Wali Kota Tegal Menangis Karena Virus Corona

Tiba-tiba, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menangis saat membicarakan virus corona. Ada apa?
Wali Kota Tegal Dedy Yon menangis saat menyampaikan keterangan pers terkait pencegahan penyebaran virus corona di Pendopo Balai Kota Tegal, Minggu malam, 15 Maret 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono tak kuasa menahan air mata saat menyampaikan keterangan pers ihwal langkah-langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal dalam mencegah penyebaran virus corona di Kota Bahari. Tangisan itu bentuk keprihatinan Dedy Yon menyikapi masifnya penularan Covid-19 di sejumlah wilayah Tanah Air, khususnya di Jawa Tengah. 

Ini adalah ujian berat. Semoga di Jawa Tengah tidak bertambah.

Di tengah menyampaikan keterangan di hadapan wartawan, jajaran pejabat pemkot dan kepala sekolah, suara Dedy Yon tiba-tiba tercekat. Ia sejenak berhenti bicara. Matanya tampak merah dan berkaca-kaca. Tak lama kemudian terdengar suara sesenggukan dari wali kota yang juga seorang pengusaha itu.

Air mata Dedy Yon tak terbendung saat ia menyinggung ‎jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia yang sudah mencapai 117 orang hingga Minggu 15 Maret 2020, termasuk empat orang di Jawa Tengah.

"Ini adalah ujian berat. Semoga di Jawa Tengah tidak bertambah. Di Jawa Tengah ada empat yang sudah positif, di Indonesia sudah ada lima yang meninggal dunia," ujar Dedy Yon dengan suara terbata-bata, Minggu malam, 15 Maret 2020.

Air mata Dedy Yon juga kian menderas saat mengatakan bahwa virus corona sudah menjangkiti semua kalangan, tak terkecuali Menteri Perhubungan Budi Karya. "Bahkan Presiden Brasil sudah positif," ucapnya.

‎Dedy Yon berharap warga Kota Tegal berdoa bersama untuk keselamatan seluruh umat di dunia dari wabah Covid-19. "Khususnya di Indonesia, wabil khusus di Kota Tegal. Semoga Kota Tegal selamat," ujarnya sebelum mengakhiri keterangan pers.

Liburkan Sekolah Dua Pekan

Dalam kesempatan konferensi pers tersebut, Dedy Yon menyampaikan salah satu kebijakan Pemerintah Kota Tegal dalam mencegah penyebaran virus corona, yakni meliburkan seluruh sekolah selama dua pekan mulai Senin 16 Maret 2020.

‎"Peserta didik dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA untuk sementara belajar di rumah masing-masing. Ini sekali lagi tidak meliburkan anak, tapi menginstruksikan anak belajar di rumah. Dengan pengawasan orang tua," katanya.

Dedy Yon menekankan agar para orang tua tidak salah pemahaman terkait kebijakan meliburkan sekolah tersebut. Ia meminta orang tua tidak mengartikan kebijakan itu dengan mengajak anaknya pergi berlibur.

"Jangan sampai mengajak anak liburan atau pergi yang tidak penting. Ini adalah salah satu pencegahan di Kota Tegal agar tidak ada warga yang positif Covid-19‎," kata dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Jamu Godok Diburu Warga Tegal untuk Tangkal Corona
Jamu godok menjadi alternatif masyarakat Tegal untuk mencegah virus corona. Minuman ini berbahan rempah-rempah yang direbus.
Satgas Mobile Berburu ABK Tegal Suspect Covid-19
RSUD Suradadi Kabupaten Tegal punya cara beda mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekitarnya. Apa itu?
Langka, Harga Masker di Tegal Tembus Rp 300 ribu
Heboh virus corona membuat ketersediaan masker di Tegal menipis. Kalaupun ada harganya naik sekitar 4 kali harga normal.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.