Wapres Iran Masoumeh Ebtekar Kena Virus Corona

Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar dinyatakan positif mengidap virus corona baru jenis COVID-19.
Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan keluarga, Masoumeh Ebtekar dinyatakan positif mengidap virus corona baru jenis COVID-19. (Foto: metro.co.uk).

Jakarta - Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar dinyatakan positif mengidap virus corona baru jenis COVID-19, seperti dilaporkan oleh harian milik pemerintah Iran. Ebtekar adalah anggota kabinet Presiden Hassan Rouhani pertama yang terkena infeksi virus mematikan yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Seperti diberitakan dari laman alarabiya.net, Kamis, 27 Februari 2020, dua pejabat Iran lainnya - anggota parlemen, Mahmoud Sadeghi dan Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi - sebelumnya juga telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah terinfeksi virus tersebut.

Pada Selasa, 25 Februari 2020, Harirchi tengah menggelar konferensi pers menganai upaya pemerintah untuk menekan penyebaran virus corona. Di tengah-tengah kegiatan itu, ia berhenti sejenak untuk menghapus keringat di dahinya. Seperti diberitakan dari metro.co.uk, setelah acara jumpa pers usai, Harirchi kemudian memposting video online dengan menyatakan bahwa ia tertular virus. Wakil menteri kesehatan itu memutuskan untuk mengkarantina diri sendiri di rumah sakit sembari berjanji bahwa pemerintah akan mengendalikan virus.

Penyebaran  Virus Corona di IranIran berjanji akan bersikap transparan mengenai jumlah korban virus corona jenis COVID-19. Hal itu disampaikan setelah adanya tuduhan pemerintah berusaha menyembunyikan fakta jumlah korban. (Foto: AFP|Arab News).

Mojtaba Zolnour, Kepala Komite Keamanan Nasional dan Urusan Luar Negeri Parlemen Iran, juga muncul dalam video yang diposting oleh kantor berita Fars yang mengatakan ia terkena virus dan sedang dikarantina sendiri. Sementara media pemerintah melaporkan bahwa ulama Iran, Hadi Khosroshahi telah meninggal karan virus corona di kota suci, Qom. Khosroshahi pernah menjabat sebagai duta besar Iran untuk Vatikan setelah revolusi 1979.

Iran menjadi salah satu negara di luar China dengan jumlah korban kematian virus corona yang cukup tinggi. Berdsarkan data terakhir, jumlah korban meminggal telah mencapai 26 orang. Tujuh kematian baru dilaporkan dalam 24 jam.

Juru Bicara Kementerian, Kianoush Jahanpour mengatakan dalam jumpa pers, lebih dari 106 kasus baru telah dikonfirmasi, sehingga total jumlah yang terinfeksi mencapai 245 orang. Rabu lalu, pemerintah Iran mengeluarkan aturan pembatasan perjalanan untuk warga yang terinfeksi atau dicurigai terinfeksi.

Pemerintah juga membatasi akses ke situs ziarah ulama Syiah, termasuk kuil Imam Reza di Mashhad dan kuil Fatima Masumeh di Qom. Penziarah diperbolehkan untuk berkunjung dengan syarat mereka telah mendapatkan cairan pembersih tangan, informasi kesehatan yang tepat, serta masker. []

Baca Juga:

Berita terkait
Iran Bantah Tak Transparan Soal Jumlah Korban Corona
Iran berjanji akan bersikap transparan mengenai jumlah korban virus corona jenis COVID-19 dan membantah pemerintah berusaha menyembunyikan fakta.
Giliran Iran yang Diblokir Gara-gara Virus Corona
Turki, Irak, Pakistan, dan Afghanistan memperpanjang larangan masuk atau menutup perbatasan degnan Iran mencegah penyebaran virus corona.
10 Kasus Virus Corona Terbaru di Iran, Satu Tewas
Stasiun TV pemerintah Iran melaporkan sebanyak 10 kasus terbaru virus corona terdeteksi di Iran dengan satu kematian.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara