Pesisir Selatan - Masyarakat Kampung Muaro, Nagari Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, menolak Rusunawa di kampung mereka dijadikan lokasi isolasi orang dalam pemantauan (OPD) dan pasien dalam pemeriksaan (PDP) virus corona (covid-19).
Kami cemas, apalagi dengan kondisi seperti ini. Penerintah daerah harus tanggap soal ini.
Upaya mediasi yang dilakukan penerintah daerah tidak menemui titik terang. Bahkan, sempat memicu ketegangan antara warga yang berdemonstrasi dengan petugas Satpol PP.
Salah seorang warga bernama Syahrial, 55 tahun, mengatakan area sekitar Rusunawa merupakan kawasan padat penduduk. Kondisi tersebut diyakini rentan terpapar virus corona.
"Kami cemas, apalagi dengan kondisi seperti ini. Penerintah daerah harus tanggap soal ini," katanya, Jumat, 27 Maret 2020.
Ratusan massa mendatangi lokasi rencana relokasi itu sekitar pukul 10.00 Wib. Mereka menyerukan penolakan terhadap rencana relokasi warga berstatus ODP dan PDP corona di Pessel.
Mereka menyesali sikap pemerintah Pessel yang tidak melakukan sosialisi terkait rencana itu. Menurut warga, relokasi warga berstatus ODP dan PDP idealnya di gedung baru RSUD M Zein di kawasan Kebun Taranak yang kini pembangunannya sedang terbengkalai.
"Itu sia-sia saja keberadannya. Padahal nilainya sangat besar, mencapai Rp 96 miliar. Bisa dijadikan tempat ODP dan PDP," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pessel telah merencanakan relokasi warga berstatus ODP dan PDP ke wisma atlet di komplek GOR Haji Ilyas Yacub di Kampung Rawang, Nagari Painan Utara.
Bahkan pada Kamis, 26 Maret 2020, Sekretaris Daerah Pessel Erizon meninjau persiapan lokasi relokasi itu. Namun entah kenapa, rencana itu tiba-tiba dibatalkan dan diarahkan ke kawasan Rusunawa di Nagari Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai. []