Jayapura - Kepolisian Daerah Papua memberlakukan status siaga satu di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pasca insiden penusukan yang menewaskan Deri Datu Padang, 30 tahun, pekerja bangunan di kawasan Wouma, Sabtu 12 Oktober 2019 lalu. Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, sejak Minggu 13 Oktober 2019 berada di Wamena untuk memastikan jaminan keamanan kepada masyarakat di wilayah itu. “Iya, Wamena siaga satu,” kata Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya kepada wartawan di Jayapura, Senin 14 Oktober 2019.
Kamal mengatakan, Kapolda Papua telah mengintruksikan kepada seluruh anggota kepolisian untuk melakukan tindakan represif terhadap kelompok yang mencoba mengacaukan keamanan di Wamena. Hal ini dilakukan demi menjamin keamanan bagi masyarakat yang telah kembali ke Wamena, pasca kerusuhan yang terjadi pada 29 September 2019 lalu.
Menurut Kamal, hingga saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang terlibat dalam kerusuhan Wamena. Namun, dia masih merahasiakan nama-nama pelaku tersebut. “Ada beberapa nama yang kita kejar. Kita dapat foto dan video dari masyarakat dan beberapa keluarga korban,” jelas mantan Wakapolresta Depok ini.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dalam arahannya di Wamena, menekankan kepada anggota agar tidak lengah dalam mengantisipasi gangguan kelompok di Kabupaten Jayawijaya. Aparat tidak menghadapi kekerasan antar masyarakat, melainkan kelompok yang selalu mengganggu ketertiban masyarakat.
“Kita akan urai satu-satu dan melakukan penegakan hukum kepada kelompok yang mengganggu. TNI dan Polri bersatu menghadapi mereka. Etika dalam melakukan tugas-tugas, cara bertindak yang telah diajarkan dan pedomani bersama agar dipakai,” ucap Paulus.
Jenderal polisi asal Papua ini mengingatkan seluruh anggotanya agar tetap siaga dan waspada terhadap kelompok perusuh tersebut. “Jangan kendor, tetap siaga dan waspada. Mereka (kelompok) cari adalah senjata,” kata Paulus.
Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Jayawijaya, Yohanes Tuku saat dihubungi dari Jayapura, Senin sore mengakui jika masyarakat masih waspada terhadap gangguan kelompok di Wamena. Yohanes berharap aparat dapat memberikan jaminan keamanan yang nyata agar warga dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman. “Kami ingin sekali ada jaminan keamanan agar masyarakat dapat beraktifitas dengan aman,” ucapnya.
- Baca Juga: Warga Toraja Ditusuk OTK, Keamanan Wamena Terusik
- Perantau Asal Selayar di Wamena Dipulangkan Dua Ormas