Balita di Agam Diduga Tewas Disiksa Ibu Tiri

Seorang balita perempuan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diduga dianiaya ibu tiri hingga tewas. Ayah kandung dan tantenya juga ditangkap polisi.
Jenazah balita yang diduga tewas dianiaya ibu tirinya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Bukittinggi - Seorang balita perempuan berusia 3,5 tahun, diduga meninggal dunia akibat dianiaya ibu tiri. Bahkan, ayah kandung dan tante korban juga diseret polisi dan menyandang status tersangka bersama sang ibu tiri.

Ketiganya sudah diamankan di sel tahanan Polres Bukittinggi untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Balita malang bernama Afifah sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit selama lima hari. Namun, nyawa tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir pada Kamis, 19 Maret 2020.

Suasana haru dan tangis ibu kandungnya mengiringi jenasah Afifah yang dimakamkan di kampung halamannya, Jumat, 20 Maret 2020 sore. Sederet karib kerabat dan warga sekitar ramai mengantarkan bocah malang itu ke peristirahatan terakhirnya.

Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso mengatakan pihaknya telah mengamankan tiga terduga pelaku utama yang diduga penyebab kematian balita itu.

Ketiganya adalah ayah kandung korban berinisial H,27 tahun, ibu tirinya RR, 24 tahun, dan adik perempuan ibu tirinya atau tante korban berinisial RY, 16 tahun.

“Ketiganya sudah diamankan di sel tahanan Polres Bukittinggi untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya,” kata AKBP Iman saat menggelar jumpa pers.

Kasus ini bermula ketika ibu kandung korban LH, 25 tahun, melaporkan kejadian tersebut pada Senin, 16 Maret 2020 lalu. Saat itu, LH mendapatkan informasi jika anaknya Afifah yang tinggal bersama ibu tiri dan ayah kandungnya mengalami sakit kejang-kejang dan dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Bukittinggi, sehari sebelumnya.

Karena kondisi korban yang terus menurun, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Achmd Muchtar (RSAM) pada hari yang sama.

Pihak rumah sakit yang menerangkan adanya luka-luka lebam disekujur tubuh korban membuat LH tidak terima. Sehari setelah anak itu dirawat, LH langsung membuat pengaduan ke Polres Bukittinggi.

“Jadi saat ibu kandung korban melihat kondisi anaknya yang penuh memar, dia melihat kejanggalan. Karena tidak puas, LH membuat pengaduan ke polisi. Setelah mendapat informasi, kami langsung lakukan jemput bola dan menanyai kepada tetangga,” ujar Kapolres.

Saksi yang diperiksa polisi mulai dari tetangga hingga orang dekat korban, mengaku sering mendengar kabar adanya perlakukan kasar dari para pelaku terhadap korban.

“Bahkan karena ngompol, si anak pernah dibanting, dihajar, dan ditangani oleh ayahnya. Mirisnya, hal itu terus dilakukan hanya karena kesalahan kecil, bahkan karena ngompol si anak disuruh mencuci pakaian sendiri,” katanya.

Terakhir, kata Kapolres, si korban mendapat perlakuan kasar pada Kamis (12/3) lalu. Setelah beberapa hari, kondisi si anak menurun dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Hingga akhirnya balita itu meninggal dunia.

“Untuk memastikan penyebab kematian, korban di kirim ke RS Bhayangkara di Padang untuk di autopsi. Kami masih menunggu hasilnya dan masih mendalami motif dari para pelaku terkait hal ini," katanya.

Jika terbukti bersalah, para pelaku akan dijerat dengan pasal dengan pasal 44 ayat 1 UU no 23 tahun 2004 dengan ancaman hukuman 15 tahun kurungan ditambah sepertiga jika dilakukan oleh orang tua kandung. []


Berita terkait
Indeks Kerawanan Pemilu Agam Level Tinggi
Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masuk kategori rawan tinggi dalam indeks kerawanan pemilu yang diluncurkan Bawaslu.
Agam Diterjang Banjir dan Longsor, 6 Rumah Rusak
Dua Nagari di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diterjang banjir disertai longsor. Belasan bangunan warga dan fasilitas umum dilaporkan rusak.
Rumah Bertingkat Terbakar di Bukittinggi
Kebakaran menghanguskan tiga petak kamar rumah bertingkat di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi