Jakarta - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) memperkirakan potensi hujan lebat dengan curah hujan yang tinggi masih akan berlangsung hingga Rabu mendatang, 26 Februari 2020. "Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis hujan lebat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi hujan lebat masih dapat terjadi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam laman bpbp.go.id, Senin, 24 Februari 2020.
Potensi curah hujan yang masih tinggi terjadi di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawab Barat. Perkiraan itu berlaku pada Selasa, 25 Februari 2020 pukul 07.00 WIB sampai dengan Rabu, 26 Februari 2020 pukul 07.00.
Sebelumnya Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan ada sekitar 12 titik di sungai Jakarta berpotensi banjir karena belum dinormalisasi. BBWSCC mencatat ada 83 titik banjir di Jakarta yang melanda pada Minggu, 23 Februari 2020, di mana 12 di antaranya merupakan aliran sungai.
"Ada 83 titik lokasi banjir, kan 12 titik di lokasi yang belum dinormalisasi," kata Ketua BBWSCC Bambang Hidayah di Balai Kota Jakarta, Senin, 24 Februari 2020, dilansir Antara.
Menurutnya, 11 titik yang belum dinormalisasi berlokasi di Sungai Sunter (delapan titik), Sungai Cakung (dua titik) dan Sungai Pesanggrahan (satu titik), sementara satu titik yang sudah dinormalisasi adalah di Kali Sentiong karena terjadi kebocoran pada dinding beton alias sheet pile. BBWSCC mencatat ada 83 titik banjir di Jakarta yang melanda pada Minggu, 23 Februari 2020, di mana 12 di antaranya merupakan aliran sungai.
BNPB menyebutkan selain DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, hujan lebat juga diprediksi dapat terjadi di wilayah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
"Dengan melihat prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan mitigasi dari potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca tersebut," ucap Agus.[]