Wanita PDP Corona di Indonesia Dilepas Rumah Sakit

Di tengah upaya preventif mencegah meluasnya virus, seorang wanita mengaku pasien dalam pengawasan (PDP) corona dilepas salah satu RS di Indonesia.
Petugas medis simulasi memindahkan pasien ke ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat, 13 Maret 2020. (Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto/ama)

Jakarta - Pasien positif virus corona di Indonesia terus meningkat menjadi 134 kasus per Selasa, 17 Maret 2020, pukul 14.00 WIB. Di tengah tindakan preventif mencegah meluasnya virus, seorang wanita mengaku pasien dalam pengawasan (PDP) dilepas salah satu rumah sakit (RS) di Tanah Air tanpa pengawasan.

Wanita suspect corona yang menjalani pemeriksaan di RS Mitra itu heran pihak RS menyarankan untuk merujuk ke salah satu dari empat rumah RS besar tanpa pengawasan khusus. Presenter Deddy Corbuzier membeberkannya dalam unggahan video di akun Instagramnya, @mastercorbuzier.

"Orang ini adalah korban dr corona, dia cek ke RS Mitra, udah ada hasilnya.. hasilnya dia udah masuk kategori PDP alias dalam pantauan corona.. Tapi dilepasin gitu aja ama Mitra, disuruh ke RS yang menangani khusus corona," tulis Deddy lewat akun Intagramnya, dikutip Tagar pada Selasa, 17 Maret 2020. 

Deddy CorbuzierUnggahan video pengakuan wanita PDP corona di Indonesia di akun Intagram Deddy Corbuzier, @mastercorbuzier. (Foto: dok Tagar)

Kategori PDP merupakan orang yang menunjukan gejala infeksi Covid-19 seperti batuk, pilek, demam (>38 derajat), dan sesak nafas. PDP adalah tingkatan selanjutnya setelah seseorang masuk dalam katagori orang dalam pemantauan (ODP), atau orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negera terjangkit corona.

Seorang yang masuk dalam kategori PDP harus mendapat perawatan tenaga medis dan dilakukan pengujian spesimen hingga hasilnya menunjukan negatif atau sembuh dari corona.

Dalam video yang diunggah Deddy, perempuan itu menjelaskan bagaimana seharusnya penanganan pasien dengan kategori PDP corona, dan dampaknya bila pasien tersebut masih dibiarkan berkeliaran.

"Kalau aku malas lanjut ke rumah sakit besar yang ditunjuk itu, aku cuma balik ke rumah terus aku berhubungan dengan tetangga dan im fine, aku ngerasa fine dan ternyata aku positif, itu nggak kebayang dampaknya," kata perempuan dalam video berdurasi 1 menit 45 detik tersebut.

Sementara, perempuan dalam video tersebut menyayangkan perlakuan yang diterimanya dari pihak rumah sakit yang dinilai telah menyalahi standar penanganan bagi PDP Covid-19. "Kalau di luar negeri itu sudah enngak bisa kita ke luar sendiri, itu sudah pasti ditarik, diisolasi, negatif positifnya itu urusan belakangan," katanya.

"Di sini ya sudah, kita disuruh pergi ke rumah sakit, cari taksi boleh, enggak apa-apa, enggak ada ambulans, enggak ada pengantaran," ujarnya.

Atas apa yang ditemuinya ini, pria berusia 43 tahun tersebut akan menindaklanjutinya dengan menanyakan kebenaran hal tersebut ke pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tak hanya itu, kekasih Sabrina Chairunnisa tersebut memiliki rencana menemui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Malam ini saya akan podcast dengan Kemenkes menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Apalah kita siap atau tidak. Apakah ini hoaks atau bukan, dan jika bukan ini sangat buruk. Gue juga akan bertemu dengan Pak Anies, menanyakan apa langkah kita selanjutnya," ungkap Deddy. []

Berita terkait
Corona Bikin Anggota DPRD DKI Dicegah ke Luar Negeri
Larangan untuk seluruh anggota DPRD DKI bepergian ke luar daerah atau luar negeri lantaran virus corona atau Covis-19.
Bisakah Jenazah Positif Corona Menularkan Virus?
Dijelaskan dokter terkait jenazah positif corona atau Covid-19 apakah bisa menularkan virus tersebut.
Adian Napitupulu Desak Jokowi Beli Alat Tes Corona
Anggota Komisi I DPR Adian Napitupulu mendesak Presiden Jokowi mewujudkan tersedianya pengadaan alat tes virus corona.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.