Semarang - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memperpanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) tak mampu mencegah hasrat warga menikmati suasana malam di akhir pekan. Warga memadati area publik dan wisata di Kota Semarang.
Seperti yang terlihat di Kota Lama dan Simpang Lima, Sabtu malam, 11 Juli 2020. Ribuan warga, mayoritas warga Semarang, berbondong-bondong mendatangi dua tempat yang jadi ikon wisata Kota Atlas tersebut.
Tidak seperti dua pekan sebelumnya, ada empat atau lima petugas yang keliling, pakai megaphone imbau warga, di sekitaran Gereja Blenduk.
Johanes Cristiono membagikan momen keramaian Kota Lama dan Simpang Lima ke media sosial. Lewat postingannya ke salah satu grup Facebook di Kota Semarang, foto-foto pria yang hobi motret ini mendapat ragam tanggapan dari netizen.
Ada yang komentar meminta Pemkot Semarang lebih tegas terhadap kerumunan warga tersebut namun banyak juga yang mengaitkan dengan kebijakan pembukaan tempat wisata dan kapan sekolah dimulai. Pun demikian ada yang berkomentar nada terserah, bahwa new normal sama dengan seleksi alam.
Hingga Minggu, 12 Juli 2020, sekira pukul 10.30 WIB, foto keramaian Kota Lama telah mendapat 433 komentar dan 24 kali dibagikan. Sedangkan foto-foto di Simpang Lima dikomentari 658 warga net dan dibagikan 27 kali.
Dihubungi Tagar, Johanes menuturkan ia mengamati sekaligus mengabadikan keramaian Kota Lama dan Simpang Lima mulai Sabtu, 11 Juli 2020, sekira pukul 18.00 WIB. "Di Kota Lama sekitar satu jam kemudian ke Simpang Lima," ujar dia, Minggu, 12 Juli 2020.
Di Kota Lama, pria berumur 57 tahun ini melihat masih banyak warga yang tak mengenakan masker dan tidak jaga jarak. Mereka malah asyik mengabadikan foto diri bersama sejumlah orang yang mengenakan busana kartun.
"Kalau di Lapangan Simpang Lima, yang di lapangan dalam, banyak anak-anak yang main mobil-mobilan ditemani orang tuanya. Sepeda hias juga banyak dipakai keliling," kata warga Ungaran ini.
Dari pantauan Johanes di Kota Lama, meski ramai, tidak ada imbauan dari petugas terkait yang mengingatkan warga untuk menaati protokol kesehatan. Beda dengan sebelumnya, ada petugas Satpol PP yang keliling untuk mengingatkan pakai masker maupun social dan physical distancing.
"Tidak seperti dua pekan sebelumnya, ada empat atau lima petugas yang keliling, pakai megaphone imbau warga, di sekitaran Gereja Blenduk," tutur dia.
Selain itu, lampu di Taman Srigunting juga sudah dinyalakan. Akhir pekan lalu, lampu di taman samping Gereja Blenduk itu padam, hanya lampu penerangan jalan yang menyala.
"Kalau ribuan ada, dari warga lokal. Karena saya tidak melihat bus luar kota yang bawa rombongan. Tapi masih lebih ramai saat normal, sebelum ada pandemi," ucap dia.
Diketahui, pada Minggu, 5 Juli 2020, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengumumkan kebijakan PKM diperpanjang tanpa batas waktu. Perpanjangan itu karena kasus Covid-19 menunjukkan kecenderungan meningkat.
Meski kegiatan masyarakat dibatasi, namun kebijakan PKM memberi kelonggaran pada sejumlah sektor. Seperti sektor wisata dan hiburan, diizinkan dibuka asal memperhatikan protokol kesehatan dan dalam jumlah yang terbatas. []
Baca juga:
- Wisata Lawang Sewu Semarang Dibuka untuk Umum
- 4 Wisata Semarang Dibuka, Wisata Pantai Favorit
- Liga 1 Dilanjutkan, PSIS Semarang Asuransikan Pemain