Warga Ungkap Pelayanan Buruk PDAM Tirta Deli Serdang

Warga di Kabupaten Deli Serdang mengungkap buruknya pelayanan PDAM Tirta Deli, sebab air dari perusahaan daerah ini sudah tiga hari mati.
Air PDAM Tirta Deli Serdang, tampak warna kecokelatan dan kotor sehingga tidak layak dikonsumsi. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Warga Perumahan Jati Permai, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang merupakan pelanggan PDAM Tirta Deli kecewa, sebab air dari perusahaan daerah ini sudah tiga hari mati.

Akibat tidak jalannya air ke rumah mereka, warga menjadi kesulitan untuk beraktivitas. Terutama untuk mandi, cuci dan lainnya.

Salah seorang warga, Hams Simajuntak, menuturkan sejak Senin 30 September 2019, air dari praktis tak mengalir ke rumahnya.

Dia sudah melapor ke kantor PDAM Tirta Deli, di Desa Tanjung Garbus Satu, Kecamatan Lubuk Pakam, namun air tak kunjung mengalir ke rumah mereka.

"Senin air jalan kecil dan Selasa air mati total, kemudian Rabu sekitar jam delapan pagi, saya memilih datang PDAM Tirta Deli. Di kantor itu saya dapat informasi bahwa ada kebocoran pipa dan mereka berjanji akan memperbaiki. Membutuhkan waktu lima jam," kata Hams, Kamis 3 Oktober 2019.

Setelah lima jam, tepatnya jam 12 siang, Hams menelpon pihak PDAM Tirta Deli. Dari seberang telepon, dia merasa ada keanehan dari perilaku staf perusahaan daerah itu. Lalu Hams mendatangi langsung kantor BUMD tersebut.

"Saya datang lagi ke kantor PDAM Tirta Deli, karena sewaktu saya telepon, staf perusahaan itu seperti mengelak dan buang badan. Sesampainya saya di kantor dan sedikit kesal, lalu datanglah Pak Topan selaku kepala unit dan berjanji jam dua siang segera selesai," kata Hams.

Selanjutnya, setelah jam 2 siang atau pukul 14.00 WIB, air belum juga hidup, kemudian Hams mencoba menelepon kepala unit yang sebelumnya telah bertukaran nomor ponsel dengannya.

"Tapi saat saya telepon bapak itu, dia tidak mengangkat. Kemudian, pukul 15.00 WIB saya kembali datang ke kantor PDAM Tirta Deli. Di kantor itu saya mengaku kecewa atas pelayanan perusahaan. Setelah itu saya diterima oleh staf dan mereka berjanji pukul 18.00 WIB air akan hidup," tutur Hams.

Saya pribadi akan membawa masalah ini, terutama buruknya pelayanan PDAM Tirta Deli, dalam hal menyalurkan air kepada konsumen

Akan tetapi, setelah waktu yang dijanjikan tiba, air tidak kunjung mengalir. Hams kembali menelepon staf kantor. Mereka mengaku bahwa setelah pipa diperbaiki, air dalam tangki penyimpanan harus dicuci dan itu membutuhkan waktu dua belas jam.

"Berarti kalau hari Rabu diperbaiki pukul 18.00 WIB, maka selesainya besoknya atau Kamis pukul 06.00 WIB. Lalu saya bilang sama mereka bahwa kami masyarakat membutuhkan air dan minta air walaupun dari tangki. Kemudian mereka menyanggupi dan datang dengan mobil tangki berisi air," kata Hams.

Rupanya, datangnya air dari PDAM Tirta Deli sebanyak satu mobil tangki belum dapat meringankan beban mereka. Sebab air yang datang itu kondisinya sangat tidak layak digunakan, terutama untuk mandi dan minum.

"Kondisinya sangat jelek, kotor tidak layak digunakan, cobalah abang lihat kondisi airnya, kuning, bak saya warna putih, terlihat berbeda warna airnya. Sebelumnya air seperti ini sudah saya bilang sewaktu petugas mengantar, tapi kata petugas itu airnya bersih. Inilah kondisi air yang datang. Saya sangat kecewa dengan pelayanan PDAM Tirta Deli, setiap bulan saya membayar air sampai Rp 200 ribu, tapi pelayanan sangat buruk," keluh Hams.

Untuk ke depan, Hams berharap perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang itu harus berbenah memberikan pelayanan kepada konsumen.

"Saya pribadi akan membawa masalah ini, terutama buruknya pelayanan PDAM Tirta Deli, dalam hal menyalurkan air kepada konsumen kepada lembaga yang berwenang," tandas Hams.

Terpisah, Direktur PDAM Tirta Deli melalui Kepala Unit, Topan ketika dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya, belum tersambung.[]

Berita terkait
7000 Pelanggan PDAM di Maros Alami Krisis Air
Kemarau panjang membuat pasokan air di Maros terhenti. dampaknya 7.000 pelanggan PDAM terancam krisis air.
Minta Hujan, PDAM Solo Gelar Salat Istisqa
Perumda kota Solo menggelar salat Istiqa meminta hujan di halaman kantor Pusat Toya Wening di Karangasem, Banjarsari, Kamis 12 September 2019 siang
Air PDAM Solo Tercemar Etanol
Air tersebut berwarna kehitaman dan berbau mirip alkohol. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh PDAM.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.