Pematangsiantar - Dalam rapat kabinet di Istana Negara, Presiden RI Joko Widodo menunjukkan kemarahannya terhadap para menterinya dalam mengatasi pandemi Covid-19, yang dinilai bersikap biasa-biasa saja. Sikap serupa juga terlihat pada Wali Kota Pematangsiantar dan jajarannya.
"Sejak awal pandemi Covid-19 kami sudah merasakan itu. Nyaris tidak ada sense of crisis dari pemko, kebijakan pemko untuk penanganan Covid-19 terkesan biasa-biasa saja," kata anggota DPRD Kota Pematangsiantar dari Fraksi Partai Golkar, Daud Simanjuntak, Senin, 29 Juni 2020.
Lebih jauh kata Daud, bahkan berbagai rekomendasi yang diberikan DPRD Kota Pematangsiantar kepada pemerintah kota tidak digubris.
Padahal warga yang positif terkena Covid-19 di daerah ini semakin hari semakin meningkat. Pematangsiantar yang dipimpin Wali Kota Hefriansyah Noor saat ini menjadi zona yang semakin memerah.
Salah satunya rekomendasi DPRD menurut Daud adalah, meminta Pemko dan Gugus Tugas Covid-19 memiliki ketegasan dalam penerapan social distancing, penyemprotan desinfektan secara rutin untuk lokasi pusat pasar dan penyediaan sarana untuk cuci tangan.
"Detailnya mungkin bisa tanya langsung ke Ketua DPRD yang mengirimkan rekomendasi tersebut," katanya.
Belum diperoleh keterangan dari Ketua DPRD Kota Pematangsiantar Timbul Lingga rekomendasi secara utuh yang disampaikan ke Pemko terkait penanganan Covid-19.
Sementara itu, data diperoleh dari Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar menyebutkankan, sampai Minggu, 28 Juni 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di daerah itu sebanyak 57.
Rinciannya, pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 38 orang, pasien sembuh 16 orang, pasien meninggal dunia tiga orang.[]