WHO: Kasus Covid-19 Melonjak di Negara-negara Besar

WHO menyebutkan bahwa kasus Covid-19 melonjak di beberapa negara besar, bersamaam dengan peningkatan yang mengkhawatirkan di Amerika Latin.
Ilustrasi kantor pusat WHO. (Foto: Reuters|BBC)

Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa kasus virus corona Covid-19 melonjak di beberapa negara besar, bersamaan dengan "peningkatan yang mengkhawatirkan di Amerika Latin. "Terutama di Brasil," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, seperti diberitakan dari Reuters, Selasa, 23 Juni 2020.

Hal sama dikatakan pakar darurat WHO, Mike Ryan. Menurutnya, jumlah kasus Covid-19 meningkat karena epidemi berkembang di sejumlah negara berpenduduk padat pada saat yang sama dan di seluruh dunia.

"Beberapa peningkatan itu mungkin disebabkan oleh peningkatan pengujian ... Dan tentu saja negara-negara seperti India menguji lebih banyak. Tetapi kami tidak percaya bahwa ini adalah fenomena pengujian," kata Ryan dalam briefing online.

Telah terjadi lonjakan kasus di Chili, Argentina, Kolombia, Panama, Bolivia dan Guatemala, serta Brasil.

Baca Juga: WHO: Dunia Dalam Fase Baru Bahaya Virus Covid-19 

Kasus positif Covid-19 di dunia berdasarkan data Senin, 22 Juni 2020 melampaui sembilan juta. Amerika Serikat, China, dan negara-negara lain yang terkena dampak parah juga melaporkan gelombang baru penyebaran wabah, menurut penghitungan Reuters.

Dirjen WHO Tedros Adhanom GhebreyesusDirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: Antara/WHO)

Ryan menambahkan telah terjadi lonjakan kasus di Chili, Argentina, Kolombia, Panama, Bolivia dan Guatemala, serta Brasil. Jumlah kasus Covid-19 di Brasil telah melebihi angka satu juta orang yang menempatkan negara itu menjadi nomor kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Negaranya Donald Trump itu melaporkan ada 54.000 kasus baru dalam sehari sebelumnya.

Menurut Ryan, beberapa lompatan di Brasil mungkin mencerminkan perubahan dalam sistem pelaporan. Namun, masih ada tes yang relatif rendah per populasi, dan tingkat kepositifan untuk pengujian secara keseluruhan masih cukup tinggi.

"Dari perspektif itu, kita akan mengatakan bahwa tren ini tidak mencerminkan pengujian menyeluruh, tetapi mungkin kurang memperkirakan jumlah kasus yang sebenarnya," tutur Ryan. Brasil yang merupakan negara terbesar di Amerika Latin sering mencatat lebih dari 1.000 kematian sehari selama sebulan terakhir.

Ryan menyebutkan bahwa ia pikir ada "peningkatan besar" dalam beberapa kasus di sejumlah negara bagian AS. "Saya tidak 100 persen yakin tentang profil usia, tetapi saya telah melihat laporan bahwa beberapa di antaranya merupakan orang-orang yang lebih muda. Itu mungkin mencerminkan fakta bahwa orang yang lebih muda lebih mobile dan mereka keluar dan mengambil keuntungan dari pengurangan pembatasan gerakan ... Yang jelas, kenaikan itu tidak sepenuhnya dijelaskan hanya dengan peningkatan pengujian," ucapnya.

Simak Pula: Presiden Jair Bolsonaro Ancam Brasil Keluar dari WHO

Tedros menyebutkan bahwa WHO mengkhawatirkan tentang Jerman. Tingkat reproduksi virus Covid-19 di negara itu mencapai 2,88 pada hari Minggu, jauh di atas tingkat maksimum satu transmisi per orang yang diperlukan untuk mengatasi penyakit dalam jangka panjang.[]

Berita terkait
Covid-19, WHO Sarankan Pakai Masker di Area Publik
WHO menyarankan masyarakat untuk memakai masker saat berada di transportasi umum dan di area publik keramaian lainnya.
WHO Sulit Memprediksi Kapan Virus Covid-19 Musnah
WHO memperingatkan penyebaran pandemi Covid-19 masih akan berlanjut dan sulit diprediksi kapan akan musnahnya.
WHO: Virus Covid-19 Ini Mungkin Tak Pernah Sirna
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa virus corona Covid-19 mungkin tidak pernah siran.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina