Jakarta - Beberapa orang yang telah sembuh dari infeksi Covid-19 melaporkan bahwa mereka mengalami pemikiran yang kabur dan masalah ingatan lama setelah sembuh dari infeksi Covid-19.
Dilansir dari Thehelathy.com, salah satu pasien selamat dari Covid-19 Laura Gross mengatakan gejala yang dialami adalah sakit kepala internal di sekujur tubuh dan gemetaran serta kebingungan akut. Bahkan, ia mengalami masalah ingatan yang mengerikan dan kesulitan untuk berkonsentrasi seperti bukan lagi dirinya.
Gross mengalami masalah otak semenjak awal tahun 2020 lalu bersamaan dengan gejala infeksi Covid-19. Kondisinya ini berlangsung selama 1 tahun hingga ia mendapatkan dosis pertama vaksin Moderna.
Apa itu kabut otak yang terjadi pasca Covid-19?
Ini adalah masalah medis yang dialami setelah infeksi Covid-19 berlalu, gejalanya adalah kehilangan memori, kesulitan fokus, sakit kepala, dan pemikiran kabur atau lamban. National Institute of Health menyebutnya sebagai gejala sisa pasca-akut positif covid-19.
Sebagian orang juga mengeluhkan nyeri otot dan sendi, kesulitan bernapas, dan kelelahan. Gejala ini bisa berlangsung hingga berminggu-minggu.
Siapa yang terkena kabut otak?
Sebuah penelitian mengamati kabut otak pasca Covid-19 ini pada 120 pasien di Prancis. Rata-rata, hampir empat bulan setelah mereka terinfeksi Covid-19, 34 persen di antaranya melaporkan kehilangan ingatan, 28 persen sulit berkonsentrasi, dan 31 persen sulit tidur.
Bahkan, menurut penelitian, kabut otak pasca positif Covid-19 mungkin lebih banyak terjadi pada orang dengan penyakit yang lebih ringan.
Alasan lain pemicu kabut otak pasca Covid-19
Istilah medis untuk kondisi yang memicu gejala seperti kabut otak adalah ensefalopati, yang mencakup penyakit atau kerusakan apapun yang dapat mengubah cara fungsi otak.
Gejala kabut otak juga dikaitkan dengan segala hal mulai dari menopause, jet lag, dan pengobatan kanker hingga obat-obatan seperti antihistamin dan infeksi virus lainnya.
Mengapa kabut otak bisa terjadi?
Para peneliti masih mempelajari kasus ini lebih lanjut, Sepertinya tidak mungkin Covid-19 yang menyebabkan pengaruh kabut otak secara langsung. Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di jurnal Cancer Cell tidak menemukan bukti virus pada cairan tulang belakang pasien.
Namun, para peneliti menemukan molekul inflamasi, yang menunjukkan bahwa peradangan akibat infeksi Covid-19 dapat berdampak pada otak.
Berapa lama kabut otak bertahan?
Belum diketahui secara pasti kapan lamanya kabut otak pasca Covid-19 bisa bertahan. Berdasarkan pasien yang memiliki kabut otak dari kondisi lain, sekitar sepertiga pulih sepenuhnya, sepertiga lainnya akan memiliki gejala berkelanjutan yang membaik secara bertahap.
Apa yang bisa dilakukan?
Tidak ada pengobatan khusus untuk gejala kabut otak pasca Covid-19 ini, namun banyak strategi yang digunakan untuk meningkatkan kembali fungsi otak.
Di antaranya adalah olahraga, banyak tidur, makan-makanan sehat yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Selain itu minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang juga harus dihindari agar gejala kabut otak pasca Covid-19 bisa berkurang.
Itulah tadi penjelasan mengenai gejala kabut otak yang dialami pasca sembuh dari infeksi Covid-19, semoga kita senantiasa sehat selalu dan jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan, semoga bermanfaat. []