Warga Gunungkidul Kesulitan Pemasaran UMKM

Warga Gading, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta punya kendala dalam memasarkan produknya. Padahal, letaknya strategis, dilalui jalur utama.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unriyo, Fransisca Lanni MS dan Kepala Desa Gading Sukirman bertukar cederamata penanda kerja sama kedua belah pihak. (Foto: Tagar/Hidayat)

Gunungkidul - Warga di Desa Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul merasa masih kesulitan memasarkan produknya dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal daerah ini memiliki potensi yang besar mengingat letak geografinya dilalui jalur utama Yogyakarta-Wonosari.

Kepala Desa Gading Sukirman mengatakan saat ini ada beberapa warganya yang merintis usaha produk makanan lokal. Namun faktor pemasaran masih menjadi kendala utama dalam mengembangkan UMKM.

“Makanan produksi lokal cukup berpotensi. Oleh karena itu UMKM jika digenjot pemasarannya akan lebih baik dan maju karena Desa Gading ini menjadi lokasi wisata,” katanya dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 18 Februari 2020.

Sukirman mengatakan pihaknya selama ini telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dari perguruan tinggi untuk membantu dalam hal pemasaran ini. Salah satunya yakni dengan Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

“Dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih berkembang lagi. Pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan untuk memajukan usaha,” ucapnya.

Oleh karena itu UMKM jika digenjot pemasarannya akan lebih baik dan maju karena Desa Gading ini menjadi lokasi wisata.

Desa Gading ini terdiri dari 10 padukuhan dengan penduduk kurang lebih 7.000 jiwa. Mayoritas warganya berprofesi sebagai petani. Wilayah ini memiliki potensi yakni dilalui jalur utama Jalan Yogyakarta-Wonosari. Selain itu juga ada potensi wisata Taman Hutan Rakyat (Tahura) di kawasan hutan Wanagama.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unriyo, Fransisca Lanni MS mengatakan pengabdian masyarakat yang bertema ‘Menuju Desa Gading Sehat dan Sejahtera’ ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari Dies Natalis XI Unriyo.

“Jadi pertama harus sehat dahulu sebelum nantinya sejahtera. Jika masyarakat telah sehat, maka kesejahteraan akan mengikuti dengan sendirinya dan dapat dirasakan,” katanya.

Ia juga menyebut pengabdian masyarakat di Desa Gading ini terasa istimewa karena pada tahun ini Unriyo akan mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terintegrasi yang akan dilaksanakan pada Juni–Juli mendatang. Sebelumnya hanya dari Fakultas Sosial Ekonomi saja, saat ini melibatkan Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Ilmu Kesehatan.

Dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan beberapa kegiatan. Di antaranya pengobatan gratis, pelatihan pemasaran produk melalui sosial media, penanganan pertolongan pertama korban kecelakaan dan kegiatan sosial lainnya.

“Tiap pedukuhan akan mendapat komponen masing-masing program studi sehingga nantinya dapat berkontribusi untuk masyarakat. Tujuannya adalah pemberdayaan masyarakat,” ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Dengan Omnibus Law, Izin Usaha UMKM Enggak Ribet
Omnibus law memberikan banyak keuntungan buat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya soal kemudahan proses perizinan.
Atalia Ridwan Kamil Sebut Kendala UMKM di Jabar
Seminar bertajuk “UMKM Dari Hati ke Hati” bersama Anne Avantie, Ketua Dekranasda Jabar, Atalia Ridwan Kamil, menyoroti banyaknya kendala UMKM
Negara Membiarkan UMKM Perang Dagang dengan China
Banyak persoalan yang dihadapi UMKM; antara lain banyak zona tanpa jaringan internet, serta peran pemerintah yang masih minim memfasiitasi UMKM.