Giliran Iran yang Diblokir Gara-gara Virus Corona

Turki, Irak, Pakistan, dan Afghanistan memperpanjang larangan masuk atau menutup perbatasan degnan Iran mencegah penyebaran virus corona.
Seorang anggota tim medis mengukur suhu seorang anak kecil di perbatasan Shalamjah, sekitar 15 kilometer di tenggara kota Basra, setelah kembali dari Iran. Negara itu melaporkan delapan orang tewas terkena virus corona. (Foto: AFP|Hussein Faleh|Channel News Asia).

Istanbul - Turki, Irak, Pakistan, dan Afghanistan memperpanjang larangan masuk atau menutup perbatasan dengan Iran untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (COVID-19). Dalam keterangan yang dirilis Minggu, 23 Februari 2020, Turki menutup perbatasan dengan Iran dan menghentikan penerbangan masuk, setelah Iran melaporkan 43 kasus infeksi virus corona, kata Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca kepada wartawan, seperti diberitakan dari Channel News Asia.

Namun, pemerintah Turki masih mengizinkan penerbangan ke Iran. Selain itu semua jalan raya dan kereta api ditutup mulai pukul lima sore waktu setempat. "Turki memantau daerah perbatasan dengan kamera termal dalam beberapa hari terakhir," kata Koca. Menurutnya, ada tiga penyeberangan darat utama sekitar 500 kilometer di sepanjang perbatasan antara tenggara Turki dan barat laut Iran.

Pakistan juga menutup perbatasannya dengan Iran karena khawatir virus corona akan masuk ke negaranya, AFP melaporkan mengutip seorang pejabat. Pihak berwenang Afghanistan pada Minggu juga menangguhkan perjalanan udara dan darat ke Iran. Negeri Mulllah menjadi tempat jutaan pengungsi Afghanistan tinggal.

Virus Corona di ChinaWarga Beijing melindungi diri dari wabah virus corona dengan memakai masker. (Foto:AFP|Greg Baker|Channel News Asia).

"Untuk mencegah penyebaran novel #coronavirus dan melindungi masyarakat, Afghanistan menghentikan semua pergerakan penumpang (udara dan darata) ke dan dari Iran," kata penjelasan Kantor Dewan Keamanan Nasional Afghanistan dalam sebuah pernyataan di Twitter.

Hal yang sama juga dilakukan Irak yang memperpanjang larangan masuk bagi orang non-Irak yang datang dari Iran, mulai Kamis selama tiga hari. Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi mengakui adanya perpanjangan larangan masuk itu, namun tidak menentukan sampai kapan.

Iran melaporkan delapan orang tewas terjangkit virus corona, kasus terbanyak di luar China. Hal ini mendorong pemerintah Iran memerintahkan penutupan sekolah, universitas, dan pusat kebudayaan untuk mencegah penyebaran wabah. Seperti diberitakan dari aljazeera.com, Gubernur Provinsi Markazi, Ali Aghazadeh mengatakan hasil tes seorang pasien yang baru-baru ini meninggal di pusat kota Arak, dinyatakan positif terkena virus corona.

"Orang itu juga menderita masalah jantung," kata Aghazadeh kepada kantor berita Iran, IRNA. Kasus infeksi virus corona pertama kali terungkap pada Rabu lalu, dan merenggut nyawa dua orang tua di Qom, sebuah kota suci Syiah di selatan Taheran. []

Baca Juga:

Berita terkait
20.659 Pasien Virus Corona Sembuh di China
Otoritas kesehatan China melaporkan sebanyak 20.659 pasien virus corona dinyatakan sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit.
Lima Kapal Pesiar Kena Isolasi di Laut Akibat Corona
Lima kapal pesiar harus dikarantina di laut untuk mencegah penyebaran virus corona. Berikut ulasannya.
Laporan WHO Terbaru COVID-19 atau Virus Corona
Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) melaporkan kasus COVID-19 atau virus corona sudah dilaporkan 26 negara
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.