Semarang - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono kena tegur gara-gara konser musik dalam rangka pernikahan dan khitanan yang dihelat Wakil Ketua DPRD Wasmad Edi Susilo tersebut. Ia pun menyampaikan permintaan maafnya.
Tak tanggung-tanggung, Dedy Yon kena tegur langsung dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kepala Satpol PP Kota Tegal juga kena imbasnya. Tak hanya memicu kerumunan dalam jumlah banyak, kejadian itu juga viral di media sosial.
Ganjar mengaku dirinya langsung mengambil cepat dan mengambil sikap tegas dengan menegur langsung Wali Kota Dedy Yon lewat telepon seluler. Sedangkan teguran ke Kepala Satpol PP Kota Tegal disampaikan Kepala Satpol PP Provinsi Jateng atas perintahnya.
"Saya kemarin sebelum acara sudah komunikasi dengan Wakil Wali Kota Tegal. Beliau sudah menyampaikan pada penyelenggara, kalau tidak salah Wakil Ketua Dewan. Saya ingatkan, kalau mau kawinan monggo (silakan), tapi kalau bisa jangan ramai-ramai. Ijab kabul saja dulu, ramai-ramainya ditunda," kata Ganjar di rumah dinasnya di Semarang, Kamis, 24 September 2020.
Ternyata, tidak seperti ekspektasinya. Ganjar kaget ketika mendapat laporan bahwa acara perayaan pernikahan digelar besar-besaran dengan konser dangdut di lapangan terbuka dan dipenuhi pengunjung.
Baca juga: PKPU Teranyar, Kampanye Konser Musik Pilkada Resmi Dilarang
Malah dangdutannya sampai larut malam dengan kerumunan massa, di mana banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan.
"Saya terkejut, dapat informasi banyak termasuk di media, ternyata ada dangdutan sampai malam. Tadi, saya langsung telepon Wali Kota Tegal, dan dia mengatakan tidak tahu karena ia mengaku kondangan pukul 11.00 WIB. Jadi, dia tidak tahu kondisi di lapangan sampai malam," ucap Ganjar.
Wali Kota Tegal, lanjut Ganjar, sudah meminta maaf usai ia tegur. "Saya hanya sampaikan, ini butuh sensitivitas dari pemimpin. Kalau itu bisa dibatasi, enggak apa-apa. Tapi kalau seperti itu, liar dan didiamkan saja, ya kita namanya tidak bertanggungjawab. Pak Wali Kota tadi minta maaf pada saya," ujar dia.
Iya, tadi Pak Gubernur telepon, Pak Kapolri juga. Intinya meminta Kota Tegal harus membatasi betul kegiatan masyarakat.
Kepada Dedy Yon, Ganjar mewanti-wanti agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Tidak boleh lagi ada acara-acara yang mengundang kerumunan massa diizinkan selama pandemi Covid-19 ditemukan solusinya.
"Kalau mau acara pernikahan, silakan tapi dibatasi orangnya dan tertutup saja. Tidak boleh lagi ada kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa seperti itu. Kalau seperti itu kan kebangetan lah, apalagi itu dilakukan oleh para pemimpin. Ini memberikan contoh yang tidak baik pada masyarakat," tegas dia.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jateng Budiyanto langsung menelepon Kasatpol PP Kota Tegal, Hartoto. Dari pembicaraan telepon di hadapan Ganjar, Kasatpol PP Kota Tegal mengaku sebenarnya sudah diberikan imbauan, tapi kondisi di lapangan terjadi seperti itu.
"Itu awalnya orang punya hajat, memang itu ada hiburan dangdut. Himbauan sudah disampaikan, saya sendiri juga kondangan di sana, sama pak Wali Kota. Itu yang punya gawe kebetulan dari Wakil Ketua DPRD," kata dia.
Baca lainnya:
- Konser Musik saat Kampanye Pilkada 2020 Abaikan Pandemi
- Kotak dan Jikustik Ramaikan Konser Drive In Pertama di Yogyakarta
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono membenarkan dirinya ditegur Ganjar terkait kejadian itu. Bahkan, Dedy juga mengaku telah ditegur Kapolri.
"Iya, tadi Pak Gubernur telepon, Pak Kapolri juga. Intinya meminta Kota Tegal harus membatasi betul kegiatan masyarakat. Makanya nanti, orang hajatan yang akan ramai-ramai bahkan menggunakan hiburan, akan kami larang. Akan saya koordinasikan dengan Kapolres," kata Dedy.
Dedy mengaku kecolongan dengan kejadian hajatan konser dangdutan itu. Setahunya acara digelar sederhana karena ia pun datang sebagai tamu undangan siang harinya, sekira pukul 11.00 WIB.
"Setelah itu saya ke Semarang, hari ini saya baru tahu kalau itu ada acara ramai-ramai. Kalau saya tahu, pasti sudah saya bubarkan," ucapnya.
Dedy Yon berjanji akan menindaklanjuti peristiwa itu dengan menggelar tes swab massal bagi masyarakat sekitar yang hadir pada acara dangdutan itu.
"Nanti di Tegal Selatan akan kami swab, karena saya dapat laporan itu tidak jaga jarak saat acara dangdutan berlangsung. Segera kami akan melakukan swab," imbuh dia. []