Waskita Siapkan Rp 2,5 T Bayar Pelunasan Obligasi Jatuh Tempo

Waskita Karya menyiapkan dana Rp 2,5 triliun untuk melunasi kewajiban pembayaran pokok obligasi yang jatuh tempo pada Oktober 2020.
Salah satu proyek infrastruktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk.(Foto: Tagar/waskita.co.id/Waskita Karya).

Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) berkomitmen untuk melunasi pembayaran obligasi yang jatuh tempo. Untuk itu, emiten BUMN konstruksi ini menyiapkan dana senilai Rp 2,5 triliun untuk melunasi kewajiban pembayaran pokok obligasi yang jatuh tempo pada Oktober 2020.

Hal itu dikatakan Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya, Ratna Ningrum dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020 seperti dikutip dari Antara.

Kami berharap pelunasan ini menjadi bukti komitmen kami sekaligus sebagai katalis perbaikan peringkat kredit Waskita Karya.

Menurutnya, dana pelunasan pokok obligasi bersumber dari kas internal dan fasilitas perbankan perseroan. Pembayaran obligasi jatuh tempo ini merupakan komitmen Waskita dan bagian dari strategi penyediaan likuiditas yang telah direncanakan.

"Pelunasan ini menegaskan kemampuan kas Waskita untuk membiayai operasional dan pelunasan kewajiban kreditur tetap dapat dipenuhi," tutur Ratna.

Ada dua seri obligasi Waskita yang akan jatuh tempo pada Oktober ini yaitu Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A senili Rp 1,37 triliun. Obligasi ini jatuh tempo pada 6 Oktober 2020.

Obligasi ini memiliki tenor tiga tahun dan tingkat bunga delapan persen. Lembaga pemeringkat efek, Fitch Ratings menyematkan peringkat “B- (idn)” untuk obligasi tersebut.

Seri kedua, Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 senilai Rp 1,15 Triliun dengan tenor 5 tahun dan kupon 11,10 persen. Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2020. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat “id BBB+” untuk obligasi itu.

Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2020, Fitch Ratings menurunkan peringkat nasional jangka panjang Waskita dari semula BBB+ (idn) menjadi B (idn). Penurunan peringkat tersebut lebih disebabkan adanya sentimen negatif Fitch atas risiko likuiditas dan minimnya dukungan lembaga keuangan dan pemerintah di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Kami berharap pelunasan ini menjadi bukti komitmen kami sekaligus sebagai katalis perbaikan peringkat kredit Waskita Karya," kata Ratna.

Untuk mempertahankan kinerja, Waskita terus berupaya mengejar target perolehan nilai kontrak baru senilai Rp27 triliun di 2020. Sampai dengan triwulan III 2020, Waskita telah mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 11,7 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, dan irigasi. []

Berita terkait
KPK Sebut PT Waskita Karya Tak Akan Dikenakan Pidana Korporasi
KPK Mengatakan kasus yang menjerat pejabat PT Waskita Karya dalam proyek fiktif, tidak akan menjerat Waskita Karya sebagai tersangka korporasi.
Erick Thohir Rombak Waskita Karya, Ada Fadjroel Rachman
Menteri BUMN Erick Thohir merombak petinggi PT Waskita Karya (Persero), salah satunya ada nama M Fadjroel Rachman yang ditunjuk menjadi Komisaris.
PT Waskita Karya Raih Rekor MURI
PT Waskita Karya Tbk selaku kontraktor proyek Bandara Ahmad Yani Semarang meraih anugerah Rekor MURI
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia