Jangan Tergiur Cuan Instan, Waspadai Investasi Bodong

Investasi bodong akan mengklaim keberhasilannya secara sepihak dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Investasi bodong (Foto: Tagar/Freepik/Jcomp)

Jakarta - Investasi merupakan salah satu langkah penting untuk mencapai kemapanan dalam keuangan. Ketika memasuki usia yang sudah tidak produktif, investasi bisa membantu keuangan tetap stabil. Tapi pernahkah anda mendengar istilah investasi bodong?

Investasi bodong merupakan penanaman modal pada produk keuangan atau bisnis palsu atau bodong. Anda diminta menanamkan modal pada suatu produk atau bisnis, yang sebenarnya tidak ada. Sehingga, oknum penipu akan membawa kabur uang tersebut.

Di Indonesia, investasi bodong masih banyak tersebar dan menyasar orang-orang yang minim informasi tentang investasi dan lebih tergiur dengan untung besar walau tidak masuk akal.

Oknum investasi bodong akan memasarkan produk investasi kepada publik baik secara online maupun secara langsung. Investasi ini tentu saja merugikan, oleh karena itu untuk menghindari investasi bodong kenali ciri-cirinya.


1. Menawarkan Untung Besar

Jangan mudah tergoda dengan iming-iming mendapat untung besar dari perusahaan investasi. Hal ini karena prinsip dasar investasi adalah adalah high risk, high return, atau makin besar untungnya, makin besar risikonya.


2. Legalitas tidak tercantum di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Perusahaan investasi harus mendaftarkan diri dan menunggu izin operasi terlebih dahulu dari berbagai pihak seperti OJK, setelahnya barulah perusahaan investasi bisa menjalankan bisnisnya. 

Ketika menanyakan surat izin namun surat izin dari belum lengkap atau bahkan tidak bisa menunjukkan. Anda patut untuk mencurigai legalitas perusahaan investasi tersebut.


3. Rekam jejak fiktif

Investasi bodong akan mengklaim keberhasilannya secara sepihak dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

Misalnya, mengklaim memiliki banyak rekam jejak kepuasan investor tetap, pengalaman bertahun-tahun dalam dunia investasi bahkan hingga menerima penghargaan dan menghasilkan uang dengan jumlah yang fantastis. 

Dan ketika dicek jejaknya, sulit ditemukan bahkan tidak menemukan data seperti yang disebutkan.


4. Diminta Mencari Investor Baru

Setelah ikut serta dalam investasi bodong, maka pimpinan menugaskan kepada peserta baru untuk mencari investor lainnya. 

Selain itu, bagi orang yang bisa mendapatkan investor baru, maka akan diberikan sejumlah bonus tambahan berupa uang. Oleh karena itu jaringan investasi bodong ini semakin hari semakin luas.


5. Keuntungan dalam Waktu Singkat

Investasi bodong juga menawarkan waktu yang singkat dalam mendulang keuntungan. Misalnya saja, dalam waktu satu bulan, keuntungan sudah bisa didapat. Padahal, tidak secepat itu untuk mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi.


6. Pengelolaan Uang Tidak Jelas

Umumnya para pelaku investasi bodong ini mengelola uang investasi dengan skema ponzi, piramida atau money game. Di mana keuntungan yang diberikan kepada nasabahnya berasal dari uang investor yang baru masuk. Artinya, sebenarnya uang yang dikelola hanya berputar-putar dari para nasabahnya.[]


(Egy Setya Ramadhan)

Baca Juga:

Berita terkait
Polda Aceh Dalami Dugaan Investasi Bodong Dinar Khalifah
Kepolisian Daerah Aceh kembali menangani kasus dugaan investasi bodong. Ini besaran uang yang berhasil dikumpulkan.
19 Moge Pengeroyok TNI di Bukittinggi Dikembalikan, 5 Bodong
19 unit dari total 24 motor gede (moge) Harley Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia dikembalikan. Sisanya 5 moge diduga bodong.
43 Sepeda Motor Bodong Disita Polisi di Pulogadung
Puluhan unit sepeda motor di sebuah pangkalan truk di Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur disita polisi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.