Virus Corona Varian Brasil Bisa Kebal Terhadap Vaksin

Varian virus corona Brasil ini disebut bisa kebal terhadap vaksin virus corona yang sudah dipakai di banyak negara
Vanderlecia Ortega dos Santos (Vanda) dari suku asli Witoto, saat disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac di Manaus, Brazil, 18 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Bruno Kelly)

Jakarta – Para ilmuwan memperingatkan bahwa suatu varian virus corona yang mula-mula dideteksi di Brasil dapat menjangkiti kembali orang yang telah pulih dari Covid-19. Varian virus corona Brasil ini disebut bisa kebal terhadap vaksin virus corona yang sudah dipakai di banyak negara.

Varian P.1 itu telah menyebar ke lebih dari 20 negara sejak pertama kali dideteksi November 2020 lalu di Manaus, kota di kawasan Amazon. Kajian bersama para ilmuwan di Inggris dan Brasil menyatakan varian itu 1,4 hingga 2,4 kali lebih mudah menular daripada versi asli virus corona.

Manaus dilanda gelombang pertama wabah Covid-19 pada April dan Mei tahun lalu. Menurut para peneliti, hingga Oktober, hampir 80% pasien virus corona yang telah sembuh seharusnya telah mengembangkan antibodi yang dapat membuat mereka imun dari virus itu.

ilus2 corona brasilFoto udara ini menunjukkan penguburan jenazah korban virus corona di pemakaman Nossa Senhora Aparecida, Manaus, di hutan Amazon, Brasil, 22 April 2020 (Foto: voanews.com/AFP)

Tetapi 25% sampai 61% dari mereka yang pulih dari mengidap Covid-19 untuk pertama kalinya kemudian terinfeksi kembali oleh varian P.1, sebut kajian yang belum menjalani penelaahan sejawat itu.

Para ilmuwan khawatir varian-varian baru virus corona yang lebih mudah menular dapat resisten terhadap vaksin yang kini beredar di seluruh dunia. Tetapi Nuno Faria, pakar virologi di Imperial College London yang menjadi pemimpin bersama penelitian itu, mengatakan terlalu dini untuk menentukan apakah situasi di Brazil dengan varian P.1 juga akan terjadi di tempat lain.

tabung gasKerabat pasien yang dirawat di rumah sakit atau menerima perawatan kesehatan di rumah, kebanyakan menderita Covid-19, berkumpul untuk membeli oksigen dan mengisi tabung gas di sebuah perusahaan swasta di Manaus, Brasil (Foto: aljazeera.com - Bruno Kelly/Reuters)

Dilansirnya studi mengenai varian P.1 bersamaan dengan munculnya data resmi dari Brazil yang menunjukkan catatan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari akibat Covid-19 yang mencapai 1.641.

Pandemi Covid-19 telah membuat lebih dari 114,8 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit sejak penyakit ini pertama kali dideteksi di Tiongkok Tengah pada akhir 2019, termasuk 2,5 juta kematian, sebut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center.

Pandemi ini juga menyebabkan apa yang oleh Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) disebut sebagai “darurat pendidikan,” dengan lebih dari 168 juta anak-anak di seluruh dunia tidak masuk kelas selama hampir satu tahun. UNICEF menyatakan 98 juta anak-anak di berbagai penjuru Amerika Selatan dan Karibia menjadi mayoritas siswa yang tidak mengikuti kelas tatap muka itu.

dollyTweet Dolly Parton (Foto: voaindonesia.com)

Superstar musik kantri AS Dolly Parton berupaya menyuntikkan harapan dan semangat hari Selasa (2/3) sewaktu ia diimunisasi dengan dosis pertama vaksin Moderna. Dalam video singkat yang diunggah di Twitter, penyanyi dan penulis lagu berusia 75 tahun itu terlihat menerima suntikan vaksin di Vanderbilt University Health Center di Nashville, Tennessee.

Sebelum diimunisasi, Parton mengubah lirik salah satu lagunya yang paling terkenal, Jolene, untuk mendorong pemirsa agar mau divaksinasi Covid-19 (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Brasil Mencatat Jumlah Kumulatif Virus Corona Tembus 10 Juta
Jumlah virus corona di beberapa negara terus bertambah, seperti Brasil melaporkan jumlah kasus virus corona tembus 10 juta
Rumah Sakit di Brasil Kekurangan Oksigen Bagi Pasien Corona
Rumah sakit di Brasil dilaporkan kekurangan oksigen bagi pasien virus corona yang dirawat da juga yang dirawat di rumah
Covid-19 di Brasil Menyebar Bak Tarian Samba
Awal pandemi Covid-19 grafik kasus baru di Brasil landai, Presiden Jaro Bolsonaro anggap remeh melalui pernyataan sebut corona sebagai flu ringan