Solo - Pemerintah Kota Solo akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di tiga SMP pada Rabu, 4 November 2020. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo melarang para siswa berangkat maupun pulang dari sekolah menggunakan kendaraan umum, termasuk ojek online (ojol).
"Untuk sementara, dilarang untuk naik transportasi umum. Baik itu angkutan umum atau juga ojek online. Ke sekolah diantar jemput oleh orang tuanya atau keluarga dekat saja," kata wali kota yang akrab disapa Rudy di Balai Kota Solo, Selasa, 3 November 2020.
Menurut Rudy, larangan itu dimaksudkan untuk mencegah siswa terpapar Covid-19, sekaligus membuat lebih mudah untuk penelusuran jika muncul kasus corona di sekolah. Berbeda jika pelajar naik kendaraan umum yang tentu akan lebih susah dalam penelusurannya.
"Dengan jumlah orang tua dan guru yang ada, tentunya akan lebih mudah untuk melakukan penelusuran," ucap dia.
Untuk sementara, dilarang untuk naik transportasi umum. Baik itu angkutan umum atau juga ojek online.
Pria berkumis tebal ini juga mewanti agar protokol kesehatan wajib diawasi selama uji coba kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah. Jika nanti tidak ada siswa yang terpapar maka aturan wajib antar jemput siswa akan diterapkan selama masa pandemi.
"Nanti kalau sudah normal dan vaksin sudah ada, serta anak-anak tak mudah terpapar, boleh naik transportasi umum yang gratis karena kami punya feeder dan BST (Batik Solo Trans) yang juga menerapkan protokol kesehatan ketat," ujarnya.
Baca juga:
- Wajib Tes Swab Usai Simulasi Sekolah Tatap Muka di Rembang
- Sekolah Tatap Muka di Kota Malang, Sutiaji: Asalkan Disiplin
- SMKN 1 Kudus Jadi Percontohan, 12 Hari Belajar Tatap Muka
Ketentuan wajib diantar jemput oleh orang tua atau pihak keluarga juga ditegaskan oleh Kepala SMPN 4 Solo Sri Wuryanti. Ada dua surat yang harus ditandatangani oleh orang tua siswa. Yakni, surat persetujuan anaknya sekolah PTM dan kesediaan untuk antar jemput.
"Jadi, orang tua tahu persis perjalanan anaknya sendiri. Kami sementara melarang siswa ke sekolah dengan kendaraan umum mulai dari angkutan kota hingga taksi online atau ojek online," katanya.
Uji coba PTM akan melibatkan ratusan siswa kelas IX di tiga SMP, yaitu SMPN 4, MTsN 1 dan SMP Al Azhar Shifa Budi. Pembelajaran akan diikuti 50 persen dari jumlah keseluruhan siswa kelas IX di masing-masing sekolah. PTM berlangsung dua jam dan tidak ada waktu istirahat seperti biasanya. []