Waspadai Skema Ponzi, Manipulasi Keuangan yang Jarang Diketahui Orang

Sampai sekarang, skema ponzi ini masih ada dengan modus manipulasi yang diulang dan modifikasi.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Ponzi Scheme atau Skema Ponzi nampaknya menjadi judul baru bagi orang awam, nyatanya skema manipulasi keuangan ini sudah berumur ratusan tahun. Bahkan, hingga saat ini masih banyak penganutnya.

Skema ini menarik terutama bagi para investor pemula. Secara hitung-hitungan dibuat seolah-olah sangat menguntungkan, sehingga membuat tergiur dan berpikir bahwa mereka akhirnya dapat jalan pintas untuk mendapatkan untung dengan cara yang instan.


Asal-usul Skema Ponzi

Skema manipulasi ini diambil dari nama seorang manipulasi tahun 1920-an bernama Charles Ponzi. Singkat cerita, alat komunikasi yang paling populer saat itu adalah surat-menyurat. Mengirim pesan antar negara tentu wajib menggunakan kupon surat internasional.

Ponzi mempunyai ide bisnis arbitrase dari kupon surat internasional yang harganya lebih murah di Eropa dibandingkan dengan Amerika. Jadi praktisnya, dia beli kupon surat di Eropa dalam jumlah banyak, terus dia jual di Amerika dan dapat keuntungan dari selisihnya.

Untuk menjalankan bisnis arbitrase itu, tentunya Ponzi membutuhkan modal. Tapi karena basis bisnisnya kurang meyakinkan, pengajuan pinjaman dia ditolak oleh bank. Akhirnya, dia mencoba crowdfunding dari teman-teman dan para kenalannya, dengan menjanjikan return yang fantastis, yaitu 50% dalam waktu 90 hari. Ketika saat itu bank hanya bisa memberi bunga sebesar 5% per tahun, siapa yang tidak tertarik dengan tawaran pengembalian bunga jumlah besar.

Akhirnya, beberapa kawan yang menaruh uangnya pada bisnis arbitrase Ponzi. Di hari ke-90, Charles Ponzi benar-benar memberikan return yang besar ke para investornya, sesuai perjanjian. Sejak saat itu, skema investasi Charles menjadi gosip segar di mana-mana.

Semua orang ingin menanamkan uangnya ke Charles Ponzi. Bayangkan, jika kita taruh uang 100 juta, dalam waktu 3 bulan dikembalikan sebesar 150 juta. Kalo dihitung secara kumulatif, berarti bunganya mencapai 406% dalam setahun!

Lalu, banyak orang berbondong-bondong menanamkan modal kepada Charles. Mulai dari para pebisnis besar, para pejabat daerah, sampai polisi menanamkan uangnya ke Ponzi.

Dari sini muncul sindikat penipuannya. Return kepada para investornya dibayar dengan uang dari investor batch berikutnya. Kasaranya, seperti gali lubang dan tutup lubang terus-menerus.

Akhirnya, muncul masalah gap atau selisih negatif dari jumlah uang yang seharusnya dia putarkan dalam bisnisnya dengan jumlah uang yang sebenarnya dia miliki.

Tidak adanya transparansi operasional, uang investor yang masuk malah dia pakai sedikit demi sedikit untuk kepentingan pribadinya. Pada satu titik, akhirnya si Charles Ponzi ketahuan dan tidak mampu untuk membayar return ke para investornya. Akhirnya, dia dipenjara selama 14 tahun dengan total kerugian sekitar USD 20 juta. Jumlah uang itu tentunya sangat besar, terutama di tahun tersebut.


Ciri-ciri Skema Ponzi

Sebelum kasus Charles Ponzi, ada banyak kasus penipuan dengan metode yang serupa. Namun, kasus Ponzi lebih menghebohkan. Ponzi memang sudah lama meninggal, sejak tahun 1949. Tapi ponzi scheme atau Sampai sekarang, skema ponzi ini masih ada dengan modus manipulasi yang diulang dan modifikasi.

Misalnya arisan berantai, ada yang kedoknya bisnis MLM, ada yang kedoknya asuransi, ada yang kedoknya investasi piramida, ada yang kedoknya bisnis travel agent, haji dan umroh, dan lain-lain.

Inti polanya sama, sebuah entitas yang mencoba untuk menghimpun dana masyarakat dengan janji imbalan pengembalian yang besar, pengembalian investasi di awal dari uang investor berikutnya. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan sekaligus mengundang para investor berikutnya.

Pada akhirnya, cepat atau lambat skema gali lubang tutup lubang ini pada satu titik tidak akan bertahan dan terbongkar, ujungnya uang investor tidak bisa dikembalikan. []

(Vidiana Lihayati)


Baca Juga

Berita terkait
Mengenal Skema Ponzi, Sering Jadi Modus Investasi Bodong
Skema investasi bodong ini ternyata merupakan cerminan dari skema Ponzi. Lalu sebenarnya apa itu skema Ponzi?
Bank HSBC dan Penipuan ala Skema Ponzi
Bank HSBC diduga mengetahui aksi penipuan dengan modus skema Ponzi, mengizinkan pelaku mentranser dana bernilai puluhan juta dolar.
First Travel dan Abu Tours: Hati-hati Jebakan Maut Paket Umrah Skema Ponzi
Kenali ciri-ciri jasa perusahaan travel umrah yang menggunakan skema ponzi dalam manejemen bisnisnya.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina