Warga Sabang Aceh Seludup Satu Truk Gula Pasir

Warga Sabang, Aceh menyeludupkan gula pasir impor yang berasal dari Kawasan Bebas Sabang ke Kota Banda Aceh sebanyak 5 ton.
Petugas memperlihatkan barang bukti penyelundupan gula pasir impor dari Kota Sabang di Kantor Bea Cukai Banda Aceh, Aceh, Kamis, 26 Maret 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Petugas Bea Cukai Banda Aceh mengagalkan penyelundupan gula pasir impor yang berasal dari Kawasan Bebas Sabang ke Kota Banda Aceh sebanyak 5 ton. Barang ini dikemas dengan 100 karung, di mana setiap karung berisi 50 kilogram gula.

Kepala Kantor Beas Cukai Banda Aceh, Heru Djatmika Sunindya mengatakan, penggagalan penyelundupan gula pasir itu dilakukan pada Minggu, 22 Maret 2020 saat barang tersebut tiba di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

“Gula yang dimuat dengan truk ini berhasil diseberangkan oleh pelaku dari Pulau Weh Sabang dengan menggunakan kapal ferry penyeberangan KMP BRR,” kata Heru dalam keterangannya kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis, 26 Maret 2020.

Gula disembunyikan di dalam truk dan disamarkan dalam tumpukan kardus bekas.

Ia menjelaskan, gula pasir tersebut diselundup oleh seorang pelaku berinisial NT, 46 tahun, warga Kota Sabang. Dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan modus dengan menyembunyikan 100 karung gula tersebut di dalam truk.

“Gula disembunyikan di dalam truk dan disamarkan dalam tumpukan kardus bekas. Untuk mengelabui petugas dari pemeriksaan, pelaku sekaligus pemilik barang dan sopir truk ini sengaja membeli kardus bekas di Sabang sebanyak lebih kurang 500 kg untuk menutupi tumpukan karung gula,” katanya.

Heru menjelaskan, penangkapan tersebut bermula dari informasi masyarakat, bahwa akan ada pemasukan gula dari Kawasan Bebas Sabang ke Banda Aceh melalui pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Kata Heru, dari informasi itu, kemudian ia menginstruksikan kepada jajaran Unit Penindakan dan Penyidikan (P2) untuk segera menindaklanjuti informasi tersebut.

Saat Kapal KMP BRR tiba dan melakukan bongkar muatan di Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, Minggu, 22 Maret 2020 pukul 18.00 WIB, petugas melakukan pemeriksaan terhadap truk yang diduga melakukan penyelundupan itu.

“Petugas Bea Cukai Banda Aceh bersama petugas Polair Banda Aceh, Polsek Ulee Lheue, dan Lanal Sabang memeriksa kendaraan yang diangkut kapal tersebut, terdapat Truk Mitsubishi Colt Diesel dengan Nomor Polisi BL 8565 AG yang dicurigai lalu dilakukan pemeriksaan oleh petugas,” ujarnya.

Baca juga: Medan Hentikan Pasokan Gula Pasir untuk Aceh

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, kata Heru, di dalam truk tersebut ditemukan 100 karung gula pasir yang disembunyikan dalam tumpukan kardus bekas.

“Pelaku yang beraksi sendiri ini pun juga tidak dapat menunjukkan dokumen kepabeanan yang sah kepada petugas,” kata Heru.

Selain itu, katanya, saat petugas memeriksa kemasan luar, ada 50 karung gula pasir yang sudah kadaluwarsa sejak Januari 2020. Hal ini sangat membahayakan kesehatan jika gula tersebut dikonsumsi masyarakat.

Berdasarkan pemeriksaan, kata Heru, pelaku membeli 100 karung gula tersebut dari pedagang di Kota Sabang pada Jumat, 20 Maret 2020 lalu dan rencana akan diedarkan ke toko-toko di Banda Aceh.

“Perkiraan nilai barang berkisar Rp 80 juta dan kerugian negara dari sektor perpajakan sebesar Rp 14 juta,” ujarnya. []

Berita terkait
Gula Pasir Langka dan Mahal di Aceh
Gula pasir di Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh mulai langka dan harganya merangkak naik.
Aceh Tetapkan Status Tanggap Darurat Corona 71 Hari
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menetapkan status tanggap darurat skala provinsi penanganan virus corona selama 71 ke depan.
Undang 2.400 Tamu, Warga Aceh Batal Resepsi Nikah
Seorang warga Kota Lhokseumawe, Aceh, Riza Mirza batal menggelar resepsi pernikahannya untuk mencegah virus corona atau Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.