4 Keuntungan Investasi Obligasi

Obligasi adalah salah satu investasi minim resiko karena pertumbuhan nilai investasi relatif stabil berbeda dengan saham.
Ilustrasi obligasi (Foto:Tagar/Shutterstock)

Jakarta - Banyak dari masyarakat yang sudah tidak asing lagi dengan jenis investasi kripto, reksa dana dan investasi sejenisnya. Tidak bisa dipungkiri, disrupsi digital menuntun masyarakat untuk memilih investasi digital sebagai alternatif dalam memperbaiki finansial. 

Dari sekian banyaknya jenis investasi yang marak di masyarakat, Obligasi merupakan jenis investasi yang tidak kalah menguntungkan. Obligasi adalah surat utang jangka menengah dan jangka panjang yang dapat diperjual belikan. 

Berbeda dengan saham pada umumnya yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, obligasi sebenarnya merupakan bentuk pinjaman yang anda (Investor) berikan kepada suatu perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. 

Meski ada tanggal jatuh tempo, bukan berarti obligasi tersebut dipegang sampai jatuh tempo, karena sebenarnya dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder.

Hasil yang didapat investor obligasi berupa imbalan berbentuk bunga (kupon) pada periode tertentu serta pelunasan utang akan dilakukan pada batas waktu yang telah disepakati, antara kedua pihak. 

Obligasi adalah salah satu investasi minim resiko karena pertumbuhan nilai investasi relatif stabil berbeda dengan saham.


Ada 4 keuntungan yang didapat dari membeli efek bersifat utang

1. Mendapatkan kupon/fee/nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang dibeli. Pada umumnya tingkat kupon/fee/nisbah berada di atas bunga Bank Indonesia (BI rate).

2. Memperoleh capital gain dari penjualan efek bersifat utang di pasar sekunder.

3. Memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lain seperti saham, dimana pergerakan harga saham lebih berfluktuatif dibandingkan harga efek bersifat utang. Pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh pemerintah dapat dikatakan sebagai instrumen yang bebas risiko.

4. Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang dapat dipilih oleh investor di pasar sekunder.

Ada beberapa jenis surat utang atau Obligasi yang beredar di masyarakat, untuk kamu yang ingin mencobanya, sebaiknya tahu dulu setiap jenis dari obligasi. Dilansir dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada 5 jenis surat utang atau Obligasi yang antara lainnya adalah :

1. Obligasi korporasi yang merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional termasuk BUMN dan BUMD.

2. Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan UU No.24/2002.

3. Sukuk korporasi yang merupakan instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam & LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.

4. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No.19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

5. Efek Beragun Aset (EBA) yang merupakan efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Asset sebagai dasar penerbitan.

Setelah mengetahui apa itu surat utang atau obligasi ada beberapa tips yang dapat dilakukan sebelum melakukan investasi jenis ini.


1. Analisis

Jika dana yang diinvestasikan ke obligasi pemerintahan maka para investor tidak terlalu panik, dikarenakan keamanan dana Anda sudah dijamin oleh Undang-undang. Namun jika Anda berinvestasi pada obligasi yang diterbitkan perusahaan, alangkah baiknya sebelum membeli obligasi lakukanlah analisis kepada perusahaan terkait. Perhatikan hal yang berkaitan dengan kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Lihat pertumbuhan pendapatan perusahaan sehingga Anda bisa memprediksi arus kas perusahaan tersebut kedepannya.


2.Cermati rate suku bunga

Tips investasi obligasi yang terakhir adalah cermati rate suku bunga. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perubahan suku bunga akan diikuti dengan perubahan yield. Yield adalah persentase keuntungan dari obligasi dalam kurun waktu satu tahun. Penting untuk dicatat bahwa suku bunga dan yield berbanding terbalik dengan harga obligasi.

Ketika suku bunga meningkat, harga obligasi akan turun. Nah, karena harganya turun, maka yield obligasi akan naik. Mengingat investor memiliki kesempatan untuk menjual surat utangnya di pasar sekunder, penting untuk mengetahui waktu transaksi yang tepat dengan mengetahui suku bunganya terlebih dahulu sebelum menjual kepemilikan.[]


(Agung Bukit)

Baca Juga:

Berita terkait
Tips untuk Generasi Milenial yang Mau Coba Investasi
Sumber dana yang biasa digaungkan para Influencer tersebut didapat dari platform investasi yang mereka gunakan.
Lo Kheng Hong Ogah Investasi Kripto, Kenapa?
Investasi jenis ini terbilang memberikan keuntungan yang besar, meskipun risiko kerugian juga besar.
BestProfit Futures, Investasi Bodong Jual Beli Emas Online
Saat ini marak terjadi penipuan berkedok investasi yang memakan banyak korban. Salah satunya Hanny, korban BestProfit Futures. Ini ulasannya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.