Warga Depok Keluhkan Soal Toa Bangunkan Sahur, DKM Masjid Buka Suara

Seorang warga mengeluhkan pengeras suara (Toa) dari masjid di apartemen di Margonda, Depok, yang membangunkan sahur. Ini kata DKM Masjidnya.
Ilustrasi - Membangunkan sahur. (Foto: Tagar/Istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Baru-baru ini, seorang warga mengeluhkan pengeras suara (Toa) dari masjid di apartemen di Margonda, Depok, yang membangunkan sahur pada pukul 02.00 WIB. Warga tersebut mengeluh karena suara yang berisik dan melengking.

"Min, mau cerita dikit, ga paham lagi konsep bangunin sahur masjid yang ada di Margonda Residence 1, 2. Adzan subuh jam 04.30, tapi jam 03.00 udah berisik banget sahur-sahur pakai suara melengking dan unikya jam 03.50 tiba-tiba diem," tulis warga dalam akun media sosial.

"Kayak mending berisik bangunin orang sahur tuh sejam sebelum sahur kek, jangan 2 jam lebih sebelum sahur teriak-teriak gajelas. Kasian orang yang paginya mau kerja malah harus terganggu dengar mereka teriak-teriak gajelas dari jam 2 pagi. Mungkin dengan DM ini bisa sampai ke takmir Margonda Residence 1,2," tulisnya lagi.


Membangunkan sahur kita atur dari mulai 02.30 WIB sampai 03.30 WIB bahkan saya anjurkan, jam 03.30 itu maksimum kita tahun lalu pakai rebana, tapi tahun ini tidak.


Viralnya postingan tersebut, membuat pihak dari detikcom, pada Senin, 4 April 202 mencari masjid yang dimaksud di sekitar apartemen. Dari hasil penelusuran, tidak ada masjid di dalam kawasan apartemen. Tapi, ada masjid yang letaknya berbatasan dengan apartemen yakni Masjid Al Khairatul Islam, Pondok Cina, Beji, Depok.

Ketua DKM Masjid Al-Khairatul Islam, Jayadi Mamat, menjelaskan aturan membangunkan sahur melalui pengeras suara. Menurut Jayadi, pihaknya membangunkan lewat masjid itu sejak pukul 02.30 WIB.

"Membangunkan sahur kita atur dari mulai 02.30 WIB sampai 03.30 WIB. Bahkan saya anjurkan, jam 03.30 itu maksimum. Kita tahun lalu pakai rebana, tapi tahun ini tidak," ujar Jayadi saat ditemui di lokasi, Senin, 4 April 2022.

Ia juga menyayangkan keluhan warga itu tidak langsung diutarakan kepada pihaknya. Menurutnya, pihaknya terbuka dengan kritik dan saran masyarakat.

"Beliau (harusnya) datang ke saya, temuin DKM, bicara baik-baik kan enak. Baru kali ini ada keluhan seperti ini. Tolong datang, saya standby setiap hari selama bulan puasa. Di rumah, masjid, kantor, silakan, nggak ada masalah," sambungnya.

Ia pun membantah jika pengunggah menyebut masjid mengeluarkan 'suara teriak tak jelas'. Menurutnya, orang yang membangunkan sahur melantunkan selawat dan peringatan bangun sahur.

"Biasa-biasa saja, bangunin, selawatan, sahur-sahur, dan sebagainya. Kenapa tidak menyampaikan ke saya langsung, kenapa ke sosial media? Saya sangat sesalkan mengapa beliau tidak menyampaikan ke DKM," ujarnya. []

Berita terkait
Kemenag dan DMI Perkuat Sinergi Benahi Akustik Pengeras Suara Masjid
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, pihaknya tengah memperkuat kerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia soal toa masjid.
UINSA Dukung Kemenag Terbitkan Aturan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid
SE tersebut sama sekali tidak melarang umat Islam untuk menggunakan pengeras suara dalam melakukan syiar agamanya.
Wakil Ketua DPD RI Tanggapi Aturan Standar Pengeras Suara Masjid
Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menanggapi surat edaran yang mengatur tentang standar volume pengeras suara masjid dan musholla.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.