10 Kasus Virus Corona Terbaru di Iran, Satu Tewas

Stasiun TV pemerintah Iran melaporkan sebanyak 10 kasus terbaru virus corona terdeteksi di Iran dengan satu kematian.
Anggota staf kesehatan dengan pasien di Wuhan, China. (Foto: businessinsider.sg/THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/via REUTERS)

Jakarta - Stasiun TV pemerintah Iran melaporkan sebanyak 10 kasus terbaru virus corona terdeteksi di Iran dengan satu kematian, demikian kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur Iran, Sabtu (22/2/2020), dikutip dari Antara, Minggu, 23 Februari 2020.

Angka itu menambah jumlah total kasus di seluruh Iran menjadi 28, dengan total lima kematian. Pihak pemerintah tidak menyebutkan lokasi korban meninggal dunia terbaru.

Sebagian besar kasus, termasuk delapan infeksi baru, berada di Kota Suci Muslim Syiah Qom, 120 km selatan Ibu Kota Teheran.

Pejabat kesehatan pada Kamis (20/2/2020) meminta penundaan seluruh pertemuan agama di Qom.

Iran menunda perjalanan ziarah ke Irak mengingat kekhawatiran virus corona, demikian pejabat terkait, seperti dilansir Kantor Berita Fars pada Sabtu (22/2/2020).

Pada Kamis (20/2/2020) Irak mengumumkan pihaknya melarang penyeberangan perbatasan oleh warga Iran selama tiga hari lantaran kegelisahan atas penyebaran penyakit tersebut, menurut kantor berita Irak.

Keputusan itu diambil setelah maskapai Iraqi Airways menunda penerbangan dengan rute Iran.

Stasiun TV pemerintah Iran pada Sabtu kemarin melaporkan wali kota daerah di Teheran terdiagnosa virus corona, tapi kemudian Kantor Berita Fars membantah informasi direktur humas daerah setempat. []

Berita terkait
Laporan WHO Terbaru COVID-19 atau Virus Corona
Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) melaporkan kasus COVID-19 atau virus corona sudah dilaporkan 26 negara
Virus Corona di Pabrik Samsung Korea Selatan
Samsung mengonfirmasi adanya satu kasus yang terinfeksi virus corona di pabriknya di sebelah tenggara kota Gumi, Korea Selatan.
Maskapai Jeblok Rp 441,2 Triiliun Imbas Virus Corona
IATA menyatakan maskapai global berpotensi kehilangan pendapatan 30 miliar dolar AS tahun ini karena imbas wabah virus corona.