercocok tanam buah naga.

Dia mengaku, menanam buah naga sejak awal Maret 2018 lalu, dijual langsung boleh dipetik sendiri dan terkadang pesanan dari luar daerah.

Kebun buah naga Banurea menghasilkan 200 kilogram buah naga sebulan dengan penghasilan Rp 6 juta - Rp 7 juta. Banurea mengandalkan pemasaran melalui telepon, media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Namun, rata-rata pembeli lebih sering langsung ke kebun sembari menikmati taman buah naga.

Terkait teknik perawatan dan pengembangan buah merah itu, Banurea mengalu lebih tertarik dengan cara organik, karena dengan mengunakan pupuk-pupuk alami manfaat unsur hara tanah lebih bertahan lama dan tidak rusak.

Teknik lain, ratusan pohon sejenis kaktus yang melingkar kokoh pada 168 tiang kayu damli itu, juga dipasang lampu pada malam hari. Mnurut Banurea hal itu akan  menambah aktivitas fotosintesa, sehingga produksi buah meningkat.

"Iya pada malam hari, lampu penerangan dihidupkan untuk perkebunan karena menurut tutorial yang saya lihat di internet yaitu Youtube, penerangan pada pohon buah naga menambah aktivitas fotosintesa," katanya.

Kemudian ditanya kenapa mau terjun ke dunia pertanian, menurut Banurea, itu juga awalnya coba-coba saja karena kebetulan ada modal sebanyak Rp 65 juta. Modal itu dimanfaatkan agar usaha terus meningkat.

"Sungguh sangat menguntungkan sekali bila benar-benar ingin berusaha berkebun buah naga, karena hanya membutuhkan waktu 1,5 tahun produksi buahnya stabil, selanjutnya kita mengambil keuntungan dua kali dalam sebulan," kata Banurea.

kebun buah nagaKebun buah Naga Arin di Sukamakmur, Gunung Meriah, Aceh Singkil jadi Agrowisata petik buah sendiri, Senin 2 September 2019.(Foto: Tagar/Khairuman).

Kendala yang dihadapi sangat minim, yaitu semut merah yang terkadang merusak ranting dan buah. Tapi, bisa diatasi bila terus terjaga. 

Kebun buah naga lainnya di Aceh Singkil, yakni berada di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah milik Iwan seorang pekerja swasta. Iwan mengatakan, jumlah permintaan buah naga dari tahun ketahun meningkat, terlebih di bulan puasa permintaan sangat banyak.

Iwan yang sukses dalam usahanya itu, mulanya hanya berbekal iseng, sebagai hiasan tanaman di sekitar pekarangan rumahnya. Iwan salah seorang petani buah naga yang paling lama bergelut dan sukses dalam usaha tanaman buah naga selama 7 tahun.

Buah naga merah bisa menghasilkan buah minimal pada umur tanaman delapan bulan ditambah sinar matahari yang cukup untuk mendorong pertumbuhan.

Iwan membenarkan keuntungan lain menanam pohon buah naga adalah umur hidup yang panjang yang bisa mencapai 25 tahun apa lagi menggunakan pupuk kompos organik. []

Berita terkait
Khasiat Buah Naga Saat Berpuasa
Selain rasanya yang enak, ternyata buah naga memiliki khasiat yang baik bagi tubuh.
Yuk, Kenali Manfaat Buah Naga dari Warnanya
Ternyata, manfaat buah yang sering kita temui di sop buah tersebut berbeda tergantung warnanya loh! Mau tahu?
Waktu Terbaik Mengonsumsi Buah-buahan
Ternyata mengonsumsi buah sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Bukan tanpa sebab, serat yang terkandung dalam buah akan memberi energi.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.