Warga Agam Bantah Tudingan Corona Wako Bukittinggi

Warga Agam menyayangkan pernyataan Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias terkait pemantauan warga yang pulang dari daerah terjangkit corona.
Petugas medis di Puskesmas Kapau mengenakan APD saat mewawancarai pengunjung puskesmas yang akan berobat, Selasa, 23 Maret 2020. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Agam - Komentar Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias kepada puluhan wartawan saat menyampaikan kondisi terkini penyebaran virus corona (covid-19) di kota wisata pada Senin, 23 Maret 2020, disayangkan sejumlah pihak.

Para perantau Kapau di luar daerah cukup gusar dan banyak mengkonfirmasi ke saya lewat telepon. Para pedagang kuliner Nasi Kapau juga kena imbas.

Dalam salah satu pernyataanya saat itu, Ramlan menyebut warga Kapau (salah satu nagari atau desa di Kabupaten Agam) yang pulang dari Malaysia tidak terpantau dan tidak diambil tindakan pencegahan.

Video dan pemberitaan yang memuat pernyataan Ramlan Nurmatias ini pun viral di sejumlah media sosial (medsos) dan menjadi pergunjingan warga Sumatera Barat. Mayoritas warga Nagari Kapau tidak terima saat kampung halamannya disebut-sebut abai terhadap upaya pencegahan covid-19.

Wali Nagari Kapau Zulkarnaini membantah pihaknya tidak melakukan pemantauan dan tidak bertindak dalam mencegah virus corona. Terutama sekaitan dengan mobilitas warga yang keluar-masuk wilayah teritorial pemerintahannya.

"Jika ada oknum pejabat yang mengeluarkan pernyataan warga Kapau pulang dari Malaysia belum terpantau dan tidak ditindak, itu tidak benar. Itu bukanlah statemen resmi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Agam,” katanya kepada Tagar, Selasa, 24 Maret 2020.

Menurutnya, statemen Wali Kota Ramlan Nurmatias itu telah menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat Agam, terutama di Kapau.

"Para perantau Kapau di luar daerah cukup gusar dan banyak mengkonfirmasi ke saya lewat telepon. Para pedagang kuliner Nasi Kapau juga kena imbas. Masyarakat menjadi cemas dan saling menyalahkan,” katanya.

Menyikapi hal itu, segenap Wali Nagari di lingkungan Kecamatan Tilatang Kamang telah melakukan rapat terbatas. Seluruh data pun telah dipaparkan. Hasil monitoring warga juga dibeberkan.

"Kami sudah bekerja sesuai intruksi Bupati Agam untuk memantau mobilisasi warga. Setiap warga yang pergi ke daerah terkena wabah, sudah melapor. Begitu juga mereka yang pulang kembali ke Kapau sudah dimonitoring oleh petugas puskesmas. Kami sudah minta mereka untuk karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari ke depan," katanya.

Zulkarnaini menyebut sebanyak 22 warganya memang baru kembali dari Malaysia untuk kunjungan keluarga. Selain itu, ada juga warga yang bepergian ke Provinsi Riau dan sekitarnya.

"Kami sudah punya data mereka sesuai nama dan alamat lengkapnya," katanya.

Terpisah, Ketua Tim Penanggulangan Covid-19 Puskesmas Kapau, Reffma Dewi menyebut pihaknya sudah melakukan pemantauan sesuai prosedur yang digariskan Kementerian Kesehatan.

"Jika sesorang datang dari zona merah, namun mereka tidak memiliki gejala, maka dilakukan self monitoring. Ini yang masuk kelompok notifikasi. Setiap hari ada pemantauan. Sampai hari ini kami belum memiliki warga berstatus ODP," katanya.

Dewi mengaku pihaknya sudah merangkum data 68 orang yang berstatus notifikasi. Data tersebut lengkap dengan riwayat perjalanan, by name by address dan terpampang di dinding posko penanggulangan covid-19 Puskesmas Kapau.

"Protapnya self monitoring. Karena tidak ada jaminan orang tanpa gejala tidak tertular virus, maka kami tingkatkan dengan karantina selama 14 hari. Kami minta mereka agar di rumah saja dengan terus dipantau oleh perangkat nagari," tuturnya.

Puskesmas Kapau juga memberlakukan pencegahan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD). Setiap pengunjung puskesmas wajib melalui pemeriksaan suhu tubuh dan wawancara mengenai riwayat perjalanan serta interaksi sosial.

"Tidak benar kami tidak bekerja. Kami bentengi diri dengan APD. Setelah dipakai, kami semprot dengan disinfektan dan dijemur selama empat hari. Pola duduk di ruangan puskesmas juga diatur jaraknya. Data-data terkait penanggulangan covid-19 kami kirimkan setiap hari secara berjenjang,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dalam video yang beredar dan dimuat di medsos Humas Pemko Bukittinggi menyatakan kekhawatirannya terhadap banyaknya perantau asal Malaysia yang pulang kampung.

"Pak Kajari tadi sudah bicara banyak saudara kita di Malaysia akan pulang. Ternyata di Kapau sudah ada beberapa keluarga yang sudah pulang. Ini belum terpantau, belum ada tindakan. Seharusnya dilakukan pemeriksaan, dipantau terus. Daerah ini termasuk daerah pandemi, ini baru sebagian, nanti kalau berketerusan bisa jadi masalah bagi kita semua. Jadi tidak bisa dilimpahkan saja ke dokter rumah sakit, ini tanggung jawab kita semua,” katanya dalam video beredar.[]


Berita terkait
Balita di Agam Diduga Tewas Disiksa Ibu Tiri
Seorang balita perempuan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diduga dianiaya ibu tiri hingga tewas. Ayah kandung dan tantenya juga ditangkap polisi.
Ruang Isolasi RSAM Bukittinggi Penuh, Dokter Kurang
Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi, Sumatera Barat, kekurangan ruang rawatan pasien isolasi. Dokter pun mengeluhkan kekurangan tenaga medis.
ASN Bukittinggi Masih Kerja di Kantor, Kecuali Hamil
Pemerintah Kota Bukittinggi belum meliburkan ASN bekerja di kantor. Kebijakan khusus untuk bekerja dari rumah baru dilakukan untuk ASN hamil.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.